Sabtu, 14 Agustus 2010

Sulap Gospel

Dalam menyampaikan sesuatu kepada orang banyak yang tentu berbeda sifatnya, tidak ada satu metode pun yang dapat memuaskan semuanya. Khususnya dalam penyampaian firman Tuhan. Kadang satu pihak senang apaila firman Tuhan disampaikan dengan sedikit bumbu humor, ada pula yang senang dengan sedikit alunan musik, ada pula yang senang kalau penyampaian firman Tuhan dilakukan dengan serius dan tidak terkesan bermain-main.

Melihat kenyataan ini, lalu muncullah ide cemerlang dari seorang anak manusia yaitu penggunaan "sulap" sebagai media penyampaian firman Tuhan. Karena sulap di sadari sangat disenangi oleh hampir semua kalangan di muka bumi ini, mulai dari anak-anak sampai dewasa. Tetapi setelah Sulap Gospel mulai berkembang di muka Bumi, banyak pihak yang mulai menentang sulap yang sering digambarkan sebagai sosok sihir dan kejahatan untuk kemudian dicampur adukkan dengan Tuhan yang digambarkan sebagai sosok kebaikan.

Sulap sudah dipergunakan di jaman purbakala oleh dukun-dukun, ketua-ketua suku, dll. Di jaman Yunani dan Roma kuno, dukun-dukun mempergunakan sulap untuk menciptakan efek-efek khusus, dalam upacara-upacara kepercayaan mereka. Misalnya : Pintu yang teruka sendiri, nyala api yang tiba-tiba muncul, air yang keluar dari bejana kosong, dll.

Catatan tertua yang berhasil ditemukan mengenai sulap, adalah gulungan di Mesir, sekitar 2600 BC (Sebelum Masehi) mengenai seorang pesulap bernama Desi, yang bermain sulap didepan Raja Cheops. Pada abad permulaan, seorang Romawi bernama Senecca menulis tentang pesulap yang bermain Cups and Balls, sulap yang mempergunakan gelas dan bola-bola. Sulap ini sampai sekarang masih dimainkan sebagai penghargaan atas penemuan trik ini.

Pada abad pertengahan di Eropa, sulap disalahtafsirkan sebagai sihir dan banyak pesulap yang dihukum mati. Pada tahun 1584 Reginald Scot, seorang inggris menulis buku "The Discoverie of witchcraft" yang menjelaskan tentang kecepatan tangan dan tipuan-tipuan serta metode-metode yang dipergunakan di dalam sulap, bukannya kuasa-kuasa kegelapan atau bantuan-bantuan setan.

Pesulap Gospel pertama yang tercatat adalah seorang Gembala dari Gereja East Baptist Church of Philadelphia di Pensylvania. "Rev. C.H. Woolston" yang juga Pendiri dari "Penny Concert Movement of America" (presentasi untuk anak-anak dengan menggunakan benda-benda sederhana, untuk menciptakan ilustrasi-ilustrasi unik dalam pelajaran alkitab).

Buku Sulap Gospel yang pertama diterbitkannya pada th. 1910, dengan judul "SEEING TRUTH" berisi ide-ide yang bagus tentang sulap dengan koin, bunga, bola, ranta Siberia, dll. Beliau juga menerbitkan Booklet tentang Sulap Gospel dengan judul "Penny Object Lessons", Tahun 1915-1919.Menyelenggarakankonvensi Sulap Gospel 1, 18 Januari 1917. Kelompok yang hadir menamakan diri mereka "Gospel Illustrator".
Selengkapnya...

Hypnotisability

Hypnotisability dapat diartikan secara bebas sebagai “kemampuan untuk dapat memasuki kondisi hipnotis” atau kemampuan seorang memasuki “Hypnosis State”.

Dalam pengertian praktis, maka seseorang hanya dapat dihipnotis, jika memenuhi 3 persyaratan utama, yaitu :

Bersedia atau tidak menolak

Hipnotis terkait dengan pembukaan filter pikiran bawah sadar. Oleh karena itu jika seorang Subyek tidak nyaman atau menolak, secara otomatis filter pikiran bawah sadarnya akan tertutup.

