Rabu, 24 November 2010

Ini Dia Orang Yang Menemukan Hipnotis

Hippolyte Bernheim seorang profesor dari rawat jalan pelayanan kesehatan di departemen pengobatan di Nancy, Hippolyte. Bernheim lahir di Mulhouse pada tanggal 27 April 1840, dan meninggal di Paris pada 2 Februari 1919. Ia belajar kedokteran di Strasbourg dan ketika ia menerima gelar di tahun 1870, selama perang Franco-Prusia, ia memutuskan untuk berlatih di Prancis. Pada tahun 1879 ia ditawari kursi obat berjalan di departemen itu-baru obat di Nancy. Sekitar tahun 1882, meskipun keengganan awalnya, dia setuju untuk mengunjungi Ambroise Liebeault’s “klinik.” Yakin akan kemanjuran dari metode Liebeault itu, Bernheim mulai menggunakan hipnotis pada beberapa pasiennya, umumnya bekerja dengan orang yang menderita berbagai penyakit menular. Pada tahun 1884 ia menerbitkan serangan pedas terhadap Salpetriere ini, histeria dan hipnotis tidak lebih dari fenomena budaya terangsang oleh kekuatan sugesti.

Bernheim sekarang menjadi juru bicara sebuah sekolah baru yang diakui secara internasional. Dalam praktek pribadinya ia melihat neurotik pasien dari seluruh Eropa. Terlepas dari kekaguman pribadi untuk Jean Martin Charcot, posisinya adalah memperdalam dan lebih radikal dalam dua buku yang diterjemahkan oleh Freud, De la saran et de ses applicationsà la thérapeutique (Kritik dan Aplikasi Therapeutic nya) (1886 dan 1888) dan Hypnotisme, saran , psychothérapie (Hipnotisme, Saran, Psikoterapi) (1891 dan 1903). Posisi Bernheim tampaknya dirinya telah kehabisan pada akhir abad ini. Char-dipan sendiri, di akhir hidupnya, di La qui foi guérit (Iman yang menyembuhkan) (1892) tampaknya telah bergerak mendekati posisi sekolah Nancy. Namun di Nancy, Bernheim merasa terisolasi. Dia menjauh diri dari Liebeault, praktek hipnotisnya mulai hancur dan dukungannya untuk Dreyfus menimbulkan permusuhan. Setelah pensiun pada tahun 1910, Bernheim pindah ke Paris. Pada tahun 1913, dalam sebuah buku tentang histeria , ia memberikan penilaian yang baik dari Studies on Hysteria.


Menurut Bernheim, hipnotis hanya kasus tertentu dari fenomena psikologis saran. Psikoterapi-a Bernheim jangka dipopulerkan-memasukkan kekuatan bahasa, pengaruh dokter terhadap pasien dan pengaruh pikiran pasien di tubuhnya. Bernheim berpendapat untuk terapi dan oleh pikiran yang bisa menyembuhkan penyakit saraf dan menekan atau menenangkan gejala, bahkan penyebab penyakit organik. Ia tampaknya telah menjadi fleksibel dan eklektik terapi, bila perlu melewati dari otoritarianisme ke sindiran, bahkan kadang menolak untuk memberikan perintah kepada pasien-pasiennya.

Sesaat sebelum Juli 1889 Kongres Hipnotisme diadakan di Paris tahun itu, Sigmund Freud datang untuk melihat Bernheim di Lorraine. Dalam sebuah surat kepada Agustus Forel, Bernheim disebut Freud sebagai “pria muda yang menawan.” Namun pada 1888, Freud telah berpaling kepada Charcot untuk mendukung dalam mengkritik Bernheim. Setelah 1889 Freud akan memanfaatkan beberapa ide Bernheim untuk menjauhkan diri dari Charcot, tapi ia terus tetap kritis terhadap teori saran diumumkan oleh sekolah Nancy. Freud kemudian mengingat percobaan bagaimana paksa tertentu pada tahun 1889, mengingat kenangan yang berasal dari hipnotis, telah memukulnya. Membaca teks yang diterbitkan pada tahun 1890 setelah perjalanan ke Lorraine yang “wawasan” dokter dari Nancy juga mungkin telah meninggalkan Freud dengan inti ide untuk pengobatan dari ” jiwa , “atau” jiwa, “dan minat dalam keajaiban kata-kata.

