Sabtu, 22 Januari 2011

10 Kemampuan Luar Biasa Orang Indigo

fakta indigo

1. Telepati
Telepati adalah kemampuan membaca pikiran dan perasaan manusia atau makhluk lain sering dihubungkan dengan cakra mata ketiga. Cakra adalah semacam lubang hitam (black hole) pada jiwa kita yang posisinya terletak di depan kepala (dahi). Enam kemampuan setelah ini juga mengandalkan kekuatan cakra ketiga.

Mata ketiga tersebut pada tubuh kita terletak di otak bagian depan. Secara fisik berupa ujung-ujung syaraf di kulit luar otak yang berperan sebagai sensor gelombang yang datang.

Setiap kali orang berpikir dan beremosi, maka otak akan memancarkan gelombangnya. Gelombang berfrekuensi rendah ini merembet dan memantul ke sana kemari dengan kecepatan cahaya, kemudian diindra oleh sensor di otak orang indigo dan diolah di otak untuk diubah menjadi sebuah gambaran.

Kemampuan membaca pikiran dan perasaan menangkap gelombang dimiliki hampir semua orang Indigo, termasuk juga anak-anak Indigo yang masih bayi. Sedangkan kemampuan berkomunikasi jarak jauh mengirim gelombang hanya dimiliki oleh orang Indigo tertentu saja.

2. Klervoyans
Kemampuan untuk melihat kejadian yang sedang berlangsung di tempat lain. Sama seperti pikiran dan perasaan yang memancarkan gelombang, setiap peristiwa di alam juga memancarkan gelombang. Gelombang tersebut dipancarkan oleh setiap makhluk yang terlibat dalam peristiwa itu, bahkan benda mati sekalipun memancarkan gelombang dari gerak elektron pada atom dan getaran molekulnya. Kemampuan ini meliputi juga kemampuan melihat benda-benda yang tersembunyi atau berada di suatu tempat yang tertutup.

3. Prekognision
Hal ini berhubungan dengan kemampuan memprediksi dan membuat peristiwa yang akan terjadi. Memprediksi peristiwa artinya menggambarkan sebuah kejadian yang akan terjadi, sedangkan membuat peristiwa maksudnya menetapkan kejadian yang akan terjadi di masa depan. Kemampuan untuk menetapkan suatu peristiwa di masa depan termasuk kemampuan sulit yang jarang dimiliki oleh orang Indigo secara umum.

Prediksi diperoleh dengan 2 cara, yakni dengan melihat langsung kejadian yang sedang berlangsung di masa depan atau membaca dan menyimpulkan data-data yang ada di masa sekarang dan menyimpulkan sebuah kemungkinan terbesar yang akan terjadi di masa depan.

Cara pertama dilakukan dengan jalan mengembara di dimensi waktu. Rahasianya terletak pada keanehan sifat dimensi waktu. Dimensi waktu tidak berbentuk linier seperti dimensi ruang, tapi berbentukl spiral dengan arah putaran ke dalam dimensi ruang. Anda bayangkan tangga berputar berbentuk spiral di dalam sebuah gedung.

Karena arah putaran spiral, dimensi waktu mengarah ke dalam dimensi ruang, maka pancaran gelombang yang dipancarkan sebuah peristiwa di masa lalu atau masa depan bukan berasal dari luar tubuh, tapi dari dalam tubuh. Meskipun datangnya gelombang dari dalam tubuh diperlukan usaha lebih keras menangkap gelombang ini karena sifat dimensi waktu yang bisa melebar dan menyempit tak terbatas (tidak berhingga). Inilah yang disebut mengembara di dimensi waktu.

Namun di dalam dimensi waktu terdapat sebuah jalan pintas, yakni adanya dawai kosmik yang terletak memotong spiral waktu. Anda bayangkan sebuah lift yang memotong tegak lurus arah putaran tangga spiral tadi. Perjalanan dengan menggunakan lift pasti lebih cepat dibandingkan dengan menuruni tanggal berjalan berputar.

