Selasa, 18 Januari 2011

Sugesti Pada Pengetahuan Hipnotis


 
Hipnotis sangat erat kaitannya dengan Sugesti. Sebenarnya apakah yang dimaksudkan dengan Sugesti pada pengetahuan hipnotis ? Apakah sama dengan pengertian dalam kehidupan sehari-hari ?

Dalam pengetahuan hipnotis, Sugesti dapat diartikan secara sederhana sebagai :

“Suatu rangkaian kata-kata, atau kalimat, yang disampaikan dengan cara tertentu, dan dalam situasi tertentu, sehingga dapat memberikan pengaruh bagi mereka yang mendengarnya, sesuai dengan maksud & tujuan sugesti tersebut ! “

Yang dimaksudkan dengan “memberikan pengaruh” adalah bahwa Pikiran Bawah Sadar “menyetujui” Sugesti dimaksud.

Secara umum, seluruh kalimat yang disampaikan oleh Hypnotist (Induction, Deepening, Suggestion, Termination) disebut sebagai Sugesti.

Terdapat 2 macam “gaya” dalam membawakan Sugesti pada saat melakukan hipnotis, yaitu : gaya Authoritarian dan gaya Permissive. Authoritarian lebih sering digunakan oleh para Stage Hypnotist karena bernuansa dramatis dan menimbulkan efek entertainment. Permissive lebih banyak diterapkan pada proses Hypnotherapy, karena relatif dapat diterapkan kepada siapapun juga, termasuk mereka yang memiliki posisi sosial sama atau berada di atas sang Hypnotist atau Hypnotherapist.
***
Suatu rangkaian kata atau kalimat, agar benar-benar menghasilkan efek sugesti, maka sebaiknya menerapkan beberapa “aturan” sebagai berikut ini :

Client Language Preference
Pergunakan kata dan kalimat yang dipahami oleh Subyek, dalam hal ini adalah “bahasa ibu” dari Subyek, serta kosa kata & istilah yang dipahami oleh Subyek.

Pacing – Leading
Secara sederhana dalam kaidah hipnotis, Pacing berarti “fakta” dan Leading berarti “saran”. Kalimat-kalimat hipnotis adalah kalimat saran yang diselipkan diantara kalimat fakta.

Repetition
Lakukan pengulangan-pengulangan di kata dan kalimat penting, karena pengulangan akan lebih efektif dalam “menembus” pikiran bawah sadar.
***
Selanjutnya cara membawakan sugesti ini juga sangat berpengaruh terhadap efektifitas sugesti, yang dimaksud cara adalah penggunaan intonasi, jeda, dsb.

Secara umum tidak ada kaidah “salah” atau “benar” dalam membawakan suatu sugesti, akan tetapi yang lebih penting adalah sugesti tersebut dapat dibawakan secara alamiah, sesuai dengan gaya dasar dari Hypnotist. 


Meniru gaya seorang Hypnotist lain tidak dilarang, tetapi tidak disarankan jika ternyata hal ini merubah pola alamiah dari Hypnotist.

source : hipnotis.net
Selengkapnya...

Proses Masuknya Informasi Ke Pikiran Bawah Sadar


 
Dalam kehidupan riel, kita berhubungan dengan dunia luar melalui data yang terdiri dari (1). Visual (pandangan) (2). Audio (suara) (3). Kinestetik (rasa) (4). Gustatori (rasa pengecapan) (5). Olfaktori (bau). Secara sederhana Panca Indera adalah pintu masuk dari data ini memasuki diri kita.

Seluruh data tidak akan langsung masuk ke Pikiran Bawah Sadar, tetapi diproses terlebih dahulu oleh suatu perangkat yang berfungsi sebagai penyaring, yaitu Critical Area. Di beberapa literatur sering juga perangkat ini disebut sebagai RAS (Reticular Activating System). Walaupun sedikit berbeda, akan tetapi secara sederhana dapat dianggap memiliki fungsi yang sama. Berikutnya untuk mempermudah kita namakan saja perangkat ini sebagai Filter Pikiran Bawah Sadar.

Sesuai dengan fungsinya, maka Filter ini akan menyaring data yang masuk dari dunia luar, melalui mekanisme penyaringan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain : fokus, minat, nilai etika & moral, dan keaktifan dari Pikiran Sadar.