Memahami komunikasi

Hipnotis adalah penanaman pengertian yang dibentuk melalui komunikasi verbal dan non verbal. Jika seseorang memiliki gangguan panca indera (misal : gangguan pendengaran), maka sulit untuk menerima proses hipnotis. Demikian juga jika kata-kata kalimat dari Hypnotist tidak dipahami oleh Subyek, maka Subyek akan sulit untuk memasuki kondisi hipnotis.

Memiliki kemampuan untuk fokus

Salah satu faktor penting yang dapat mempermudah pembukaan filter pikiran bawah sadar adalah fokus. Oleh karena itu bagi Subyek yang memiliki kesulitan serius dalam fokus, sulit untuk dipandu memasuki kondisi hipnotis.

Dari penjelasan di atas, dapat dipahami dengan jelas bahwa hipnotis membutuhkan kerjasama yang baik antara Subyek dengan Hypnotist. Bahkan dapat dikatakan bahwa Subyek memegang peranan utama, oleh karena itulah disebut sebagai “Subyek”.
Selengkapnya...

Mekanisme di Balik Pikiran & Tindakan Manusia

Pada acara hipnotis panggung (entertainment hypnosis), acapkali mempertunjukkan fenomena yang dianggap tidak masuk akal alias irasional. Sehingga bahkan tidak sedikit pihak yang menduga bahwa acara Stage Hypnosis hanyalah sekedar rekayasa untuk kebutuhan hiburan belaka.

Untuk memahami hal ini, mungkin sebaiknya kita mencoba untuk mencari tahu, apakah mekanisme yang terjadi di balik setiap tindakan manusia ? Hal ini mungkin dapat menjelaskan dengan baik berbagai kejadian dalam kehidupan sehari-hari yang sebetulnya sangat mirip dengan pertunjukkan hipnotis, yaitu bagaimana seseorang dapat melakukan tindakan yang “tidak masuk akal”.

Manusia bertindak dengan dilandasi pikiran, dan salah satu model psikologi menjelaskan bahwa pikiran terdiri dari bagian utama, yaitu :

  1. Pikiran Sadar (Conscious Mind)
  2. Pikiran Bawah Sadar (Sub-Conscious Mind).

Pikiran Sadar merupakan bagian dari pikiran kita yang bertugas untuk melakukan analisa dan pertimbangan-pertimbangan rasional, seringkali disetarakan dengan bagian kiri dari otak kita (Left Brain).

Pikiran Bawah Sadar berisikan database yang mencerminkan diri kita, dimana database ini merupakan akumulasi dari berbagai pemahaman, penalaran, pengalaman, bahkan penularan ( induksi dari pihak lain) sejak mulai kita lahir sampai dengan hari ini.

Pikiran Bawah Sadar seringkali disetarakan dengan bagian kanan dari otak kita (Right Brain), oleh karena itu Pikiran Bawah Sadar merupakan wilayah yang didominasi oleh rasa dan emosi.

Yang paling menarik, Pikiran Bawah Sadar cenderung bersifat “netral” terhadap data atau informasi yang masuk. Netral artinya tidak mengenal “baik” dan “buruk”, “salah” atau “benar”. Suatu data yang telah “berhasil” memasuki Pikiran Bawah Sadar dan telah menjadi memori permanen, maka dianggap sebagai “kebenaran”, walaupun mungkin sebenarnya data tersebut relatif “salah” berdasarkan kaidah umum.

Contoh klasik, pada saat kita kecil, ketika orang tua kita mengatakan “… awas jangan main jauh-jauh, nanti kamu diculik hantu ….”, maka Pikiran Bawah Sadar seorang anak tentu tidak memahami apakah pernyataan tersebut “benar” atau “salah”, yang lebih dipahami adalah bahwa kata-kata orang tua pasti “benar” adanya, maka sejak saat itu di Pikiran Bawah Sadar terdapat data, bahwa hantu itu ada !