Pada prakteknya, mengembara di dimensi waktu bagi seorang Indigo cukup dengan konsentrasi dan membayangkan suatu waktu (Tahun, bulan, tanggal, atau jam) tertentu, gambarannya bisa berupa kalender dan sebuah jam, dan melihat apa yang terjadi pada saat itu. Akan lebih mudah kalau ada orang/saksi yang diketahui terlibat pada peristiwa itu.

4. Retrokognision
Berhubungan dengan kemampuan melihat dan membuat peristiwa di masa lampau. Yang dimaksud dengan kemampuan membuat peristiwa adalah menetapkan suatu kejadian di masa lampau dan itu berpengaruh kepada masa sekarang. Hal ini juga berhubungan dengan spiral dimensi waktu. Kemampuan ini sangat jarang dimiliki oleh orang Indigo karena jarang dipergunakan.

Yang umum dilakukan oleh orang Indigo adalah melihat kejadian di masa lalu untuk menjelaskan suatu keadaan yang ada di masa sekarang. Biasanya yang dicari adalah sebab-sebab suatu kejadian, siapakah orang-orang yang terlibat dan bagaimana proses terjadinya.

5. Mediumship
Orang Indigo mempunyai kemampuan untuk menggunakan rohnya dan roh orang atau makhluk lain sebagai medium. Orang Indigo mampu berkomunikasi dengan roh untuk menggali informasi.

Roh adalah gumpalan energi hidup yang berstruktur (badan, kepala dan anggota badan roh). Roh menyimpan kenangan seperti halnya tubuh manusia dengan otaknya. Kenangan yang direkam oleh roh berasal dari pengetahuan dasar yang bersifat idealis dan sudah ada sebelumnya, serta pengalaman yang bersifat realistis hasil perjalanan selama hidup bersama tubuh. Melihat makhluk dan berkomunikasi dengan makhluk lain yang tidak terlihat tapi berada di dimensi kita termasuk dalam kemampuan ini.

6. Psikometri
Bermakna kemampuan menggali informasi dan berkomunikasi dengan objek apa pun. Hal ini dimungkinkan karena setiap benda terdiri dari susunan atom yang membentuk molekul. Molekul pada benda padat, gas atau cair bergetar dan getarannya menghasilkan gelombang. Molekul dan atom itu juga dapat menyimpan rekaman suatu peristiwa. Rekaman ini bisa digali dan dibaca.

7. Sugesti hipnosis
Orang Indigo yang tidak belajar hipnosis bisa menghipnosis dengan kemampuan telepatinya. Walaupun proses sugestinya berjalan lamban namun bersifat permanen dan bisa diwariskan. Contoh adalah hasil sugesti hipnosis yang dilakukan orang-orang Indigo seperti para Rasul, Nabi, dan orang suci lainnya. Pengaruh mereka masih terus berbekas hingga sekarang.

8. Analitik
Kecerdasan (IQ) orang Indigo rata-rata di atas 120. Kelebihan dari orang biasa adalah kemampuan analisa data secara cepat, luas dan kontinyu. Data-data yang tersebar dan acak akan dikumpulkan dan saling dihubungkan dengan cepat. Sebuah kesimpulan atau jawaban atas sebuah pertanyaan atau permasalahan bisa diperoleh oleh seorang Indigo hanya dalam waktu beberapa detik, terutama yang berhubungan dengan analisa kejadian alam. Kemungkinan ini berhubungan dengan kapasitas dan kemampuan proses di otak yang lebih besar dari orang umum.

9. Telekinetik
Telekinetik artinya menggerakkan benda dari jarak jauh. Pada umumnya berhubungan kuat dengan kemampuan telepati seperti sugesti hipnosis. Merubah perilaku orang lain dengan mengubah susunan genetik pada spiral DNA dan menggerakkan sel, kelenjar atau organ tubuh dalam sistem metabolisme tubuh. Kemampuan untuk menggerakkan benda dengan massa besar tidak umum dimiliki oleh orang-orang Indigo.

