Minggu, 22 Agustus 2010

illuminati

Sejarah

Illuminati adalah sebuah organisasi persaudaraan rahasia kuno yang pernah ada dan diyakini masih tetap ada sampai sekarang, walaupun tidak ditemukan bukti - bukti nyata tentang keberadaan organisasi persaudaraan ini sampai saat ini. Kata Illuminati dapat diterjemahkan sebagai "Pencerahan Baru". Para pengikut Illuminati disebut "Illuminatus", yang berarti "Yang Tercerahkan". Illuminati sebelumnya bernama Ordo Perfectibilists, yang didirikan oleh Adam Weishaupt (1748-1811), seorang keturunan Yahudi yang lahir dan besar di Ingolstadt, dan memiliki latar belakang pendidikan sebagai seorang Jesuit. Adam Weishaupt lalu menjadi seorang pendeta Katolik dan selanjutnya mengorganisasi House of Rothschild. Pada perkembangan selanjutnya, ia beserta organisasi yang dipimpinnya, Illuminati, memiliki pandangan-pandangan yang menyimpang (bid'ah) dari ajaran resmi gereja Katolik, sehingga ia diekskomunikasi (dilarang mengajarkan pahamnya) oleh gereja dan dikeluarkan dari kelompok gereja kristiani-Katolik. Illuminatus adalah individu - individu yang mencari jawaban dan penjelasan rasional dengan apa yang disebut "Agama sebagai misteri Tuhan". Menurut mereka, dengan penjelasan logis ilmu pengetahuan tidak ada lagi misteri Tuhan karena semua ada jawabannya.

Dalam novel "Angels and Demon" karya Dan Brown; Salah seorang Illuminatus yang terkenal adalah Galileo Galilei, seorang ahli antropologi yang dihukum pancung oleh gereja akibat membuat pernyataan bahwa pusat alam semesta bukan bumi, melainkan matahari. Pernyataan tersebut dianggap menyinggung gereja, karena secara tidak langsung menyatakan bahwa Tuhan dengan sengaja menempatkan pusat kehidupan di planet lain. Dalil Galilei tersebut juga sekaligus membantah doktrin gereja pada saat itu bahwa Bumi berbentuk datar. Sejak saat itu Illuminatus terus diburu oleh para kaum gereja. Saat pihak geraja menenmkan anggota Illuminati, mereka ditangkap lalu diberi cap salib di dada mereka, baru kemudian dibunuh. Anggota Illuminati kemudian bergerak dari bawah tanah sebagai sebuah kelompok rahasia yang paling dicari oleh gereja. Para Illuminatus yang melarikan diri kemudian bertemu dengan kelompok rahasia lainnya yaitu kelompok ahli batu yang bernama Freemasonry atau lebih sering disebut sebagai kelompok Mason.


Perkembangan Illuminati

Sejak bergabung dengan kelompok Freemasonry, illuminati menjadi semakin kuat karena dibantu oleh jaringan kelompok Freemasonry yang sepertinya tidak menyadari telah dijadikan alat transportasi aman oleh illuminati. Illuminati terus diburu oleh gereja. Mereka dicap sebagai penganut paham Luciferian Conspiracy, dikarenakan mereka, sama seperti halnya Freemasonry, memiliki ritual pemujaan kepada "Sang Arsitek Agung" / "The Great Architect", yang dilambangkan oleh mereka berupa "The Wholeseeing-Eye" atau "Mata tuhan" (diambil dari legenda mesir); yang merupakan simbol dari Lucifer (sebutan setan dalam tradisi kristiani).

Sejak 1782 gerakan Illuminati menyebar dari Denmark sampai ke Portugal, bahkan lebih jauh lagi. Orang-orang Inggris yang terilluminasi bergabung dengan orang-orang Amerika membangun Loji Columbia di kota New York pada tahun yang sama. Seorang bangsawan muda Rusia, Alexander Radischev, bergabung di Leipzieg, dan menyebarkan doktrinnya ke kampung halamannya di St. Petersburg. Di Lisabon seorang penyair bernama Claudio Manuel da Costa menjadi anggota, dan ketika hijrah ke Brazil ia mendirikan sebuah cabang dengan dibantu dua orang dokter dari Ouro Preto, Domingos Vidal Barbarosa dan Jose Alvares Maciel. Pada tahun 1788 trio ini melancarkan pemberontakan Illuminati yang pertama, Inconfidencia Mineira, tetapi pemberontakan itu ditumpas ketika baru saja berputik oleh raja muda Marquis de Barbacena. Hingga saat ini, mereka berjuang secara diam-diam melawan dan berusaha meruntuhkan gereja katolik roma, yang dianggap melambangkan kekuasaan dari Yesus Kristus, musuh Lucifer.