Sumber= http://www.strov.co.cc/2010/11/ini-dia-orang-yang-menemukan-hipnotis.html Selengkapnya...

Kenapa Yahudi Sangat Mementingkan Simbologi???














 



Salah seorang remaja muslim resah, akhir-akhir ini ia memiliki kebiasaan aneh. Kebiasaannya itu tampak sepele bagi orang lain, namun tidak bagi dirinya. Tanpa sadar ia kerap mendendangkan lagu cinta terlarang versi The Virgin. Padahal ia tahu betul bahwa lagu itu mengajarkan lesbianisme dan perselingkuhan. Kini pemuda muslim itu berusaha untuk tidak tergoda kembali dengan lagu mesum itu. Namun pertanyaannya, kenapa pemuda itu selama ini bisa terbuai untuk melantuntankannya secara tidak sadar?
Lain lagi dengan kisah salah seorang remaja muslimah yang satu ini. Kasusnya hampir serupa. Entah mengapa ia begitu mengagumi Lady Gaga dan Rihanna, padahal ia sadar betul Rihanna dan Lady Gaga adalah dua wanita berstatus agen Kaballah dalam jagad musik dunia. Lirik lagu Umbrella Rihanna pun menyiratkan bahwa manusia berada dibawah sebuah payung Illuminati. Sebuah filosofi yang kental dalam ajaran paganisme.

Lagi-lagi pertanyaannya serupa, kalau memang remaja putri tersebut telah tahu bagian dari skenario besar yang tengah dilancarkan Rihanna, kenapa justru ia malah mengaguminya?


Yahudi dan Simbologi: Mewaspadai Otak Reptil

Mungkin satu-satunya ras manusia di dunia ini yang begitu terpikat dengan simbol adalah Yahudi. Bagaimana tidak, simbol-simbol perusahaan yang saat ini ada adalah bagian dari simbol mereka. Katakanlah Adidas, MasterCard, Vodavone, IBM, Intel, Coca-Cola, Indosat, dan sebagainya. Tidak hanya pada perusahaan, banyak agen-agen satanisme ini menelurkan simbol-simbolnya lewat logo Grup Band Musik, Logo Klub Sepakbola, merchandishe Piala Dunia hingga syair-syair puitis.

Sampai pada satu titik, penulis bertanya mendalam, kenapa Simbologi seperti “sebuah kepercayaan” dan harga mati bagi Doktrin Yahudi? Disini penulis mencoba untuk tidak melihat dari perspektif teologi, tapi penulis tertarik untuk mengkajinya dalam bingkai kajian psikologis. Sebuah hal yang masih jarang kita teliti.

Simbolisme berkaitan dengan doktrin. Sebuah simbol diciptakan untuk membawa seseorang ke alam pikiran kelompok atau orang yang membuat simbol tersebut. Karena kita berhubungan dengan alam doktrin, berarti kita harus menelaah fungsi otak sebagai “terdakwa” penyerap doktrin. Menurut penelitian, otak manusia adalah suatu organ yang beratnya sekitar 1,5 kg atau sekitar 2 % dari berat tubuh dan dioperasikan dengan bahan bakar glukosa dan oksigen.

Saat bayi dilahirkan, otaknya telah berukuran 1/4 dari ukuran otak dewasa. Otak menyerap sekitar 20 % suplai oksigen yang beredar di dalam tubuh manusia. Semua manusia sejak lahir telah memiliki 100.000.000.000 (seratus miliar) sel otak aktif dan didukung oleh 900.000.000.000 (sembilan ratus miliar) sel pendukung lainnya. Jadi, total ada 1 triliun sel otak. Manusia diberi otak yang sedemikian luar biasa kemampuannya. Namun, ini barulah potensi. Potensi ini harus dikembangkan. Meskipun memiliki jumlah sel otak yang sangat banyak, bukanlah jaminan seseorang dapat menjadi makhluk yang cerdas.

Di dalam kepala manusia terdapat tiga macam otak yang berkembang secara bertahap. Yaitu Otak Reptil, Otak Mamalia, dan Neo Cortex. Otak reptil bermula dari batang otak yang terletak di dasar otak dan terhubung ke tulang belakang. Otak ini berfungsi sebagai pusat kendali, sistem saraf otonomi, dan untuk mengatur fungsi utama tubuh seperti denyut jantung dan pernafasan. Selain itu, otak reptil juga berfungsi mengatur reaksi seseorang terhadap bahaya atau ancaman dengan menggunakan pendekatan “lari” atau “lawan”.