10. Komunikasi dengan Tuhan
Kemampuan ini berhubungan dengan cakra mahkota pada bagian atas kepala yang merupakan pintu komunikasi antara manusia dengan Tuhan. Cakra ini pada orang Indigo berwarna ungu yang sangat kuat terutama pada saat terjadi koneksi dengan Sang Sumber. Hubungan dengan makhluk-makhluk suci seperti malaikat dan dimensi lain yang lebih tinggi, juga terjadi di cakra ini.

kemampuan tidak umum ini tidak semuanya dimiliki oleh semua orang Indigo. Namun apabila terus dilatih, semua kemampuan akan bisa dimiliki, karena pada dasarnya hal itu sudah ada pada setiap Indigo. Untuk orang yang bukan Indigo, kemampuan ini juga bisa diperoleh dengan latihan keras dan disiplin, namun seringkali hambatannya juga sangat besar.

Sumber : kaskus.us
Selengkapnya...

Rabu, 19 Januari 2011

Suggestibility Test – Rigid Catalepsy

Rigid Catalepsy merupakan praktek pertama yang harus anda lakukan dengan baik. Praktek ini sangat penting, karena merupakan gerbang awal anda dalam memahami perilaku pikiran bawah sadar.

Secara teknis praktek ini adalah tentang penyampaian sugesti sederhana terhadap Subyek, dan mempelajari reaksi yang terjadi.

Rigid Catalepsy bertujuan untuk membuat tangan Subyek menjadi keras (rigid) seperti besi, sehingga benar-benar tidak dapat dibengkokkan dengan upaya sekeras apapun juga dari Subyek.

Mintalah Subyek untuk mengepalkan tangan dan meluruskan tangannya dengan keras (tegang) dan mintalah ia membayangkan bahwa tangannya sekarang menjadi besi yang sangat kuat dan lurus. Anda dapat membantu dengan memberikan sentuhan. Agar lebih fokus, mintalah Subyek untuk memejamkan mata.

Pandulah Subyek untuk mengucapkan sugesti di dalam hati yang bertujuan untuk membuat tangannya menjadi sekeras besi, misalkan :

“Wahai tangan, engkau aku perintahkan menjadi keras seperti besi baja. Sedemikian kerasnya, sehingga jika engkau dibengkokkan, maka semakin keras engkau dibengkokkan maka engkau akan bertambah keras seperti besi baja”.

Kemudian mintalah Subyek untuk mencoba membengkokkan tangannya, tetapi tambahkan sugesti :

“Walaupun kamu mencoba untuk membengkokkan, tetapi tangan kamu akan semakin mengeras seperti besi baja !”

Jangan lupa normalkan kembali dengan cara memberikan sugesti :

“Ya, sekarang tangan kamu normal kembali, sehingga dengan mudah dapat dibengkokkan kembali”.

source : hipnotis.net
Selengkapnya...

Selasa, 18 Januari 2011

State of Consciousness


 
Hipnotis merupakan gejala alami sehari-hari. Hipnotis adalah salah satu “state” atau “keadaan” alami kita sehari-hari.

Untuk memperoleh pemahaman secara lengkap, maka kita harus memahami terlebih dahulu bahwa sesungguhnya dalam kondisi sehari-hari kita berada di salah satu dari 3 kondisi atau keadaan kesadaran, atau “State of Consciousness”. Ke-3 kondisi tersebut adalah :

Normal State
Merupakan kondisi kesadaran “normal” dalam pengertian sehari-hari. Dalam kondisi ini kita berada dalam keadaan “waspada”, dan pikiran kita cenderung kritis. Pada kondisi ini filter Pikiran Bawah Sadar lebih “tertutup”, sehingga kita relatif kurang merespon sugesti yang berasal dari luar diri kita, atau kita berada dalam kondisi “Non Sugestif”.

Sleep State
Adalah kondisi ketika kita tertidur lelap tanpa mimpi. Dalam kondisi ini walaupun Pikiran Sadar dalam kondisi tidak aktif, akan tetapi Pikiran Bawah Sadar-pun tidak merespon informasi yang berasal dari luar, atau Pikiran Bawah Sadar dalam kondisi “Non Receptive”. Secara praktis dikatakan bahwa kita juga berada dalam kondisi “Non Sugestif”.