Sebagai ilustrasi, jika seseorang yang kita kagumi berbicara, misalkan seorang tokoh bisnis, maka kita akan menjadi sangat fokus, dimana pada saat fokus inilah Filter Pikiran Bawah Sadar akan lebih terbuka, sehingga seluruh informasi yang disampaikan akan cenderung lebih mudah memasuki diri kita, terlepas apakah informasi tersebut benar atau salah.

Contoh lainnya adalah saat kita mengendarai mobil dan menunggu giliran lampu merah, maka secara rileks mungkin mata kita memandang sekeliling. Pada saat inilah citra (image) seluruh benda yang kita pandang akan cenderung lebih mudah untuk memasuki Pikiran Bawah Sadar, termasuk papan iklan yang mungkin menawarkan berbagai produk.

Kondisi pada saat Filter Pikiran Bawah Sadar berkurang keaktifannya disebut juga sebagai keadaan Hipnosa, atau Hypnos. Dimana selanjutnya akan kita sadari bahwa keadaan Hipnosa merupakan keadaan alamiah kita sehari-hari, atau dengan kata lain kita sangat sering keluar dan masuk kondisi Hipnosa ini.

Dalam Formal Hypnosis (Genuine Hypnosis), keterampilan seorang Hypnotist adalah membuat Filter orang lain menjadi berkurang keaktifannya, sehingga sugesti akan lebih mudah memasuki Pikiran Bawah Sadar yang bersangkutan, atau dengan kata lain seorang Hypnotist trampil untuk membawa seseorang ke kondisi Hipnosa.

Teknik yang diterapkan oleh seorang Hypnotist dalam mempengaruhi Filter orang lain adalah melalui komunikasi yang sangat persuasif, baik secara verbal maupun non verbal.

souce : hipnotis.net
Selengkapnya...

Masuk ke Alam Bawah Sadar, Atasi Masalah Psikosomatik

Oleh : Ida Farida, Wartawan Harian Pikiran Rakyat

HIPNOSIS dan hipnoterapi dari hari ke hari kian banyak “penggemarnya”. Bahkan, tak hanya orang dewasa yang menjalani terapi tersebut untuk membantu penyembuhan berbagai penyakit, tetapi juga anak-anak yang mempunyai kesulitan belajar di sekolahnya. Hipnoterapi memang merupakan salah satu cara yang sangat mudah, cepat, efektif, dan efisien dalam menjangkau pikiran bawah sadar, melakukan reedukasi, dan menyembuhkan pikiran yang sakit.

SEBUT saja Bayu yang trauma terhadap pelajaran matematika di sekolah dasar, kini malah bisa bersahabat dengan pelajaran yang semula menurutnya tidak menyenangkan. Dalam bukunya Hypnotherapy The Art of Subconscious Restructuring yang ditulis Adi W. Gunawan, yang melakukan terapi hipnoterapi kepada Bayu, menyebutkan bahwa Bayu trauma terhadap matematika, yang dimulai saat anak tersebut duduk kelas III sekolah dasar.

Manfaat hipnoterapi pun dialami Yono (46), klien seorang hipnoterapis Drg. Henry Setiawan. Yono mengetahui pengobatan hipnoterapi dari saudaranya di Jakarta, juga dari tayangan televisi.

Yono yang ditemani istrinya saat akan menjalani terapi, mengaku keluhannya banyak. “Saya selalu merasa cemas, depresi, nyeri lambung, pusing, dsb. Ini sudah saya rasakan selama 4 tahun. Saya sudah ke dokter, akupunktur, bahkan dokter ahli jiwa, tapi belum ketemu (cocok). Akhirnya, saya coba dengan hipnoterapi,” kata ayah seorang anak ini.

Hingga kini ia sudah tiga kali diterapi. “Rasanya seperti diarahkan. Seperti orang lupa kemudian diingatkan. Setiap selesai diterapi, ada perubahan. Kini rasanya lebih bugar,” ujar Yono, wiraswastawan di bidang elektronik. Menurut Santi, istri Yono, suaminya memang ada perubahan setelah menjalani hipnoterapi, sebelumnya selalu marah-marah, sakit ini sakit itu, biasanya sakit yang dikeluhkan adalah lambung. “Tapi sekarang sudah berkurang, sudah baikan,” kata Santi.