Namun orang tidak menyadari, bahwa pada dasarnya otak Reptil-lah yang menjadi bagian penting dari doktrin simbologi. Otak reptil memiliki fungsi untuk merespon segala hal terhadap apa yang ia dengar dan saksikan, termasuk sebuah simbol. Sifat responsif ini terjadi karena otak reptil memiliki kesamaan dengan otak primitif. Ia tidak mampu maksimal untuk menganalisa, berfikir, mencerna secara intelektual apa-apa saja hal yang menghampirinya. Karena sebagian fungsinya hanya untuk menjalankan fungsi instingtif seperti makan, minum, tidur dan sebagainya.

Jadi ketika Ahmad Dhani banyak melakukan propaganda Simbol Mata Satu dalam video klipnya, otak reptile-lah yang sebenarnya lebih banyak menyerap dan menerima, tanpa banyak mengkritisi. Tujuan dari Yahudi mungkin tidak aneh, bahwa dengan terbiasa sebuah simbol Dajjal tersaji ke muka umum, nantinya manusia tidak akan merasa gagap jika kemudian Dajjal turun.

Karena simbol itu telah memasyarakat lewat propaganda mereka. Oleh karenanya, Rasulullah dengan baiknya telah mencounter propaganda itu jauh-jauh hari, agar manusia memakai otak Neo Cortex-nya saat berbicara tentang Dajjal “Sesungguhnya Allah Ta’ala itu tidak buta sebelah matanya. Ketahuilah. sesungguhnya Al-Masih Ad-Dajjal itu buta sebelah matanya yang kanan, seakan-akan matanya itu buah anggur yang tersembul. ” (Shahih Bukhari)

Neo Cortex sendiri adalah lawan dari otak reptile. Otak ini adalah bagian belahan otak yang kritis, sarat pemikiran, dan tidak mudah tersugesti karena memiliki cara kerja yang menggunakan daya analisis tajam. Karena itu salah seorang Ulama pernah melarang umat Muslim untuk taklid buta terhadap perkataan dari dirinya jika memang salah.

Dalam arti, menerima begitu saja suatu perkara tanpa memakai sebuah nalar dan tuntunan wahyu untuk mencernanya. “Aku hanyalah seorang manusia, terkadang benar dan salah. Maka, telitilah pendapatku. Setiap pendapat yang sesuai dengan al-Quran dan sunnah nabi, maka ambillah. Dan jika tidak sesuai dengan keduanya, maka tinggalkanlah.” (Jami’ Bayan al-’Ilmi wa Fadhlih 2/32).

Bahkan, Allah memerintahkan agar hambaNya bertanya kepada ahlu adz-dzikr, yaitu ulama atau fihak yang lebih berkompetensi jika menghadapi persoalan. “Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui.” (QS. An-Nahl: 43). Inilah sebuah landasan agar kita selalu waspada dan memakai akal kita, terlebih saat kita menyaksikan propaganda simbolis mereka.


Doktrin Simbologi dan Back Up Gelombang Otak

Selain pengaruh otak Reptil, gelombang otak juga memberikan faktor dominan. Dalam kajian psikologi kognisi, kita mengenal bahwa gelombang otak terdiri dari empat gelombang bagian. Yakni Gelombang Deltha dengan Frekuensi 0,1 - 4 Hz. Thetha dengan frekuensi 4 - 8 Hz, Alpha dengan frekuensi 8-12 Hz , Betha dengan frekuensi 12-25 Hz dan Gamma dengan frekuensi 25 Hz ke atas.

Insting sugestif terhadap simbol, lagu-lagu, serta tampilan visual yang mengandung pesan simbolisme akan maksimal terserap ketika gelombang otak manusia berada pada level kondisi alpha dan thetha. Misalnya ketika kita sedang membaca, menulis, berdoa dan ketika kita fokus pada suatu obyek, yaitu dalam skala 4-12 Hz.

Gelombang alpha sendiri memiliki peran sebagai penghubung pikiran sadar dan bawah sadar. Alpha juga menandakan bahwa seseorang dalam kondisi light trance atau kondisi hypnosis (baca: sugesti) yang ringan. Saat kita dalam kondisi hypnosis, meditasi dalam, hampir tidur, atau tidur disertai mimpi. Frekuensi ini menandakan aktivitas pikiran bawah sadar. Secara alami anda memasuki kondisi alpha dan theta setiap akan tidur dan bangun tidur.