Selengkapnya...

The da Vinci Code antara Fakta dan Fiksi

Pukul 12:32 tengah malam. Robert Langdon terjaga dibangun deringan telepon di sampingnya. Terdengar kabar di ujung telepon Jacques Sauniere terkapar bersimbah darah di Museum Louvre, dada Langdon bagai meledak. Entah berapa menit kemudian, seseorang datang mengetuk pintu kamarnya. Dari balik pintu yang setengah terbuka Letnan Jerom Collet menyodorkan selembar foto. Sebuah misteri. Tengah malam itu, dari Ritz Paris Hotel, keduanya menerobos malam. Dari sinilah Langdon memulai sebuah petualangan memacah teka-teki. Ia tidak sendiri, ia ditemani Sophie. Di hadapan mereka bertumpuk lapisan simbol.

Kadang melempar tanya memantul pada setiap dinding katedral dan museum tua, hingga menerobos masuk ke dalam liang lahat membaca sejarah, membedah fakta, menebak teka-teki hanya demi sebuah tujuan, yakni mengungkap misteri tentang apa yang yang akan terbaca dari mahakarya Leonardo da Vinci.
Itulah The da Vinci Code (Serambi:2005) buah karya Dan Brown yang imajinatif dan cerdas. Kepada kita ia tidak hanya melejitkan ketegangan demi ketegangan, tetapi juga ketidaktahuan dan bahkan misteri. Hingga yang tersisah di ruang rasa hanya sebuah penasaran, yang selalu mendesak nalar untuk menemukan jawabannya.

Namun keelokan The da Vinci Code ‘dibayar mahal' oleh Brown. Ia dicerca dan suatu ketika dibilang selilit (sisa makanan di celah gigi) yang menggangu kemapanan sebuah agama. Brown telah mengganggu ruang sembunyi sebuah agama besar yang mapan. Mengapa? Karena membaca The da Vinci Code seperti kita membaca sebuah sejarah yang nyaris tak terekam, sebuah sejarah yang kalah, sebuah sejarah yang ditindas.

Melalui mulut Sir Leght Teabing, Dan Brown berkisah:
"..Sejarah selalu ditulis oleh pemenang. Ketika kedua budaya berseteru, yang kalah dimusnahkan dan pemenang menulis buku-buku sejarah, buku-buku yang mengagungkan alasan mereka sendiri dan menghina musuh yang kalah. Seperti yang dikatakan Napoleon ‘apakah sejarah itu, kecuali tabel yang disepakati?' menurut sifatnya, sejarah selalu merupakan cerita satu sisi' (hal. 356)

Inilah jantung The da Vinci Code yang sesungguhnya, bukan simbol-simbol, bukan kode-kode, juga bukan mahakarya Leonardo da Vinci. Tetapi sebuah fakta berupa ‘sejarah'. Sejarah adalah isi sentral The da Vinci Code. Sejarah yang demikian adalah sebuah gunung api yang aktif. Yang jika suatu saat meledak akan menimbulkan panik. Lantas lahirlah seabrek tafsiran, namun hanya dua yang mengemuka apakah ledakan itu sebagai kutukan ataukah sebuah fenomena alam? Sebuah fiksi ataukah sebuah fakta? Antara fakta dan fiksi, atau fiksi dan fakta , The da Vinci Code hadir menjadi mengejutkan. Bahwa sejarah yang kalah, yang tidak terekam dalam buku-buku sejarah akan menjadi alternatif kebenaran.

Namun sayang, The da Vinci Code terjerumus pada sebuah karya fiksi, sehingga sebuah fakta yang seharusnya terungkap berubah menjadi selentur fiksi. Dan dalam sebuah fiksi seakurat apapun angka-angka, tetap akan menjadi bumbu penyedap rasa sebuah karya.