Kian banyaknya yang memanfaatkan terapi ini membuat banyak orang mempelajari ilmu tersebut (lihat boks).
***
MESKI mulai banyak yang menjalani manfaat hipnoterapi, bagi sebagian masyarakat pengobatan dengan hipnosis maupun hipnoterapi barangkali masih terdengar asing. Orang lebih mengenalnya dengan istilah hipnotis. Kini, istilah tersebut masih mempunyai image negatif, berkaitan dengan kejahatan, penipuan, gendam, dsb.

Sebenarnya, hipnosis dalam bentuk tradisional telah dikenal sejak ribuan tahun silam di berbagai kebudayaan di seluruh dunia. Namun pada abad ke-18, Franz A. Mesmer memopulerkan hipnosis untuk proses pengobatan. Mesmer menganggap dirinya mempunyai kekuatan “ajaib” untuk mengobati pasien dengan kesaktiannya. Dan pada abad ke-18 itu pula, Louis XVI memerintahkan Akademi Kedokteran Prancis yang diketuai oleh Benjamin Franklin untuk meneliti dan menyidangkan ilmu yang digunakan oleh Mesmer tersebut. Hasil dari penelitian dan persidangan itu disimpulkan, apa yang dilakukan Mesmer hanya suatu sugesti sedemikian rupa sehingga pasien melakukan proses penyembuhan sendiri.

Setelah melalui perjalanan panjang, saat ini hipnosis telah menemukan formatnya sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan ilmiah, sama sekali tanpa unsur magis atau mistis, terutama setelah proses penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh Dr. Milton Erickson M.D. (1901-1980), Dave Elman (1900-1967), Charles Tebbets, Ormond McGill, dan beberapa tokoh hipnosis modern lain.

Aplikasi hypnosis untuk terapi atau dikenal sebagai clinical hypnosis atau hypnotherapy bukan sesuatu yang baru muncul, tetapi telah dipraktikkan berpuluh, bahkan beratus tahun yang lalu oleh para pakarnya. Namun, akhir-akhir ini fenomena tersebut telah mengalami kebangkitan kembali, apalagi setelah didukung oleh teknologi dan temuan-temuan ilmiah yang relevan.

Menurut APA (American Psychological Association), Dictionary of Psychology, edisi 2007, bukti-bukti ilmiah menunjukkan hipnoterapi dapat bermanfaat mengatasi hipertensi, asma, insomnia, manajemen rasa nyeri akut maupun kronis, anorexia, nervosa, makan berlebih, merokok, dan gangguan kepribadian. Hasil guna sebagai “terapi pendukung” dalam beberapa penyakit juga telah terbukti.

“Dengan mengistirahatkan pikiran sadar (conscious mind) melalui hipnosis, seseorang dapat diberikan memori, saran, atau sugesti yang dapat memprogram ulang pikiran bawah sadarnya untuk berbagai tujuan positif,” kata Ferdiansyah Setiadi Setiawan, S.I.P., CI, CHt, CH, instruktur hipnoterpi, hipnoterapi, Ketua IBH (The Indonesian Board of Hypnotherapy) Chapter Bandung.
***
Benarkah seseorang yang berada dalam pengaruh hipnosis dapat melakukan apa saja sesuai kemauan sang penghipnosis? Jawabannya, tidak. “Seseorang hanya bisa dihipnosis apabila mereka tidak menolak. Sebaliknya, mereka yang menolak untuk dihipnosis apalagi di-”program” untuk melakukan sesuatu yang bertentangan dengan moral, nilai, maupun sistem kepercayaannya tidak akan bisa dihipnosis,” kata Ferdiansyah, 30 tahun, yang belajar hipnosis di Jakarta sejak tahun 2004.

Keilmuan hipnosis dapat diaplikasikan untuk beberapa hal, antara lain stage hypnosis, hypnotherapy, forensic hypnosis, anodyne awareness. Namun aplikasi hipnosis yang paling sering dipergunakan adalah stage hypnosis dan hypnotherapy.

Stage hypnosis adalah aplikasi keilmuan hipnosis yangg digunakan untuk hiburan semata, seperti yang sering kita saksikan di televisi atau di panggung hiburan. Secara teori stage hypnosis adalah cabang keilmuan hipnosis yang paling mudah untuk dipelajari.

Hypnotherapy adalah aplikasi keilmuan hipnosis yang dipergunakan untuk mengatasi berbagai macam permasalahan psikologis antara lain trauma, phobia, pemberdayaan diri/motivasi, mengubah perilaku negatif (kecanduan), dll. Bila dihubungkan dengan penyakit fisik/medis, secara teori hypnotherapy hanya dapat menyembuhkan penyakit yang disebabkan oleh pikiran (psikosomatik) dan hanya bisa membantu proses penyembuhan untuk penyakit medis lain seperti kanker, AIDS, dengan cara meningkatkan semangat hidup penderita agar kekebalan tubuhnya dapat meningkat.

