Minggu, 10 Oktober 2010

Fase Perjalanan Pesulap

Fase I
Alasan pertama mempelajari sulap adalah mereka ingin menipu teman-teman mereka. Sulap memberi mereka rasa superioritas untuk mengetahui sesuatu yang teman-teman mereka tidak tahu. Sulap menjadi sarana untuk membuat mereka tampak spesial. Alasan utama kedua adalah karena mereka penasaran untuk mengetahui bagaimana caranya.


 



Fase II
Sulap menjadi cara untuk menarik teman-teman dan terutama lawan jenisnya. Dan ini signifikan dengan fakta bahwa sebagian besar mereka yang tertarik pada sulap adalah laki-laki.
Remaja biasanya suka pamer dan memiliki keinginan untuk membuat orang lain terkesan, dan sulap adalah alat untuk mencapai tujuan tersebut.

Tapi, yang menarik pada fase ini adalah mereka mulai belajar tentang routining dan mulai menyadari sulap bukan hanya sekedar trik.


Fase III
Sebagian dari mereka di fase II mulai meninggalkan sulap, atau masih sesekali memainkan sulap, tetapi mereka yang serius akan terus melakukannya dan mendalaminya.

Pada fase inilah seharusnya telah ada keputusan apakah sulap itu akan menjadi bagian dari hidup mereka, dan bukan hanya sekedar sarana untuk mengesankan teman-teman atau lawan jenis.

Dan kebanyakan di fase ini mereka telah mengambil spesialisasi sulap mereka, apakah penyulap close-up, ahli kartu, mentalis, dan lainnya.

sumber : http://the-magic-of-dr-jonas.blogspot.com/2010/09/fase-i-alasan-pertama-mempelajari-sulap.html
Selengkapnya...

Komunikasi Non Verbal Dalam Sulap

Sulap merupakan seni menipu atau the art of deception. Sering kali orang merasa kesal setelah melihat suatu pertunjukan sulap, mereka merasa ditipu. Tapi bukankah disitu letak menyenangkannya sebuah permainan sulap ? Seorang ilusionis Indonesia, Demian Aditya, mengatakan “magic is the art of not knowing”, sulap merupakan seni dari tidak mengetahui. Sulap terasa lebih menyenangkan justru ketika kita tidak mengetahui apa yang terjadi dibalik setiap sulap yang kita lihat. Hasil akhir yang mengejutkan dan tidak terduga tentunya bisa menimbulkan perasaan heran yang menyenangkan apabila tidak dirusak oleh rasa penasaran yang berlanjut dengan pembongkaran ”keajaiban” permainan sulap itu.

Menurut penelitian, orang mempercayai pesan verbal sebesar 22%, sedangkan nonverbal dipercayai sebesar 78%. Disadari atau tidak, sulap sarat akan pesan-pesan nonverbal. Hal ini yang menjadi kekuatan sulap sehingga seorang pesulap dapat menyampaikan pesannya kepada orang-orang yang menonton pertunjukan sulapnya tanpa banyak menggunakan pesan verbal.

Pesan nonverbal terdiri dari beberapa komponen. Komponen pertama adalah pesan kinesik. Pesan kinesik ini berhubungan dengan gerak tubuh, raut wajah, dan postur tubuh. Setiap gerakan tubuh dalam sulap memiliki arti. Karena itu, script atau naskah sangat penting dalam suatu pertunjukan sulap. Gerakan-gerakan yang ada sudah direncanakan sebelumnya dan dilatih secara berulang-ulang. Gerakan tubuh yang tidak direncanakan dan tidak dilatih dengan baik dapat mengakibatkan munculnya gerak tubuh yang membuat suatu trick terbongkar, munculnya gerakan-gerakan yang menggangu penonton, atau bahkan malah mencederakan pesulap itu sendiri.