Ketika anda sudah merasa sangat rileks, tenang, dan hampir tertidur, tapi anda masih menyadari keberadaan anda, maka seperti itulah kondisi dimana kita mudah tersugesti. Ketika anda terjaga dari tidur, dan masih malas untuk beranjak dari tempat tidur karena masih ingin melanjutkan tidur lagi, maka seperti itulah kondisi saat doktrin simbologi masuk dengan kondusif.

Bedanya, ketika kita akan memulai tidur, kondisi otak kita mengalami defisit Hertz. Yaitu berada pada kondisi alpha-theta dalam beberapa menit saja, untuk kemudian gelombang otak kita turun ke pososi gelombang delta (tanda bahwa tubuh dan pikiran anda beristirahat total). Sedangkan dalam kondisi orang yang tersugesti, manusia bisa mengalami kondisi trance (gelombang otak alpha-theta) dalam waktu yang lama.

Orang yang bermeditasi, berdoa dengan khusyuk, terpana melihat sesuatu, terhanyut membaca novel atau suatu cerita, melamun dan semacamnya juga menghasilkan gelombang otak alpha sampai theta.

Lalu apa hubungannya antara gelombang Alpha dan Thetha dengan Simbol Yahudi?

Kenyataannya Yahudi tahu betul bahwa manusia tidak selamanya berada pada kondisi Betha yang penuh kesadaran. Dengan sistem medis kafir yang mereka ciptakan, manusia berkubang menjadi individu-individu rentan stress dan mudah tersugesti. Pada saat-saat itulah, Saat manusia letih atas segala aktifitasnya dalam Sistem Dajjal yang penuh fitnah ini, kita telah berada pada satu titik insting sugestif. Simbol-simbol akan masuk menyihir manusia untuk melepaskan penat yang membelenggu diri kita. Baik dengan musik, tayangan Film Holywood, sampai propaganda dalam pertandingan-pertandingan sepakbola.

Jika anda dulu masih jarang mendengar Istilah “Setan Merah”, namun kini kata-kata itu acap sekali terdengar setelah MU melekatkan nama klubnya pada identitas itu. Istilah dan simbol iblis berubah menjadi biasa dan lumrah untuk dilekatkan dalam kehidupan kita. Tengok saja simbol Band Ungu dan Armada Band yang secara tidak sadar telah ikut memakai simbol satanisme dengan dua tanduk menjulang ke atas. Sekali lagi tanpa mereka sadari. Ini baru dalam segi musik dan olahraga.

Selain itu doktrin untuk mensugesti manusia dalam alam Thetha dan Alpha juga terjadi dalam Film Avatar. Penulis pernah memiliki pengalaman unik ketika meriset para murid di tempat penulis mengajar. Saat sebelum menonton, penulis sudah merinci doktrin-doktrin berbahaya apa saja yang termuat dalam film Avatar dan para murid telah memahami seperti konsep Reinkarnasi, Roh Suci, Alam Eywa dan sebagainya. Uniknya setelah satu jam kami bersama-sama menonton, para murid sudah lupa apa misi tujuan dari film ini.

Aksi memikat dan sentuhan psikologis dalam Film Animasi ini ternyata memiliki efek kejut yang sempurna. Film Avatar berhasil membawa para peserta didik untuk justru menjadi bagian dari Avatar dan telah lupa pesan apa yang tersimpan rapih dalam film berdurasi tiga jam ini. “Menakjubkan”!


Alam bawah sadar: Ini salah satu Kunci keberhasilan Simbologi Yahudi

Akhirnya muara dari itu semua akan membawa kita pada pengkajian apa yang sangat fenomenal dalam Piskologi dengan sebutan Alam Bawah Sadar. Sigmund Freud, misalnya, berpendapat bahwa alam bawah sadar adalah sumber dari motivasi dan dorongan yang ada dalam diri kita, apakah itu hasrat yang sederhana seperti makanan atau seks, daya-daya neurotik, atau motif yang mendorong seorang seniman atau ilmuwan berkarya. Namun anehnya, menurut Freud, kita sering terdorong untuk mengingkari atau menghalangi seluruh bentuk motif ini naik ke alam sadar. Oleh karena itu, motif-motif itu kita kenali dalam wujud samar-samar.