The da Vinci Code terjebak dalam simbol-simbolnya sendiri, yang untuk memecahkannya pun tampak terasa geli. Padahal sejarah bukan simbol, tetapi sebuah fakta. Menguak simbol tidak sama dengan menguak sejarah, apalagi meluruskannya. Sebab simbol hanya sebagian dari sejarah. Menafsirkan simbol untuk membaca sebuah sejarah adalah perbuatan yang sia-sia. Sehingga melihat The da Vinci Code dari sisi sejarah ajaran agama tampak merupakan sebuah kelucuan. Sementara akan menjadi lebih elok, elegan dan bisa diterima, jika ditelisik dari sisi estetika. Di ruang estetika The da Vinci Code terasa lebih bernyawa, alurnya lebih terasa menegangkan dan Dan Brown sendiripun sudah barang tentu terhindar dari cercaan sebagai orang yang selilitan.

Dalam benak pembaca Dan Brown sungguh tidak punya nyali, atau jika punya, itu tidak lebih sebuah sensasi. Mengapa harus mengungkap fakta dengan fiksi? Mengapa fakta tidak diungkapkan dengan cara yang lebih ilmiah? Lantaran itu ‘sejarah kebenaran' yang mungkin hendak dikatakan Brown terjebak di ruang fiksi, pembaca pun terjebak terbuai.

Namun demikian Dan Brown melalui The da Vinci Code, tidak hanya telah mengajarkan sebuah cara penyajian yang mengagumkan, sebuah cara menulis kisah yang tidak hanya indah nan menantang. Tetapi juga telah menguak sedikit fakta yang dikalahkan oleh sebuah agama besar, walau fakta itu pun sulit untuk dibuktikan, karena telah terjebak di ruang fiksi.

sumber -> google
Selengkapnya...

Sabtu, 21 Agustus 2010

Freemasonry

Freemasonry (bahasa Inggris) atau Vrijmetselarij (bahasa Belanda) adalah sebuah organisasi persaudaraan internasional. Freemasonry pada zaman modern dimulai dengan berdirinya Grand Lodge di London, Inggris pada tahun 1717. Sebagian peneliti Barat berkeyakinan bahwa Freemasonry sebenarnya sudah didirikan di Skotlandia pada abad ke-14, saat Ksatria Templar ditumpas oleh Raja Perancis Philipe le Bel dan Paus Klemens V.


Di Skotlandia, Templar ini menyusup ke dalam Serikat Tukang Batu (Mason) dan menguasai gilda-gilda serikat pekerjanya (Loji). Mereka kemudian memproklamirkan diri sebagai Freemasonry, sebuah istilah yang sebenarnya nama lain dari perkumpulan Kabbalah Yahudi-Talmud.


Dari Eropa, Freemasonry yang terbagi dalam dua kelompok besar (Ritus Skotlandia dan Ritus York) menyebar ke seluruh dunia termasuk ke Hindia Belanda. Maskapai perdagangan Hindia Belanda, VOC, merupakan maskapai perdagangan terbesar dunia kala itu dan dimiliki oleh Freemasonry. Nona Helena Blavatsky dan KolonelHenry Steel Olcott tercatat sebagai orang-orang yang membawa gerakan mistik ini ke Nusantara. Organisasi ini mengklaim di seluruh dunia mereka memiliki anggota sebanyak 5 juta jiwa. Beberapa gereja Eropa melarang umatnya menjadi anggota gerakan ini


Freemasonry di Indonesia

Di Hindia-Belanda dahulu, rumah pertemuan kaum Vrijmetselarij, dalam bahasa Belanda Loge atau Loji dalam bahasa Indonesia seringkali disebut sebagai "rumah setan". Sejak zaman presiden Soekarno, gerakan ini dilarang di Indonesia. Februari 1961, lewat Lembaran Negara nomor 18/1961, Presiden Soekarno membubarkan dan melarang keberadaan Freemasonry di Indonesia. Lembaran Negara ini kemudian dikuatkan oleh Keppres Nomor 264 tahun 1962 yang membubarkan dan melarang Freemasonry dan segala “derivat”nya seperti Rosikrusian, Moral Re-armament, Lions Club, Rotary, dan Baha’isme. Sejak itu, loji-loji mereka disita oleh negara.