Hal lain yang menarik, bahwa ternyata porsi Pikiran Bawah Sadar ternyata sangat dominan dalam menentukan tindakan seseorang, Sebuah buku yang berjudul “Peace of Mind” dari Sandy Mc Gregor menyatakan bahwa kontribusi Pikiran Sadar hanyalah 12%, sedangkan kontribusi Pikiran Bawah Sadar adalah 88%.

Dari penjelasan di atas, jelas bahwa pikiran rasional saja tidaklah “cukup” untuk mewujudkan suatu tindakan ! Karena rasional adalah tugas dari Pikiran Sadar yang hanya berkonstribusi sebanyak 12% terhadap mekanisme suatu tindakan.

Oleh karena itu, walaupun mungkin anda belum pernah melihat hantu, atau secara rasional seharusnya hantu tidak perlu dianggap ada, tetapi saya yakin ketika anda melewati kamar mayat RSCM di tengah malam pasti anda akan takut ! Artinya, rasio anda tidak cukup mampu untuk membuat anda “berani”, karena Pikiran Bawah Sadar anda “terlanjur” mempercayai bahwa fenomena hantu adalah benar adanya !

Dengan komposisi kontribusi Pikiran Sadar 12% vs Pikiran Bawah Sadar 88%, maka kita dapat dikatakan nyaris merupakan “mahluk bawah sadar” !

Dari uraian di atas mungkin banyak hal yang sebenarnya tidak kita inginkan, tetapi “terlanjur” masuk ke pikiran bawah sadar karena banyaknya induksi dalam kehidupan ini.

Setiap orang secara alamiah pasti memiliki keinginan untuk selalu bergerak maju, tetapi di sisi lain seringkali yang terjadi justru mereka “berbelok” atau “ditarik” ke arah yang sebaliknya oleh pikiran bawah sadar. Pikiran bawah sadar dapat menjadi kekuatan yang mendukung keinginan kita, atau sebaliknya dapat menjadi musuh kita yang paling kuat !

Dari berbagai hal yang telah dipaparkan, mungkin timbul suatu pertanyaan, dapatkah kita “membuang” hal-hal yang tidak memberdayakan yang sudah “terlanjur” berada di pikiran bawah sadar kita ? Dapatkah kita memasukkan hal-hal yang lebih positif ke pikiran bawah sadar sehingga pikiran bawah sadar akan bergerak selaras dengan keinginan kita ?

Jawabannya dapat !

Hipnotis adalah salah satu cara yang efektif untuk pemrograman dan pemrograman ulang pikiran bawah sadar .

sumber :http://sangpesulap.blogspot.com/search/label/Seputar%20Hipnosis


Selengkapnya...

Proses Masuknya Informasi ke Pikiran Bawah Sadar

Dalam kehidupan riel, kita berhubungan dengan dunia luar melalui data yang terdiri dari :

  1. Visual (pandangan )
  2. Audio ( suara )
  3. Kinestetik ( rasa )
  4. Gustatori ( rasa pengecapan )
  5. Olfaktori ( penciuman )

Secara sederhana Panca Indera adalah pintu masuk dari data ini memasuki diri kita. Seluruh data tidak akan langsung masuk ke Pikiran Bawah Sadar, tetapi diproses terlebih dahulu oleh suatu perangkat yang berfungsi sebagai penyaring, yaitu Critical Area. Di beberapa literatur sering juga perangkat ini disebut sebagai RAS ( Reticular Activating System). Walaupun sedikit berbeda, akan tetapi secara sederhana dapat dianggap memiliki fungsi yang sama. Berikutnya untuk mempermudah kita namakan saja perangkat ini sebagai Filter Pikiran Bawah Sadar.

Sesuai dengan fungsinya, maka Filter ini akan menyaring data yang masuk dari dunia luar, melalui mekanisme penyaringan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain : fokus, minat, nilai etika & moral, dan keaktifan dari Pikiran Sadar.

Sebagai ilustrasi, jika seseorang yang kita kagumi berbicara, misalkan seorang tokoh bisnis, maka kita akan menjadi sangat fokus, dimana pada saat fokus inilah Filter Pikiran Bawah Sadar akan lebih terbuka, sehingga seluruh informasi yang disampaikan akan cenderung lebih mudah memasuki diri kita, terlepas apakah informasi tersebut benar atau salah.