Raut wajah seorang pesulap juga harus dikontrol dengan baik. Raut wajah yang terkontrol dapat menutupi kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi saat pertunjukan berlangsung sekaligus mampu meyakinkan penonton terhadap apa yg dirasakan pesulap, seperti terlihat sangat kesakitan atau justru tidak merasa sakit sama sekali. Seorang pesulap juga harus menjaga postur tubuhnya. Hal ini berkaitan dengan karakter panggung pesulap tersebut. Contohnya seperti Deddy Corbuzier yang harus menjaga postur tubuhnya tetap tegap dan tidak terbungkuk agar ia tetap terlihat berwibawa. Tidak lucu apabila kita melihatnya berdiri dengan bertumpu pada satu kakinya saja seperti anak kecil yang kecapaian.

Pesan kedua adalah pesan proksemik atau jarak. Kesan tidak akrab, dingin, dan kaku dapat muncul apabila kita melihat seseorang berbicara dengan menjaga jarak terhadap orang yang lainnya. Dalam suatu pertunjukan sulap, pesulap sering mengundang seorang atau beberapa penonton untuk naik ke atas panggung. Terkadang juga pesulap tiba-tiba menghilang lalu muncul di tengah-tengah penonton. Hal ini dilakukan supaya hubungan antara pesulap dan penonton tidak kaku serta terkesan lebih akrab dan membaur.

Pesan artifaktual merupakan pesan nonverbal yang ketiga. Pesan artifaktual berkaitan dengan atribut yang digunakan oleh seseorang, seperti pakaian, aksesoris, atau kendaraan. Seorang pesulap memiliki kostum yang dikenakan untuk pertunjukannya. Dalam hal ini kostum tidak hanya diartikan dalam bentuk pakaian tematik. Pesulap menggunakan ”kostum” sesuai dengan karakter panggungnya. Contohnya seperti Deddy Corbuzier yang berpakaian seperti dracula, Faro yang biasa kita lihat menggunakan pakaian serba putih, atau Chriss Angel dengan gaya rockstar. Selain itu peralatan-peralatan yang akan digunakan juga sudah direncanakan dengan baik agar berkesinambungan dengan permainan dan tidak merusak karakter diri yang sebelumnya sudah terbentuk. Bisa kita lihat contohnya pada Russel Miracle yang selalu menggunakan peralatan yang berwarna ungu, mulai dari pakaian yang dikenakan, peralatan sulap seperti kantung atau kartu, hingga motor yang dikendarainya.

Pesan paralingustik menjadi komponen keempat dalam pesan nonverbal. Pesan ini berkaitan dengan cara pengucapan komunikasi verbal, berupa penekanan nada, kualitas suara, volume dan ritme. Terkadang pesulap menyampaikan pesannya secara verbal, seperti menceritakan suatu kisah. Dalam hal ini paralinguistik diperlukan agar cerita yang dibawakan oleh pesulap tepat sasaran, pesulap dan penonton memiliki persepsi yang sama terhadap arti dari permainan sulap yang sudah dipertunjukkan.

Melalui sulap, orang bisa merubah pandangannya terhadap suatu hal, sehingga sikap dan perilakunya pun ikut berubah. Setiap gerakan, pengaturan jarak, pakaian, dan cara berbicara dalam suatu pertunjukan sulap dipersiapkan dan dilakukan dengan suatu tujuan, yaitu agar penonton percaya bahwa apa yang mereka saksikan merupakan suatu hal yang nyata. Dalam bahasa inggris, sulap disebut magic, yang juga berarti ajaib. Pesulap yang baik tentunya harus dapat meyakinkan dan membuat kita percaya bahwa keajaiban itu memang ada melalui setiap permainannya. Kepercayaan terhadap keajaiban itu bisa diwujudkan melalui perangkaian pesan-pesan nonverbal secara baik. Semua yang dilakukan oleh pesulap memiliki makna dan dilakukan bukan tanpa perhitungan. Disitulah kekuatan sulap terletak, yakni penyampaian makna tanpa banyak kata.
 
sumber : http://the-magic-of-dr-jonas.blogspot.com/2010/09/komunikasi-non-verbal-dalam-sulap.html
Selengkapnya...

Jumat, 08 Oktober 2010

Arrrr! Pirates! Is piracy good or bad for magic?

Arrrr! Pirates! Is piracy good or bad for magic?