Namun 38 tahun kemudian, Presiden Abdurrahman Wahid mencabut Keppres nomor 264/1962 tersebut dengan mengeluarkan Keppres[1] nomor 69 tahun 2000 tanggal 23 Mei 2000. Sejak itulah, keberadaan kelompok-kelompok Yahudi seperti Organisasi Liga Demokrasi, Rotary, Divine Life Society, Vrijmetselaren-Loge (Loge Agung Indonesia) atau Freemasonry Indonesia, Moral Rearmament Movement, Ancient Mystical Organization Of Rosi Crucians (AMORC) dan Organisasi Baha’i menjadi resmi dan sah kembali di Indonesia.


Loji-loji Freemasonry ternama di Nusantara tersebar di hampir semua wilayah di Indonesia seperti di Aceh, Medan, Padang, Palembang, Jawa, Surabaya,Sulawesi, dan sebagainya. Salah satu yang paling terkenal adalah Adhuc Stat alias Loji Bintang Timur yang terletak di Menteng, Jakarta Pusat, yang kini dipakai sebagai Gedung Bappenas. Dulu, gedung ini dikenal masyarakat luas sebagai Gedung Setan, karena sering dipakai sebagai tempat pemanggilan arwah orang mati oleh para angota Mason.


Dr. T.H. Stevens, seorang sejarawan Belanda, dalam bukunya berjudul "Tarekat Mason Bebas dan Masyarakat di Hindia Belanda dan Indonesia 1764-1962", yang edisi bahasa Indonesianya diterbitkan oleh Sinar Harapan dalam jumlah yang sangat terbatas, banyak memaparkan tentang gerakan dan tokoh-tokoh Freemasonry di Indonesia. Tokoh-tokoh Mason Indonesia menurut buku tersebut —yang dilengkapi foto-foto ekslusif sebagai buktinya— banyak menyangkut nama-nama terkenal seperti Sultan Hamengkubuwono VIII, RAS. Soemitro Kolopaking Poerbonegoro, Paku Alam VIII, RMAA. Tjokroadikoesoemo, dr. Radjiman Wedyodiningrat, dan banyak pengurus organisasi Boedhi Oetomo.

Freemasonry secara bahasa terdiri dari dua kata, Free dan Mason. Free artinya merdeka dan mason artinya tukang bangunan. Dengan demikian Freemasonry secara etimologis berarti "tukang-tukang bangunan yang merdeka". Secara hakikat, Freemasonry atau Al-Masuniyyah (dalam bahasa Arab) adalah sebuah organisasi Yahudi Internasional bawah tanah yang tidak ada hubungannya dengan tukang-tukang bangunan yang terdapat pada abad pertengahan.


Freemasonry di atas juga tidak ada hubungannya dengan kegiatan pembangunan kapal atau katedral besar seperti yang banyak diduga oleh sebagian orang. Tetapi maksud Freemasonry di sini adalah tidak terikat dengan ikatan pihak manapun kecuali sesama freemason. Freemasonry berasal dari gerakan rahasia yang dibuat oleh sembilan orang Yahudi di Palestina pada tahun 37 M, yang dimaksudkan sebagai usaha untuk melawan pemeluk Masehi, dengan cara pem*bunuhan terhadap orang per-orang.


Menurut buku Kabut-kabut Freemasonry, salah seorang yang disebut sebagai pendirinya adalah Herodes Agrida I (meninggal 44 M). Ia dibantu oleh dua orang Yahudi, Heram Abioud dan Moab Leomi. Freemasonry selanjutnya menempatkan dirinya sebagai musuh terhadap agama Masehi maupun Islam.


Pada tahun 1717 M gerakan rahasia ini melangsungkan seminar di London di bawah pimpinan Anderson. Ia secara formal menjabat sebagai kepala gereja Protestan, namun pada hakikatnya adalah seorang Yahudi. Dalam seminar inilah gerakan rahasia tersebut memakai nama Freemasonry sebagai nama barunya. Sebagai pendirinya adalah Adam Wishaupt, seorang tokoh Yahudi dari London, yang kemudian mendapatkan dukungan dari Albert Pike, seorang jenderal Amerika (1809-1891).