Contoh lainnya adalah saat kita mengendarai mobil dan menunggu giliran lampu merah, maka secara rileks mungkin mata kita memandang sekeliling. Pada saat inilah citra (image) seluruh benda yang kita pandang akan cenderung lebih mudah untuk memasuki Pikiran Bawah Sadar, termasuk papan iklan yang mungkin menawarkan berbagai produk.

Kondisi pada saat Filter Pikiran Bawah Sadar berkurang keaktifannya disebut juga sebagai keadaan Hipnosa, atau Hypnos. Dimana selanjutnya akan kita sadari bahwa keadaan Hipnosa merupakan keadaan alamiah kita sehari-hari, atau dengan kata lain kita sangat sering keluar dan masuk kondisi Hipnosa ini.

Dalam Formal Hypnosis (Genuine Hypnosis), keterampilan seorang Hypnotist adalah membuat Filter orang lain menjadi berkurang keaktifannya, sehingga sugesti akan lebih mudah memasuki Pikiran Bawah Sadar yang bersangkutan, atau dengan kata lain seorang Hypnotist trampil untuk membawa seseorang ke kondisi Hipnosa.

Teknik yang diterapkan oleh seorang Hypnotist dalam mempengaruhi Filter orang lain adalah melalui komunikasi yang sangat persuasif, baik secara verbal maupun non verbal.

sumbver :http://sangpesulap.blogspot.com/search/label/Seputar%20Hipnosis


Selengkapnya...

Cara Melakukan Hipnotis

Perlu diketahui bahwa Extreme Hypnotis hanya akan berhasil apabila sang objek bersedia di Hipnotis.

Alam pikiran manusia dibagi menjadi dua, yaitu :
  • Alam sadar (conscious mind)
  • Alam bawah sadar (unconscious mind)
Tujuan hipnotis adalah membuat sang sukarelawan berada di alam bawah sadar mereka. Keadaan setelah sang sukarelawan melakukan berbagai macam hal dalam pengaruh alam bawah sadar disebut "trans".

Yang harus anda lakukan adalah :

1. Percaya Diri
  • Sebelum melakukan hipnotis, anda harus benar-benar yakin dan percaya bahwa anda mampu menghipnotis orang lain. Yakinkan diri anda bahwa anda adalah seorang ahli hipnotis yang hebat. Tanpa rasa percaya diri, hipnotis yang anda lakukan pasti gagal.
2. Ritme

  • Hal ini bisa dilakukan dengan memperhatikan gerakan rongga diafragma saat sang sukarelawan bernafas. Saat yang paling tepat untuk menggiring sang sukarelawan memasuki alam bawah sadar mereka adalah saat mereka sedan menghembuskan nafas (seperti yang sering dilakukan oleh Romi Rafael). Biasanya, jika hipnotis berjalan dengan sukses, tempo dan ritme nafas sang sukarelawan menjadi lebih lambat. Saat itu, perlambatlah tempo dan ritme bicara anda sesuai dengan ritme nafas sang sukarelawan.
3. Nada suara

Ada dua macam nada suara yang dapat digunakan dalam hipnotis Yaitu :

3 a. Nada suara monoton
  • Metode ini sering dipakai oleh Romi Rafael. Nada suara monoton adalah nada suara yang datar dan cenderung sama dari awal sampai akhir, dengan penggunaan kata yang terus-menerus diulang. Tujuan menggunakan nada suara monoton adalah agar alam sadar sang sukarelawan merasa bosan, sehingga ia lebih mudah memasuki alam bawah sadarnya.
3 b, Nada suara bergelombang
  • Nada suara yang dipakai adalah nada suara naik-turun, lemah-keras, rendah-tinggi. Pelaku hipnotis mula-mula akan berbicara dengan nada rendah, kemudian semakin meninggi hingga membawa sang sukarelawan ke dalam keadaan "trans".
Pilihlah yang paling nyaman dan enak saat anda mengucapkannya.