Namun sebenarnya, penulis tidak sependapat pada konten seksual dalam alam bawah sadar versi Freud, dan sebenarnya Islam sudah menemukan Konsep alam bawah sadar jauh sebelum Freud. Namun tempat tidak menyediakan ruang untuk kita membahas secara detail disini. Kita hanya cukup membahas pada substansi Alam Bawah Sadarnya.

Alam bawah Sadar memang seperti namanya adalah alam yang sangat unik. Ia mampu mengerakkan jiwa manusia tanpa disadari manusia tersebut.

Masih ingatkah kita dua remaja di atas tadi. Mereka memiliki kebiasaan tanpa sadar untuk kerap menyanyikan lagu-lagu Illuminati. Baik saat mereka sedang melamun, kosong pikiran, bengong, dan sebagainya. Rasanya ada saja sesuatu yang mengerakkan lidah mereka saat mereka menyanyikan lagu itu. Nah itu yang disebut dengan alam bawah sadar. Mungkin anda juga pernah mengalami.

Cara kerja dalam pemrograman alam bawah sadar adalah dengan didahului oleh stimulus eksternal. Stimulus ini kemudian akan melaju untuk diserap aktif oleh panca indera. Setelah itu, panca indera akan mentransfer ke Alam Sadar lewat perasaan dan emosi. Setelah itu ia akan mengendap di alam bawah sadar.

Lagu The Virgin yang memang easy listening dan enak didengar adalah kunci bagaimana sebuah lagu dapat membius seseorang. Kekuatan lirik juga mampu menopang bagian dari misi ini. Dengarlah lirik lagu “Satu” dalam salah satu album milik Ahmad Dhani.

Pendengar mungkin tidak mengira bahwa lagu itu sebenarnya menyebarkan virus wahdatul wujud (Baca sejarah al Hallaj dan Lemah Abang) berupa penyatuan manusia dengan Tuhan. Namun kekuatan lirik yang sangat indah dapat menutupi aksi tersebut. Dan alam bawah sadar merespon lagu itu dengan memuntahakannya dalam jiwa kita bahwa secara tidak sadar kita mengakui kita adalah Tuhan dan Tuhan adalah kita. Setara!

Oleh karenanya, mengapa Raihanna mau melakukan aksi teatrikal dengan biaya mahal saat ia manggung di Amerika dengan aksi pencahayaan yang berada pada wujud All Seeing Eye. Lalu kenapa pula Ahmad Dhani kemudian memakai banyak kata dan simbol Mata Satu dalam lirik lagu Sweetest Place-nya. Sebab, ini adalah bagian dari aksi psikologis tersebut.

Penulis menduga ada beberapa alasan psikologis yang membuat mereka memakai simbol dalam doktrin ini. Pertama, dengan adanya simbol mereka akan mudah untuk menyebarkan misinya. Sebagai contoh Ahmad Dhani dan Lady Gaga. Bahwa dengan simbol mata satu yang giat mereka gencarkan, setidaknya mereka berharap orang nantinya tidak akan aneh dengan kedatangan Dajjal, dan bisa jadi kita tergiring untuk mengikutinya. Kedua, ini adalah doktrin.

Lewat simbol itu masyarakat akan terbiasa memakai simbol-simbol Yahudi (Lihat logo UIN dan Indosat) dan menjadi bagian dari trend global mewujudkan Tatanan Dunia Baru. Ini dilakukan oleh Jay Z lewat perusahaan Rock A Fella-nya.


Oleh karenanya, umat Muslim mesti waspada untuk tidak mudah terpengaruh dan senantiasa berfikir analitis dan kritis untuk mengenali propaganda yang tidak sepele ini. Dengan cara selalu mengenali modus mereka dan bertakwa kepada Allah hingga kita mampu membentengi otak reptile, gelombak alpha dan thetha, serta alam bawah sadar kita. Karena sekalipun Yahudi melakukan tipudaya simbologi, kita mesti ingat bahwa sebaik-baiknya makar adalah makar Allah. Wallahua’lam.

Sumber : http://www.suaramedia.com
Selengkapnya...

Atheis, Siapakah yang Menciptakan Tuhan?



  "Kalau seluruh jagat raya ini diciptakan Tuhan,...
  lalu Siapakah Yang Menciptakan Tuhan?"



Seorang ateis mengungkapkan pertanyaan ini dengan sangat bangga seolah-olah pertanyaan tersebut orisinil dari hasil kecemerlangan otaknya, sambil sesumbar bahwa pertanyaan tersebut menjadi salah satu bukti kemenangan ateisme atas agama Tuhan. Benarkah demikian?