Organisasi ini sulit dilacak karena strukturnya sangat rahasia, teratur, dan rapi. Tujuan gerakan Freemasonry secara umum adalah:

1. Menghapus semua agama.

2. Menghapus sistem keluarga.

3. Mengkucarkacirkan sistem politik dunia.

4. Selalu bekerja untuk menghancurkan kesejahteraan manusia dan merusak kehidupan politik, ekonomi, dan sosial negara-negara non-Yahudi atau Goyim (sebutan dari bangsa lain di luar Yahudi).


Tujuan akhir dari gerakan Freemason adalah mengembalikan bangunan Haikal Sulaiman yang terletak di Masjid Al-Aqsha, di kota Al-Quds (Yerussalem), mengibarkan bendera Israel, serta mendirikan pemerintahan Zionis Internasional, seperti yang diterapkan dalam Protokol para cendekiawan Zionis.


Buku Protokol ini berisikan langkah-langkah yang telah ditetapkan oleh para hakkom, catatan pembicaraan yang dilakukan di dalam setiap rapat mereka, serta berisikan 24 bagian (ayat) yang mencakup rencana politik, ekonomi, dan keuangan, dengan tujuan menghancurkan setiap bangsa dan pemerintahan non-Yahudi, serta menyiapkan jalan penguasaan bagi orang-orang Yahudi terhadap dunia Internasional.


Dalam gerakannya, Freemasonry menggunakan tangan-tangan cendekiawan dan hartawan Goyim, tetapi di bawah kontrol orang Yahudi pilihan. Hasil dari gerakan ini di antaranya adalah mencetuskan tiga perang dunia, tiga revolusi (Revolusi Perancis, Revolusi Amerika, dan Revolusi Industri di Inggris), melahirkan tiga gerakan utama (Zionisme, Komunisme, dan Nazisme)

Freemansory terbagi ke dalam tiga tingkatan:

(1) Majelis Rendah atau Freemansory Simbolis;

(2) Fremansory Majelis Menengah; dan

(3) Fremansory Majelis Tinggi.


Dalam penerimaan keanggotaan, Freemasonry tidak mempersoal*kan agama calon anggota. Bahkan calon anggota disumpah sesuai dengan agama yang dianutnya. Dalam Freemasonry diadakan model kenaikan pangkat hingg level ke-33 bagi orang-orang Goyim. Orang-orang yang berhasil dijaring kemudian diberikan tugas untuk menyebarkan paham Freemasonry dan bekerja untuk mereali*sasikan tujuannya.


Orang-orang tertarik kepada Freemasonry karena mereka menganggap bahwa organi*sasi ini bergerak di bidang kemanusiaan. Di balik itu mereka menanamkan doktirn â€Å“Pengembangan Agamaâ€� atau â€Å“Polotismeâ€�, yang mengatakan semua agama itu sama, baik, dan benar. Lebih jauh Freemasonry dengan secara halus membawa anggotanya memahami Atheisme.


Penentang dan Kritik untuk Freemasonry

Muslim anti-Masonry

Banyak Muslim yang anti-Masonry beralasan bahwa Freemasonry sangat dekat dengan Semitisme dan Zionisme, meski kritikus lainnya mengatakan bahwa Freemasonry ada hubungannya dengan Dajjal. Beberapa Muslim lainnya yang anti-Masonry beranggapan bahwa Freemasonry memiliki misi untuk mempromosikan Yahudi di seluruh negara di dunia, dan misi terbesar mereka adalah mendirikan Kuil Solomon diJerusalem setelah menghancurkan Masjid Al-Aqsa. Pada artikel 28 dari konvensi Hamas, dinyatakan bahwa Freemasonry, Rotary, dan grup yang serupa lainnya "bekerja dalam kerangka dan berdasarkan instruksi Zionisme ..." Namun, beberapa negara seperti Turki dan Malaysia membolehkan Grand Lodge.


Gereja Katolik Roma

Gereja Katolik Roma adalah institusi keagamaan pertama yang menyatakan bahwa Freemasonry adalah gerakan terlarang dan sesat (bid'ah). Hal ini dikarenakan sepak terjang Freemasonry :


- Sejarah berdirinya dan berkembangnya Freemasonry yang berasal dari gerakan "Knights of Templar" (Satria Templar); yaitu organisasi yang tadinya berada dalam naungan gereja katolik pada zaman perang salib, namun pada perkembangan berikutnya organisasi ini mengembangkan sistem ritual magis sendiri yang bertentangan dengan ajaran gereja katolik (penyembahan dewa kuno bernama Baphomet yang berkepala kambing dan berbadan manusia, pada perkembangan berikutnya oleh Templar diartikan sebagai Lucifer), dan berkecimpung di dunia politik dan ekonomi begitu dominan hingga berkeinginan menguasai segala bidang pada zaman itu. Oleh karenanya Templar dilarang dan dinyatakan sesat oleh gereja katolik roma.