4. Membawa sang sukarelawan memasuki alam bawah sadar.
  • Pertama, perintahkan sang sukarelawan untuk melakukan suatu rutinitas, misalkan "Berhitunglah dari 1 sampai 10, tiap-tiap hitungan akan membuat anda memasuki alam bawah sadar anda".
  • Atau "Tarik nafas dalam-dalam...dan hembuskan".
  • Atau tanyakan "Siapakah nama anda?"
Di tengah-tengah proses itu, jabat tangannya, tatap matanya, dan lakukan sesuatu yang mengejutkan yang mampu membawanya memasuki alam bawah sadar, Sesuatu yang mengejutkan itu antara lain :
  • Menyentakkan jabatan tangan.
  • Mengangkat pergelangan tangannya ke atas
  • Menjentikkan jari anda ke dahi sukarelawan
Ingat, saat melakukan hal-hal tersebut, tetap pertahankan kontak mata dengan sang sukarelawan. Setelah itu, buat sang sukarelawan melakukan hal-hal yang anda perintahkan dengan kalimat hipnotis.

5. Kalimat HIpnotis.
  • Kalimat-kalimat hipnotis harus diucapkan dengan lancar, tanpa kata-kata seperti "eee...", "mmm..", "eh...", dan sebagainya. Kalimat hipnotis biasanya adalah kalimat perintah bernada sugestif, singkat, padat, dan diucapkan berulang-ulang.
Contoh kalimat Hipnotis :
  • Hal pertama yang harus anda lakukan adalah......
  • Membuat diri anda merasa nyaman.....
  • Duduklah di kursi dengan kedua tangan di atas paha....
  • Setelah anda merasa nyaman.......
  • Fokuskan pandangan mata anda ke satu titik.....
  • betul......
  • Arahkan pandangan mata anda ke titik ini.......
  • Mata anda akan semakin berat......
  • Semakin berat.....
  • Dan anda akan tertidur......
(........) menandakan anda harus memberikan jeda sebelum menuju ke kalimat selanjutnya.
  • Anda sekarang berada di tepi pantai yang indah...
  • Sangat indah....
  • Dan akan menjadi lebih indah......
  • Anda akan melihat ombak dan buih....
  • Angin sepoi-sepoi...
  • Pohon kelapa yang teduh.....
  • Rasakan semuanya.....
  • Rasakan dengan seluruh panca indra anda.....
  • Masuklah ke dalam air.....
  • Rasakan dinginnya....
  • Gunakan kedua tangan anda untuk berenang melewati lautan....
Untuk menyadarkan kembali sang sukarelawan, anda bisa menggunakan kalimat berikut :

  • Anda akan melihat sebuah perahu....
  • Yang siap membawa anda meninggalkan pantai ini...
  • Tapi anda akan tahu....
  • Segala memori indah tentang pantai ini akan tetap ada dalam pikiran anda....
  • Ketenangannya....
  • Keteduhannya...
  • Jadi....
  • Naiklah ke perahu tersebut.......
  • Dan anda akan menemukan suatu pesan tertulis di perahu itu...
  • Mulailah berhitung dari 1 sampai 10.....
  • Dan tiap hitungan aakan membawa anda meninggalkan alam bawah sadar...
  • Dan kembali ke alam sadar....
Hipnotis adalah cabang ilmu magis yang sangat sulit dikuasai. Untuk menguasainya diperlukan waktu yang tidak sebentar. Jadi, bila anda mempraktekkan hal-hal yang tertulis di sini namun masih gagal dalam melakukan hipnotis, hal itu sangatlah wajar. Teruslah berlatih dan berlatih, maka anda akan menjadi ahli hipnotis yang ulung.

Yang perlu di ingat adalah, tempo, nada, ritme dan volume saat anda mengucapkan kalimat Hipnotis harus konsisten. Dan cara ini hanya dapat bereaksi pada orang-orang yang benar-benar sudah percaya pada anda. Yang benar-benar tahu keahlian anda. Cobalah pada orang terdekat anda.

Sebagai tambahan :
Orang yang latah akan lebih mudah menerima kalimat hipnotis yang anda berikan.

sumber : http://sangpesulap.blogspot.com/search/label/Seputar%20Hipnosis
Selengkapnya...