Rabu, 04 Agustus 2010
MERLIN AWARD Goes to INDONESIA
Berupaya Pecahkan Rekor, Pesulap Hampir Tewas
Seorang pesulap saat ini dirawat di rumah sakit akibat mengalami radang dingin yang parah. Ia menghabiskan waktunya selama 64 jam didalam balok es guna memecahkan rekor dunia. Gennady Palychevsky, ilusionis dari Latvia berusia 40 tahun, menghabiskan waktu selama 64 jam dan 32 menit di dalam sebuah balok es berukuran enam meter di Moscow, Rusia hingga akhirnya ia berhenti dan meminta pertolongan. Usaha Palychevsky ini bahkan melewati rekor sebelumnya yang dicatat oleh pesulap Amerika Serikat David Blaine. Blaine saat itu berhasil melakukan aksi serupa dengan Palyschevsky dengan merengkuh rekor selama 63 jam yang dilakukan di Times Square New York, 10 tahun lalu. Usai melakukan aksinya, Palychevsky atau yang biasa dikenal dengan Mr.Fix, berjalan sempoyongan keluar dari es. Ia pun akhirnya dirawat oleh petugas medis untuk mengetahui kondisi tubuhnya pasca aksi menegangkan tersebut. Istrinya Jelena yang menyaksikan dengan rasa cemas mengatakan, "Malam terakhir adalah malam yang terberat. Setiap jam kami berpikir akan menjadi jam terakhir dia berada di es dan pada jam lima pagi kamu mulai panik." "Ia tidak dalam kondisi yang baik saat ia keluar dari es, tapi sekarang kondisinya sudah membaik." Ucap Jelena seperti dikutip ananova.com, Selasa (16/2/2010). Pihak medis mengatakan bahwa Palychevsky nyaris berada diambang kematian, hingga akhirnya ia menghentikan aksi tersebut. Palychevsky, yang telah berlatih untuk mandi dengan es selama enam bulan, tidak makan dan minum selama ia berada dalam es itu. Upaya pemecahan rekor tersebut juga disiarkan secara langsung oleh radio Latvia. Upaya ilusionis Latvia ini terbayarkan dengan menghabiskan waktu 32 menit lebih lama dibandingkan rekor sebelumnya yang dipecahkan oleh ilusionis Israel, Hezi Dayan. Dayan sendiri mengalahkan rekor David Blaine sebulan yang lalu. Sumber : Okezone.com |
BICYCLE: Kartunya Pesulap
Selengkapnya...
Acara Sulap Pertama yang Mendongkrak Popularitas Dunia Magic
Sulap, di manapun itu digelar pasti akan menimbulkan keramaian. Ungkapan ini rupanya terbukti kebenarannya, saat melihat aksi 5 pesulap muda di sebuah mall yang ada di daerah Jakarta Selatan beberapa waktu lalu. Dalam waktu hitungan menit, tidak kurang dari 30-an orang sudah terlihat berdiri mengelilingi sang pesulap yang sedang beraksi memainkan dan menebak kartu remi. Dengan setumpuk kartu remi di tangan, pesulap itu kemudian meminta satu penonton memilih satu kartu untuk disimpan. Sambil menunjukan gaya menerawang, pesulap itu pun memulai triknya di atas lembaran koran. Kumpulan bulatan kecil-kecil yang membentuk dua bujur sangkar dipanaskan dengan api. Perlahan-lahan bulatan kecil-kecil itu menghilang dan dua kotak itu pun berubah menjadi angka yang sesuwai dengan kartu remi yang dipegang salah satu penonton.
Decak kagum dan keheranan secara spontan terdengar membahana di tempat itu. Nuasa bingung dan takjub tak henti-hentinya dirasakan semua orang dengan berbagai macam pertanyaan yang ditujukan kepada sang pesulap. Meski berharap menemuan jawaban, namun sang pesulap ini justru malah mengumbar senyum dan kembali menawarkan adegan yang lebih sensasional.