Is piracy bad for magic? The debate has raged on for years, and will no doubt continue regardless of what I say here. The issue of piracy has affected not just magic, but all media. Television, movies, music, porn, you name it, it is being shared ‘illegally’ between friends and peers.

The issue of piracy is much larger than just our little cottage industry, so large that I can’t claim to know all of the issues. Because of this, I will stay focused on piracy in the magic industry; however I do believe the logic I apply here can be applied to all industries.
Personally, I think the answer is yes… And no.
You see, we look at piracy in magic like it is something new, something that only came into being with the invention of the internet. This simply is not so. Magicians have been ‘illegally’ sharing magic for as long as they have been buying it. I personally know a guy who has literally THOUSANDS of pirated videos. From what I understand (I don’t speak with this guy, I just know him), he has recently digitized every video, so they are all on his PC, but prior to that, they were all dubbed video tapes and DVD’s.
You see, before the internet, magicians still copied videos, and gave said copies to friends and peers.
It seems, from my observation anyway, that those that will buy a video, will always buy a video, and those that will find a torrent, will always find a torrent.

You see, the ‘loss’ of sales that companies often complain about is not actually lost revenue; these ‘pirates’ had no intention of buying the product in the first place. If they couldn’t find a torrent, they simply didn’t get the product.

The companies cite the number of files being shared as being representative of lost revenue, when in fact they are more representative of interest in the product. If 10,000 people download a trick, you know that trick is popular.

You see, I view piracy as free advertising. If someone goes and downloads Saw, and posts in on a torrent site, and 400 other people download it, well that is 400 more people that are seeing ME, my PRODUCT, my BRAND, my WEBSITE, etc. You can’t buy that kind of marketing.

What do you think? Do you download magic? Do you buy magic? Where do you stand on piracy in magic? Holler back in the comments section.

Keep it clean guys; lets have a good fight, but come out swinging.
Arrrr! Pirates! Is piracy good or bad for magic?

Represent.

-Sean
Selengkapnya...

Mike Super opens Ellen’s “Magic Week” by making her appear

As much as we dump on America’s Got Talent for treating magic badly, we give mad props to people who get it right. Ellen DeGeneres is one of those people: In the past, her “Magic Week” has featured some pretty great performers, from Justin Kredible to Shawn Farquhar. 

This week, Mike Super kicks it off. The winner of the last decent show NBC had on magic, “Phenomenon,” is the first magician to make Ellen appear on stage during the show. Ellen’s website doesn’t say what other magicians are coming as part of Magic Week, but the opening effect was pretty slick and, like we said, Ellen has a great reputation. Enjoy: 

Selengkapnya...

Jeremy Bennett joins Ellusionist as a contributor




Jeremy Bennett
Another pro has joined the ranks of Team Ellusionist. Jeremy Bennett, of St. John’s, Newfoundland, Canada, has a long history of studying and performing magic and appearing on TV. His expertise and experience stretches pretty far — he’s done street magic specials and is producing his own TV series dedicated to investigating the supernatural. You’re going to love what he has to say. In fact, we’ll let you read what he has to say right now: 

Hey guys! This is my first blog here on Ellusionist. It’s really cool to be working with the E team and I look very forward to interacting with you guys! Over the years I gotten to know the Ellusionist team and very quickly came to appreciate their style and care they put into magic!

A quick few words about me: I am the author of “The Power of the Mind” (Flanker Press, 2010), a keynote speaker specializing in “the strength of the mind” and, of course, a magician. I am currently on the beginning of a small tour, called “Magic Meets Funny!” with comedian Trent McClellan. I just got back from a long rehearsal for a show I have tomorrow night. The show is coming together very nicely.

For some more info on what I do you can have a look at my website: www.jeremybennett.ca. I also have many videos on YouTube. Looking very forward to getting to know you guys!

Jeremy Bennett joins Ellusionist as a contributor
Jeremy has starred in the Canadian television series "Supernatural Investigator (filmed in the U.K. and the U.S.A.)", starred in the first-of-its-kind internationally broadcasted television show "Believe", and is in production of his very own 13-episode series called "Occam’s Razor" where he will travel the world exploring different supernatural topics. 

source : ellusionist.com
Selengkapnya...