Tentu tidak samasekali. Kesalahan pertama adalah ketika ateis menyangka bahwa pertanyaan tersebut orisinil dari otak mereka. Padahal pertanyaan tersebut sebenarnya merupakan pertanyaan alamiah yang bisa muncul pada setiap orang.

Orang beriman telah menemukan jawabannya, namun ternyata ateis baru bertanya-tanya. Alih-alih mereka bangga memiliki pertanyaan "cerdas", ternyata mereka ketinggalan jauh, karena jawabannya sangat mudah bahkan tanpa harus mengernyitkan dahi, mau tau jawabannya?

Kalau ateis menyangka pertanyaan tersebut tidak ada jawabannya, mereka salah besar. Yang terjadi sebenarnya ada dua kemungkinan :
  1. Dia tidak mau menerima jawaban tersebut (dikarenakan kesombongannya).
  2. Kapasitas otaknya tidak cukup memadai untuk menalar permasalahan yang sepele ini.

Mari kita sejenak pelajari pertanyaan tersebut.

Masalah "Tuhan Pencipta (creator)" dan "Makhluk yang Diciptakan (creature)" sebenarnya bersandar pada sebuah premis umum:


"Pencipta (creator)" bukanlah "yang dicipta (creature)"


Premis umum semacam ini bukan sesuatu yang harus dibuktikan karena merupakan alur logika alamiah akal manusia. Sama halnya dengan pernyataan"awal" bukanlah "kemudian" atau peryataan "tinggi" bukanlah "tidak tinggi".


Namun demikian ada saja ateis yang agak lamban berfikir bertanya lagi, "Apa buktinya bahwa creator bukanlah creature?" Tentu tidak ada gunanya meladeni pertanyaan kurang akal semacam ini. Karena yang dia butuhkan bukan jawaban melainkan latihan menghafal bahwa kiri bukan kanan, bahwa jauh bukan dekat, dst.

Dan bagi ateis yang menerima premis tersebut ternyata semuanya gagal menghubungkannya dengan masalah yang dia tanyakan sendiri. Padahal tinggal mengganti kata creator dengan kata Tuhan, jawaban pertanyaan "cerdas" mereka langsung terjawab tuntas.

Creator bukanlah creature diganti menjadi Tuhan bukanlah creature atau dengan kata lain "Tuhan pencipta" bukanlah "Makhluk yang diciptakan". Sehingga jawaban yang benar dari pertanyaan "Siapakah Yang Menciptakan Tuhan" adalah


"Tuhan tidak diciptakan" karena jika ada sesuatu yang diciptakan maka dia bukanlah Tuhan.



Pernyataan terakhir ini sama persis dengan pernyataan berikut, "Awal tidak didahului oleh sesuatu" karena jika ada sesuatu yang didahului oleh yang lain maka dia bukanlah awal atau tidak bisa disebut awal.

Nah jelaskan bahwa pertanyaan yang diagul-agulkan oleh ateis yang katanya tak ada jawabannya ternyata sangat mudah menjawabnya?

Sumber : www.beritaaneh.com

Selengkapnya...

Jual Kaos Magician : Harry Houdini edition


Kaos Magician : Harry Houdini edition



PRE-ORDER
IDR 65.000 
exclude ongkir (Belum Termasuk Ongkos Kirim)


BAHAN : Black COTTON COMBED 20's

SABLON : Rubber quaret GL A3

JAHIT : RANTAI

FINISING TOUCH : Setrika uap dan semprot pewangi

 
Ukuran S = 44 x 64 cm
Ukuran M = 48 x 68 cm
Ukuran L = 52 x 72 cm
Ukuran XL = 56 x 76 cm
Ukuran XXL = 60 x 80 cm
Ukuran XXXL = 64 x 84 cm




Aturan Main

 BARANG TIDAK READY STOCK (SISTEM PRE-ORDER)

ADA 3 SESI PROSES :
- SESI PEMESANAN
- SESI PEMBAYARAN
- SESI PRODUKSI & PENGIRIMAN

AKAN NAIK PRODUKSI SETELAH MEMENUHI QUOTA SEBANYAK 24 & SUDAH MEMBAYAR LUNAS

PEMESAN HARAP MELAKUKAN PEMBAYARAN PADA WAKTU YANG DITENTUKAN, JIKA PEMESAN BELUM MELAKUKAN PEMBAYARAN SAMPAI DENGAN WAKTU YANG DITENTUKAN, MAKA PESANAN AKAN DIANGGAP BATAL/CANCEL