Siang itu berbagai macam trick sulap dipertontonkan oleh lima pesulap muda secara bergantian. Dari permainkan kartu, aksi melepaskan diri dari ikatan tali, kecepatan tanggan, mengambil barang penonton dari jarak jauh, sampai adegan menghilang. Penonton pun seakan terhipnotis dan jumlahnya terus bertambah mengiringi acara Magic & Trick sampai akhir.
Daya pikat ilmu sulap dari waktu-ke waktu memang tidak akan pernah ada habisnya. Oleh karena itu pula sebagai salah satu stasiun televisi swasta yang sudah lebih dari sepuluh tahun mengudara, antv membuat sebuah program acara yang di ilhami dari seni ilmu sulap. Dengan tajuk acara Magic & Trick, tontonan ini menjadi alternatif hiburan bagi pecinta layar kaca yang gemar dengan dunia trick, ketrampilan, dan tentu saja rasa penasaran.
Menurut Santi, Humas antv, program Magic & Trick cukup memberi konstribusi yang bagus, baik dari segi rating maupun respon dari pemirsa televisi. “sejak awalkali tayang sampai sekarang, responnya tetap bagus. Dari segi entertaimentnya, Magic & Trick ini sangat menghibur dan segar, yang intinya menampilkan seni ilmu sulap yang lebih hidup dan personal,” jelasnya.
Berbeda dengan pertujukan sulap yang sudah ada sebelumnya, yang menjadi daya jual Magic & Trick ini adalah kemasan dan cara penyampaiannya. Jika sebagian besar sulap mengunakan trick kamera, tetapi dalam program ini lebih mirip acara reality show. Dimainkan oleh 5 pesulap dengan vareasi beragam, penonton seakan tidak diberi kesempatan waktu beristirahat dari rasa kagumnya. “Setelah satu jenis permainan sulap, penonton langsung mendapat pertunjukan sulap yang berbeda dari disiplin ilmu,” aku Santi.
Ide pembuatan Magic & Trick ini sebenarnya berawal ketika mentallist Deddy Corbuzeir menggebrak dengan menyuguhkan permainan-permainan baru dari dunia sulap. Selain sukses menghibur pemirsa televisi dan menularkan minat dalam menekuni dunia sulap, sang mentallist ini rupanya juga menghadirkan ispirasi untuk membuat program hiburan yang fokus tema utamanya adalah sulap. “Lima pesulap yang mengisi acara Magic & Trick ini, semuanya jebolan sekolah sulap Pentagram milik Deddy Corbuzier. Dalam melakukan pertunjukan, mereka berinteraksi langsung dengan masyarakat, baik itu di Mal, jalanan, maupun kunjungan,” aku Santi. Beda Orang Beda Keahlian. Selain format acaranya yang segar dan menghibur, visualisasi Magic & Trick sangat bervareasi. Hal ini disebabkan oleh hadirnya lima orang dari disiplin ilmu sulap yang beda, mereka adalah Faro (Carditian) yang lihai dalam memainkan kartu remi, Oge Arthemus (Escapologist) yang ahli dalam hal meloloskan diri dari ikatan, Decky San (Close-Up Magic) sulap yang menuntut kecepatan tangan dan mata serta kemampuan mengalihkan perhatian penonton yang mengelilinginya dalam jarak kurang dari 50 cm dan harus dilakukan kurang dari satu detik. Bow Vernon (Pick-Pocket Magic) yang mampu mencuri sesuatu yang mustahil sekaligus menggelikan bagi orang awam, serta Marsha Matilda (Illusionist) yang mampu mendominasi pikiran orang lain.
Berbagai macam kisah mengiringi perjalanan hidup kelima pesulam Magic & Trick. Sebut saja Faro (Carditian), pesulap profesional yang hidup dengan 52 buah kartu remi. Pria kelahiran Surabaya 16 Juni 1978 berangangpan kartu adalah falsafah hidup yang masing-masing memiliki arti beda. Menurutnya, permainan jenis kartu ini tidak akan ada habisnya untuk dieksplorasi sampai kapan pun. “Inginnya sih membongkar praktek kecurangan dalam perjudian yang kerap dilakukan, tentu saja lewat cara bermain sulap,” akunya sambil bercanda.