- Freemasonry menganggap diri sebagai kelanjutan dari Satria Templar, sehingga memiliki ritual, sistem dan tujuan yang sama pula. Mereka memiliki ritual magis dan mistik yang ditujukan kepada "Sang Arsitek Agung" / "The Great Architect" yang bernama lain Lucifer dan Baphomet. Lucifer secara tradisi kristiani adalah setan, musuh dari Tuhan.


- Freemasonry memiliki visi dan misi untuk menghancurkan keberadaan agama kristiani di dunia, secara khusus ditujukan kepada penghancuran gereja katolik roma yang dianggap oleh mereka sebagai gereja kristiani yang didirikan oleh Yesus (secara tradisi dipercaya bahwa paus pertama gereja katolik roma adalah rasul Petrus, murid Yesus sendiri), yang oleh mereka berarti melambangkan kekristenan dan Yesus sendiri. Visi dan misi ini telah dinyatakan dalam dokumen-dokumen dan doa-doa mereka.


- Gereja katolik roma memandang Freemasonry (dan juga Illuminati) sebagai gerakan perintis munculnya antikristus. Antikristus secara tradisi kristiani adalah gerakan bersifat iblis yang dipercaya akan muncul pada zaman akhir untuk menyesatkan seluruh dunia sebelum kiamat.


Di Indonesia, gerakan Freemasonry dan gedung pertemuan mereka pernah ada, namun akhirnya dinyatakan sebagai organisasi terlarang pada zaman pemerintahan Soekarno. Pada saat masih ada dan eksis di Indonesia, mereka sangat aktif menentang gereja katolik di Indonesia.

Selengkapnya...

Jumat, 20 Agustus 2010

Perbedaan Gendam Dan Hipnotis

Terminologi ilmu gendam di dalam cerita pewayangan ada dalam kisah Dewi Kunthi. Disebutkan bahwa oleh gurunya Dewi Kunthi diberi ajian gendam. Jika manteranya dirapal, siapapun yang dikehendaki bahkan dewa sekali pun dapat dipanggil ke hadapan si pemilik gendam dan menuruti kehendaknya.

Dengan berbekal ajian ini, Dewi Kunthi akhirnya dapat memanggil dewa-dewa yang kemudian memberikan ia putera yang diberi nama Pandawa Lima. Tetapi ilmu gendam bukan hanya ada dalam cerita pewayangan saja. Ilmu ini ada dan bisa dipelajari. Pada dasarnya, ilmu gendamilmu olah kebatinan yang digunakan untuk memanipulasi kehendak orang lain. adalah

Berbeda dengan hypnotis yang mengandalkan kekuatan konsentrasi dan kerjasama dari yang ingin di hypnotis, gendam mendayagunakan kekuatan batin spiritual seseorang melalui rapalan mantera yang sebenarnya hanya untuk memperkuat niat yang dimilikinya.

Kekuatan sebenarnya ada pada olah kebatinannya disertai keyakinan yang kuat sehingga tercipta energi dahsyat yang dapat memanipulasi kehendak orang yang menjadi sasaran gendamnya.

Dalam kasus kejahatan, gendam digunakan untuk memanipulasi kehendak korban sehingga ia tidak melawan dan menuruti kemauan penggendam dalam waktu seketika. Ada pemaksaan kehendak, beda dengan hypnotis yang didahului dengan jalinan komunikasi dua arah dan membutuhkan proses yang tidak seketika.

Untuk menguasai ilmu gendam dibutuhkan laku atau persyaratan yang harus dilalui, yakni melalui tahapan puasa, melakukan napak tilas disebuah petilasan untuk mendapatkan energyilmu gendam itu. kekuatan dan akhirnya mendapatkan rapalan dari orang yang mengajarkan

Ilmu gendam bukanlah ilmu hitam. Ia akan menjadi ilmu kejahatan jika digunakan untuk tindakan yang dilarang agama. Pada pengobatan alternatif, gendam bisa digunakan pada situasi dimana pasien mustahil untuk diobati dalam keadaan sadar, misalnya pasien depresi berat yang selalu mengamuk. Setelah di gendam, syaraf kesadarannya menjadi lemah. Dalam kondisi tersebut pasien seperti ini mulai dapat diterapi.