PEMBAYARAN DILAKUKAN SEBELUM PROSES PRODUKSI KE NO.REKENING BNI YANG NANTI SAYA BERIKAN

SETELAH PROSES PRODUKSI SELESAI, BARANG AKAN DIKIRIM DARI tangerang KE KOTA TUJUAN MASING² MENGGUNAKAN TIKI JNE TARIF REGULER

SESI PRODUKSI JIKA TIDAK RAMAI SEKITAR 2 MINGGU, JIKA VENDOR RAMAI PRODUKSI KIRA-KIRA 2-3 MINGGU, DI MOHON KESABARANNYA

JIKA BARANG SUDAH SAMPAI, HARAP KONFIRMASI DAN JUGA TESTIMONIAL-nya




Yang Minat Langsung aja SMS/CALL : INDRA : 08989413141


Dengan Format :
ID Kaskus : (Kalau ada)
Nama Lengkap :
Alamat Lengkap :
Kota :
Kodepos :
Email :
HP: (Wajib Diisi)
Ukuran :
Jumlah :


Info lebih lanjut : http://www.kaskus.us/showthread.php?p=318557828#post318557828
 

source : http://www.kaskus.us/showthread.php?p=318557828#post318557828 Selengkapnya...

Minggu, 21 November 2010

Three new releases: Rizer, DGP 4|5|6, Clench




Three new releases: Rizer, DGP 4|5|6, ClenchIt’s not often that magicians are stopped in their tracks by something they’ve seen. But that’s what will happen after you see Rizer. You have to admit, with the volume of magic we see everyday, it’s not every day that our hearts skip a beat. Rizer made it skip.

Rizer, by Eric Ross and B. Smith, is one of those effects that look like real magic. After drawing a box of cards on your arm, your spectators will watch you shake your arm, and a drawing of a chosen card will rise out of the deck. Like a tattoo out of the X-Files, with a mind of its own, the ink will push out from the box.

After practicing this, you still won’t believe how it looks in the mirror. And you’ll love the black keychain that holds the gimmick.

This is a practical effect that’s ready to go again after about 30 seconds. The gimmick involves no magnets, flaps of fake skin, thread or other extra pieces, and there’s nothing to steal, hide or palm. And once you learn the secret, you’ll be able to think of your own drawings that can come to life.



Three new releases: Rizer, DGP 4|5|6, ClenchIt’s been a while, but it’s good to see him back.

The first three chapters of the Daniel Garcia Project in 2005 unleashed a compendium of magic that buzzed through the magic community like a viral video. Each video in DGP 4 | 5 | 6 pick up where the last three left off.

This three-DVD set includes 28 effects, including an effect seen on DGP2 but not taught. DG doesn’t stick to only cards, by the way — although he does teach some great card effects, such as his version of the Oil and Water plot and a modernization of the Paintbrush Change.

But he branches out more than any other magician we know — DG thought of effects with dollar bills, coins, iPods and rubber bands. And how many guys do you know that do magic with drinking straws, balloons, lottery tickets and Tic Tacs? Danny is a verifiable master when it comes to astonishing with every day objects.
Each video was made with the help of Paul Harris and Dan and Dave Buck. Each one includes plenty of live performances, and if you’ve ever watched a Danny Garcia video, you know your stomach will be sore from laughing.


.
Three new releases: Rizer, DGP 4|5|6, ClenchCalen Morelli has been on a mission — through his YouTube page, he is working to design a trick a day for 365 days. There’s some great stuff there, and Clench is one of his best.

All you do is a simple spread flourish with the cards framed next to your face. (Pro tip: The more magic happens closer to your face, the greater the chance your spectators will remember you — and rehire you.) As the cards move by, seemingly on their own like the windows on a passing subway — all of a sudden a chosen card ends up clenched between your teeth.

Clench works great as a standalone trick, or as a good phase for your ambitious card routine. Or think of this with the bite-marked gaff cards from the Arcane Gaff Deck or Ultragaff.

You’ll get a lot of mileage out of this simple move. In addition to the trick, Calen teaches the Under Pressure flourish in great detail.

source : ellusionist.com
Selengkapnya...