Tidak jauh bebeda dengan Faro, Oge Arthemus sang Escapologist juga ingin mengeksplorasi dunia sulap. Pria yang sudah banyak belajar dari pesulap-pesulap profesional luar negeri ini mengaku tertarik dengan sulap karena usur menantang. “Dalam seni escape, banyak hal-hal yang memacu andrenalin, dan itu sesuwai dengan hobi, yaitu suka tantangan,” papar pria kelahiran 21 Sebtember 1978 ini.
Sedangkan Decky San mengaku tertarik dengan seni sulap karena pernah bekerja sama dengan Deddy Cobuzier. Berawal dari satu trick yang diajarkan oleh sang guru inilah, pria kelahiran Semarang 26 Juni 1982 ini kemudian mendalami ilmu sulap. Close Up Magic menjadi pilihan Decky karena sifatnya yang lebih personal. “Unsur hiburannya yang kadang lebih menarik, karena Close Up Magic banyak komedi dalam permainannya,” aku Decky.
Selama beberapa waktu bermain sulap tanpa spesialisasi dan hanya memainkan yang umum saja, akhirnya Bow Vernon memutuskan menekeni jenis Pick-Pocket Magic setelah bertemu dengan pesulap Pracis, Pierre G Net. Dari sinilah kemudian ia memiliki keahlian dalam hal mencopet. “Sulap saja sudah menarik, apalagi ditambah mengambil barang orang, penononton pasti akan lebih terkejut,” jelasnya.
Berbeda dengan ke empat rekannya, Marsha Matilda sang Illusionist merupakan pesulap wanita bertubuh seksi. Ketertarikan Marsha dengan dunia sulap sebenarnya berawal tanpa sengaja, yaitu pada saat sering dijadikan obyek penderitaan teman-teman pesulapnya. Mulai dari situlah, kemudian ia mendalami ilmu sulap dari teman yang mau berbagi ilmu. “Seru saja ketika bermain ilusi, apalagi kalau membuat penonton tercengang,” aku pesulap yang sering kali menjadi pusat perhatian dalam acara Magic & Trick ini.
Boleh jadi Deddy Corbuzier merupakan orang paling bahagia atas kesuksesan acara Mgic & Trick antv. Bagaimana tidak, selain dunia seni sulap Indoneia semakin di akui oleh masyarakat luas, yang mengisi program acara ini semuanya adalah jebolan sekolah Pentagram miliknya. “Sulap sekarang sudah mendapatkan tempat tersendiri dihati masyarakat. Jika dulu hampir disamakan dengan sirkus, kini sudah tidak lagi,” ujar Deddy dilain tempat.
Lahirnya pesulap-pesulap muda Indonesia diakui bapak satu anak ini turut mempercepat proses metemorfosis dunia sulap Indonesia. Lewat ide kreatif dan aksi-aksi fantastis ciptaan generasi baru ini, sulap bukan saja menjadi hiburan dan ajang tanda tannya, melainkan juga bisa digunakan sebagai mata pencaharian hidup. “Lewat tanggan mereka, sulap jadi lebih terkenal dan diminati,” akunya. Lebih jauh berbicara tentang sulap, Deddy menuturkan pengenalan dunia sulap kepada masyarakat bukan kali pertama ini. Sebelum adanya acara Magic & Trick, ia bersama Oge Arthemus, Bow Vernon, dan Decky San sudah melakukan berbagai macam cara. Salah satu adalah dengan bermain sulap selama 70 jam nonstop guna membawa nama Indonesia di Guinness Book of Record mengalahkan rekor dunia yang sebelumnya dipegang oleh pesulap asal Inggris, Richard Smith.
Besarnya antusias dan penghargaan yang selama ini diberikan masyarakat Indonesia terhadap aksi-aksi pesulap, bagi suami Kalina ini memberikan makna tersendiri. Salah satunya sebagai tanda semakin diakuinya profesi pesulap sebagai entertainer di mata masyarakat. “Saya melihatnya dari sisi yang berbeda. Sejak Indonesia merdeka sampai sepuluh tahun yang lalu, sulap seperti tidak dipedulikan. Sedikit perubahan yang pesulap buat ternyata lumayan berhasil,” ungkap Deddy.
Selengkapnya...