Positip atau negatifnya suatu ilmu semua kembali berpulang kepada moral dan akhlak dari orang yang memiliki kempampuan ilmu gendam atau ilmu hypnotis.

Apabila ilmu ini digunakan untuk melakukan kebaikan terhadap orang lain, maka ilmu ini menjadi positip dan bila ilmu ini digunakan untuk merugikan orang lain, maka ilmu ini akan menjadi negatif.

Perbedaan Hipnotis dengan Gendam adalah sbb :

1. Hipnotis tidak memiliki kekuatan yang sifatnya memaksa. Jika orang yang ingin dihipnotis menolak maka ia tidak akan bisa dihipnotis. Lain halnya dengan gendam yang bisa memaksa seseorang tidak sadarkan diri karena gendam menggunakan kekuatan mahluk halus.

2. Belajar hipnotis tidak ada ritual yang berbau mistis sama sekali. Sedangkan ilmu gendam diperoleh dengan jalan ritual melalui puasa, mantra atau pengisian dari guru gendam.

3. Ilmu hipnotis diarahkan untuk kebaikan misalnya untuk terapi diri sendiri dan orang lain. Bahkan dijaman dahulu, hipnotis digunakan untuk operasi agar pasien tidak merasa kesakitan. Adapun gendam rentan sekali digunakan untuk kejahatan.

4. Ilmu Hipnotis telah banyak digunakan orang dari berbagai latar belakang seperti psikolog (SDM), dokter (kesehatan), parenting (mendidik anak), hypnobirthing (lahir tanpa sakit) dan lain sebagainya sedangkan gendam hanya berfokus membuat orang tidak sadarkan diri. Hipnotis telah diakui secara nasional dan internasional.

Semoga dengan adanya artikel ini bisa kita bisa membedakan antara ilmu hipnotis yang benar dengan ilmu "hipnotis" yang salah alias gendam.


Selengkapnya...

GENDAM atau HIPNOTIS ??

Dalam bahasan ini sebenarnya menyimpang dari keilmuan hipnotis,akan tetapi sebagai bentuk pengetahuan dirasa perlu untuk membeberkan agak mendalam tentang penyimpangan hipnotis yang berakibat hipnotis menjadi ilmu yang dikonotasikan sebagai ilmu yang merugikan orang lain bahkan dianggap sebagai ilmu hitam.
Perlu anda ketahui bahwa dalam hipnotis,seorang hipnoterapis dalam langkah-langkah penghipnotisannya dia menggunakan berbagai hal antara lain persetujuan dari subjek (suyet),memfokuskan pandangan,mengaktifkan sebanyak mungkin panca indera dari subyek dan sebagainya. Hal ini dilakukan agar pikiran sadar dari subyek menjadi sibuk yang kemudian dimanfaatkan oleh penghipnotis untuk menelikung menembus alam bawah sadar dari subyek itu sendiri
Tentunya penghipnotis akan menggunakan kata-kata atau sugesti yang bernada positif agar subyek semakin mudah terbawa dan terlena memasuki alam pikiran bawah sadarnya atau biasa disebut induksi. Gendam juga menggunakan sugesti2 dalam melancarkan aksinya,walaupun sugesti2 tersebut telah dimodifikasi sebelumnya agar sesuai dengan apa yang diinginkanya yaitu memiliki semua yang dimiliki korban.
Gendam didaerah Pekan Baru disebut ilmu Lodes adalah ilmu permainan kata-kata yang apabila seseorang terjebak dalam kata-kata itu maka dia akan menuruti semua yang disugesikan penggendam.
Ada beberapa cara yang digunakan penggendam dalam melancarkan aksinya yang dalam hipnotis disebut induksi antara lain:

1. Memberikan harapan besar
2. Mengumpulkan rasa iba dan serakah dalam satu waktu
3. Memberikan kejutan-kejutan (tepukan)

Dari masing-masing poin diatas saya akan mencoba menguraikan secara singkat disertai contoh kasusnya walau dalam kenyataanya mungkin akan berbeda.