Hypnosis State
Diantara kondisi Normal State dan Sleep State, terdapat suatu kondisi yang disebut sebagai “Hypnosis State”, atau sering disingkat dengan “Hypnos”, bahkan ada yang menyebutnya dengan istilah kondisi “Hipnosa”.
Dalam kondisi inilah kita cenderung menjadi lebih “sugestif” untuk menerima respon yang berasal luar diri kita, dengan kata lain bahwa filter Pikiran Bawah Sadar mulai terbuka, sehingga informasi relatif lebih mudah “memasuki” Pikiran Bawah Sadar.
***
Kondisi “Hypnos” ini memiliki rentang cukup besar, mulai dari “Light”, “Medium”, sampai dengan “Deep”, dimana kondisi “Light” kurang lebih bermakna bahwa filter Pikiran Bawah Sadar mulai “sedikit” terbuka, dan kondisi “Deep” bermakna bahwa filter Pikiran Bawah Sadar terbuka lebar.

Berdasarkan penjelasan ini, maka kiranya mulai dapat dipahami kegiatan hipnotis secara praktis adalah menempatkan diri sendiri atau orang lain ke kondisi “Hypnos”. Atau dengan kata lain mempelajari pengetahuan Hipnotis antara lain adalah mempelajari berbagai teknik untuk membawa Subyek ke kondisi “Hypnos”.

source : hipnotis.net
Selengkapnya...

Struktur Lengkap Classic Hypnosis


 
Pada Hypnosis gaya klasik, atau konvensional, berlaku struktur atau tahapan sebagai berikut :

Pre-Induction
Tahap ini adalah saat dimana Hypnotist pertama kali berinteraksi dengan Subyek. Dalam Tahap ini seorang Hypnotist melakukan observasi terhadap diri Subyek menyangkut berbagai hal yang kiranya dibutuhkan dalam proses Hypnosis, antara lain : perkiraan tingkat Suggestibility (sugestivitas), serta detail permasalahan (pada proses Hypnotherapy). Pada tahap ini pulalah seorang Hypnotist dapat melakukan proses pembelajaran “Trance” kepada Subyek, atau dikenal dengan istilah “Hypnotic Training”. Dalam proses Hypnotherapy, tahap ini merupakan tahap dimana seorang Hypnotherapist memberikan edukasi di seputar proses Hypnotherapy yang akan dilakukan.

Induction
Suatu tahapan teknis, dimana seorang Hypnotist mulai memandu Subyek untuk mulai memasuki kondisi “Trance”. Teknik induction atau induksi yang dipergunakan disesuaikan dengan kondisi Subyek berdasarkan hasil observasi pada saat tahapan Pre-Induction.

Deepening
Suatu tahapan untuk memperdalam kondisi “Trance” dari Subyek. Kedalaman “Trance” yang dibutuhkan dapat berbeda-beda untuk setiap kebutuhan.

Depth Level Test
Pengujian tingkat kedalaman “Trance” dari Subyek. Cara yang dipergunakan dapat melalui konfirmasi (Ideo Motor Response) atau berdasarkan identifikasi dengan standar kedalaman yang ada (misal : Davis-Husband Scale).

Suggestion
Tahapan inti dari proses Hypnosis, yaitu pemberian sugesti sesuai dengan maksud dan tujuan proses Hypnosis yang dilakukan.

Termination (Emerge)
Pengakhiran proses Hypnosis, yaitu suatu langkah bertahap untuk membawa kembali Subyek ke kondisi normal.

Struktur atau tahapan di atas merupakan struktur standar, terutama diterapkan pada proses Hypnosis untuk menghasilkan efek therapeutic atau Hypnotherapy. Pada Stage Hypnotism, terkadang pada Subyek diminta membuka mata sebelum proses Termination, dan melakukan “action” sesuai dengan sugesti yang diberikan. Dalam kasus ini, dikenal istilah bahwa Subyek berada dalam kondisi “Ability To Open Eyes Without Affecting The Trance”, atau membuka mata dalam kondisi “Trance”. Termination yang sesungguhnya baru dilakukan di akhir acara.

source : hipnotis.net
Selengkapnya...

Mekanisme & Pemodelan Pikiran Manusia



 
Banyak yang menganggap bahwa hipnotis terjadi dikarenakan adanya kekuatan mistik, magis, bahkan kekuatan dari “kuasa kegelapan”. Kenapa ? Karena fenomena hipnotis, yang acapkali dipopulerkan melalui pertunjukkan hipnotis panggung (Stage Hypnotism), nyaris selalu mempertunjukkan hal-hal yang “tidak masuk di akal sehat”. Bahkan sebagian orang (kelompok skeptis) menganggap bahwa hipnotis adalah isapan jempol belaka, alias rekayasa untuk kebutuhan entertainment semata !

Pendapat-pendapat semacam ini sebenarnya sah-sah saja, alias harus dimaklumi sebagai ekspresi logis akibat keterbatasan pengetahuan semata. Apalagi Indonesia sebagai salah satu wilayah yang berada di belahan timur bumi, nyaris akrab dengan hal-hal yang berbau mistik, magis, sebagai warisan dari budaya animisme dan dinamisme yang konon merupakan keyakinan asli dari penduduk Nusantara.

Hipnotis “bermain” dengan pikiran ! Tidak lebih dan tidak kurang ! Oleh karena itu satu-satunya cara untuk dapat memahami hipnotisme secara jelas, adalah dengan memperjelas pengetahuan kita mengenai mekanisme atau cara kerja pikiran itu sendiri.
***
Manusia bertindak dengan dilandasi pikiran, dan salah satu model psikologi kontemporer  menjelaskan bahwa pikiran terdiri dari bagian utama, yaitu : Pikiran Sadar (Conscious Mind) dan Pikiran Bawah Sadar (Subconscious Mind).

Pikiran Sadar merupakan bagian dari pikiran kita yang bertugas untuk melakukan analisa dan pertimbangan-pertimbangan rasional, seringkali disetarakan dengan bagian kiri dari otak kita (Left Brain).

Pikiran Bawah Sadar berisikan database yang mencerminkan diri kita, dimana database ini merupakan akumulasi dari berbagai pemahaman, penalaran, pengalaman, bahkan penularan (induksi dari pihak lain) sejak mulai kita lahir sampai dengan hari ini.

Pikiran Bawah Sadar seringkali disetarakan dengan bagian kanan dari otak kita (Right Brain), oleh karena itu Pikiran Bawah Sadar merupakan wilayah yang didominasi oleh rasa dan emosi.

Yang paling menarik, Pikiran Bawah Sadar cenderung bersifat “netral” terhadap data atau informasi yang masuk. Netral artinya tidak mengenal “baik” dan “buruk”, “salah” atau “benar”. Suatu data yang telah “berhasil” memasuki Pikiran Bawah Sadar dan telah menjadi memori permanen, maka dianggap sebagai “kebenaran”, walaupun mungkin sebenarnya data tersebut relatif “salah” berdasarkan kaidah umum.

Contoh klasik, pada saat kita kecil, ketika orang tua kita mengatakan “… awas jangan main jauh-jauh, nanti kamu diculik hantu ….”, maka Pikiran Bawah Sadar seorang anak tentu tidak memahami apakah pernyataan tersebut “benar” atau “salah”, yang lebih dipahami adalah bahwa kata-kata orang tua pasti “benar” adanya, maka sejak saat itu di Pikiran Bawah Sadar terdapat data, bahwa hantu itu ada !