1. Dalam memberikan harapan seorang penggendam juga sekaligus akan berusaha untuk membuat korbanya untuk memusatkan konsentrasi pada satu hal tertentu. Misalnya dalam kasus gendam barikut ini.

Penggendam menemui calon korban biasanya dengan membawa tas agak besar, setelah basa-nbasi sejenak dia melancarkan induksi dengan mengatakan bahwa tas yang ia bawa berisi uang puluhan juta sedangkan ia tak ada teman untuk mengantarnya ke Bank. Sambil setengah memohon korban ia suruh untuk menjaga tasnya karena ia akan menelpon temannya, otomatis koban akan merasa perlu untuk membantunya. Sementara itu penggendam pura-pura meraba-raba semua sakunya seolah-olah sedang mencari sesuatu,sejurus kemudian ia berkata sambil memelas untuk meminjam handphone korban dengan alasan mau mengganti pulsa yang ia pakai dengan pulsa yang lebih banyak.Akhir korban memberikan HP nya selain akan mendapatkan pulsa yang lebih banyak juga dia berasumsi bahwa nilai HP nya masih jauh lebih kecil dari nilai uang yang dijaganya.Setelah itu penggendam pura-pura sedang mencari signal berjalan perlahan-lahan menjauhi korban dan akhirnya lari bersama temannya yang sudah ia persiapkan.Korban tidak akan menyangka bila uang yang ditunggui dengan hati-hati ternyata setelah dibuka didalamnya hanya bersisi kertas belaka.

2. Seorang penggendam biasanya pura-pura istrinya sedang melahirkan dan membutuhkan biaya yang sangat besar dengan tujuan agar korbanya menjadi sangat iba terhadap dirinya kemudian belum selesai rasa ibanya ditambah lagi dengan tawaran keris atau cincin peninggalan nenek koyangnya dengan lihainya iia berkelakar bahwa benda tersebut selain punya daya magis yang tinggi juga diburu oleh banyak kolektor. Karena iba korban akan berusaha menolong dengan menawarkan unuk membeli keris/cincin itu,hal ini juga didorong oleh perasaan ingin memiliki benda tersebut, maka terjadilah tawar menawar yang akhirnya semua isi dompet ,cincin bahkan juga jam tangan semua diberikan pada penggendam tanpa rasa menyesal sedikitpun.

3. Dalam kasus ini ada syarat-syarat dimana seorang yang sangat sadar langsung tergendam dengan sekali tepuk atau sekali kejut. Syarat-syarat itu ada beberapa dari penggendam hanya membutuhkan tiga atau empat syarat saja. Syarat-syarat itu yakni:

a. Bila melipat maka lengan kiri berada diluar
b. Bila menyuelipkan jari-jemari maka jempol kiri berada diatas
c. Bila melamun kepalanya lebih banyak menoleh kekiri
d. Bila melipat kaki maka kaki kiri berada diatas menimpa kaki kanan
e. Bila diajak bicara orang akan serius mendengarkan/memperhatikan
f. Sangat familiar.

Ada dua kemungkinan yang akan dipakai:

1. Asal tepuk saja dengan harapan sau dari sekian banyak oang akan masuk dalam perangkap gendamnya.
2. Penggendam akan melihat-lihat dulu apakah Calon korban benar-benar memenuhi syarat.

Cara pertama atau cara kedua sama-sama beresiko,namun dalam menepuk dan induksi cepatnya sama saja yaitu pada waktu menepuk penggendam sambil berkata bahwa ia adalah teman sekelasnya waktu kecil dan korban telah lupa (maka imajinasi sudah masuk) tetapi belum selesai dimasuki lagi dengan induksi berupa sanjungan. Misalnya dengan mengatakan bahwa korban sekarang sudah kaya raya dengan perhiasan dimana-mana setelah itu induksi ketiga dengan mengatakan bahwa didaerah sini sangat berbahaya banyak pencopetan maka korban dihimbau agar berhati-hati dan kemudian penggendam berkata “ Demi keamanan anda,maka titipkanlah barang-barang berharga anda” penggendam tidak akan berkata “serahkan perhiasan anda” karena dia tahu sugesti itu negative.

sumber : http://id.shvoong.com/social-sciences/1921863-gendam-atau-hipnotis/
Selengkapnya...