Hal lain yang menarik, bahwa ternyata porsi Pikiran Bawah Sadar ternyata sangat dominan dalam menentukan tindakan seseorang, Sebuah buku yang berjudul “Peace of Mind” dari Sandy Mc Gregor menyatakan bahwa kontribusi Pikiran Sadar hanyalah 12%, sedangkan kontribusi Pikiran Bawah Sadar adalah 88%. Beberapa buku lainnya bahkan menggambarkan bahwa peranan dari Pikiran Bawah Sadar adalah mencapai 90% dan Pikiran Sadar hanya 10%.
***
Dari penjelasan di atas, jelas bahwa pikiran rasional saja tidaklah “cukup” untuk mewujudkan suatu tindakan ! Karena rasional adalah tugas dari Pikiran Sadar yang hanya berkonstribusi sebanyak 12% terhadap mekanisme suatu tindakan.

Oleh karena itu, walaupun mungkin anda belum pernah melihat hantu, atau secara rasional seharusnya hantu tidak perlu dianggap ada, tetapi saya yakin ketika anda melewati kamar mayat RSCM di tengah malam pasti anda akan takut ! Artinya, rasio anda tidak cukup mampu untuk membuat anda “berani”, karena Pikiran Bawah Sadar anda “terlanjur” mempercayai bahwa fenomena hantu adalah benar adanya !
***
Dengan komposisi kontribusi Pikiran Sadar 12% vs Pikiran Bawah Sadar 88%, maka kita dapat dikatakan nyaris merupakan “mahluk bawah sadar” !

Dari uraian di atas mungkin banyak hal yang sebenarnya tidak kita inginkan, tetapi “terlanjur” masuk ke pikiran bawah sadar karena banyaknya induksi dalam kehidupan ini.

Setiap orang secara alamiah pasti memiliki keinginan untuk selalu bergerak maju, tetapi di sisi lain seringkali yang terjadi justru mereka “berbelok” atau “ditarik” ke arah yang sebaliknya oleh pikiran bawah sadar. Pikiran bawah sadar dapat menjadi kekuatan yang mendukung keinginan kita, atau sebaliknya dapat menjadi musuh kita yang paling kuat !

Dari berbagai hal yang telah dipaparkan, mungkin timbul suatu pertanyaan, dapatkah kita “membuang” hal-hal yang tidak memberdayakan yang sudah “terlanjur” berada di pikiran bawah sadar kita ? Dapatkah kita memasukkan hal-hal yang lebih positif ke pikiran bawah sadar sehingga pikiran bawah sadar akan bergerak selaras dengan keinginan kita ?

Jawabannya dapat ! Hipnotis adalah salah satu cara yang efektif untuk pemrograman dan pemrograman ulang pikiran bawah sadar !
***
Dari penjelasan sederhana mengenai pemodelan pikiran ini, tentu anda sudah mulai dapat “meraba-raba”, mengapa pertunjungan hipnotis panggung dapat mendemonstrasikan hal-hal yang tidak masuk di akal ? Jawabannya adalah, karena terdapat bagian pikiran yang dipengaruh oleh sugesti dari Sang Hypnotist (juru hipnotis). Bagian pikiran inilah yang dikenal dengan nama “Pikiran Bawah Sadar”, yang merupakan area pikiran non kritis, tetapi memiliki pengaruh yang besar terhadap perilaku manusia.
***
Catatan :
Pemodelan pikiran dengan membagi pikiran menjadi 2 area, yaitu : Conscious Mind (Pikiran Sadar) dan Subconscious Mind (Pikiran Bawah Sadar) mungkin tidak akan pernah kita temui di pengetahuan Psikologi klasik. Demikian juga pada beberapa kelas Hypnosis atau buku Hypnosis, mungkin saja akan menggambarkan dengan pemodelan yang berbeda pula. Hal ini hendaknya tidak perlu terlalu diperdebatkan, karena pemodelan hanyalah sekedar alat bantu untuk mempermudah penjelasan yang lebih esensi di tingkat berikutnya. Pemodelan Conscious – Subconscious merupakan salah satu pemodelan yang paling populer dalam pembelajaran Conventional Hypnotism, kitapun pada tahap awal akan mengacu pada pemodelan ini.

source : hipnotis.net
Selengkapnya...