Selain itu, hipnosis bisa juga digunakan untuk mengurangi rasa sakit, sebagai aplikasi dari anodyne awareness, yang biasa digunakan dalam proses persalinan. Bahkan, hipnosis bisa juga digunakan untuk melakukan operasi tanpa anastesi. Namun hal ini hanya boleh dipergunakan dalam keadaan tertentu.

Pada dasarnya, hipnoterapi sama sekali tidak berbahaya dan tidak memiliki risiko atau efek samping, selama dilakukan oleh seorang hipnoterapis (ahli hipnoterapi) yang benar-benar menguasai keilmuan hipnoterapi. Karena dalam melakukan hipnoterapi harus menggunakan proses dan prosedur yang benar.

Untuk menjadi seorang hipnoterapis profesional diperlukan pengetahuan hipnoterapi yang benar dan mendalam, sesuai dengan standar kurikulum internasional yang berlaku, memiliki sertifikasi hypnotherapist (baca juga tulisan di boks)

The Indonesian Board of Hypnotherapy (IBH) adalah lembaga atau organisasi hipnoterapi pertama dan terbesar di Indonesia yang dibentuk oleh beberapa pakar hipnoterapi Indonesia dan diresmikan pada tahun 2002 di Jakarta. Kini anggotanya sekitar 7.000 orang, tersebar di seluruh Indonesia . IBH Chapter Bandung dan sekitarnya berdiri tahun 2006, dengan anggota sekitar 30 orang.
***
Sebagai orang yang ahli hipnoterapi, Ferdiansyah mempunyai banyak “klien” dengan macam-macam keluhan seperti mag, fobia, darah tinggi, stroke, alergi, asma, dll. Dari pengalaman menangani beberapa klien, Ferdian dapat membagi menjadi tiga kategori manusia bila dilihat dari tingkat sugestibilitasnya:
- Mudah, masuk zona hipnosis (trance) hanya dengan hitungan detik hingga menit.
- Moderat, masuk zona hipnosis sampai 90 menit.
- Sulit, masuk zona hipnosis bisa berjam-jam atau berhari-hari.

Menurutnya, proses hipnosis merupakan fenomena alamiah. Selama ini, isu yang muncul adalah seseorang yang lemah dan pikirannya sedang kosong, melamun, mudah dihipnotis. Ternyata menurut Ferdian, yang mudah masuk ke zona hipnosis justru orang memiliki imajinasi cukup bagus, fokus, dan kontrol dirinya cepat.
Saat memberi terapi, Ferdian menetapkan, klien (pasien) duduk di tempat yang nyaman dan sepi. Bagi klien baru, sebelum memasuki sesi terapi, harus menjelaskan apa yang menjadi keluhannya, sejak kapan, kira-kira apa penyebabnya. Setelah menjelaskan bagaimana cara kerja hipnoterapi, dan klien setuju untuk diterapi, baru dimulai sesi terapi (induksi).

Terapi awal (preinduction interview), memakan waktu sekitar 2 jam. Pada sesi ini, biasanya hipnoterapis menggali latar belakang permasalahan. Sesi berikutnya (induksi) melakukan apa yang mau diperbaiki. Kemudian, masuk ke sesi untuk menggali lebih dalam (deeping) lalu terapi dengan berbagai macam teknik terapi/modul.

Menurut Ferdian, klien dengan trauma perkosaan bisa sembuh kembali setelah datang 5 kali terapi. Klien dengan keluhan kecanduan rokok, bisa berhenti setelah datang 4 sesi. “Tapi itu tergantung keinginan dari klien, setiap orang kondisinya tidak sama,” katanya.

Drg. Henry Setiawan, 37 tahun, adalah salah seorang yang mendalami Hipnoterapi. Ia sudah mendapat gelar CHt (Certified Hypnotherapist) dan telah menjadi anggota The Indonesian Board of Hypnotherapy (IBH). “Saya tertarik mendalami Hipnoterapi karena bisa untuk mengembangkan potensi manusia, juga bisa membantu orang lain. Minimal untuk diri sendiri dan keluarga,” kata alumni FKG Unpad itu.

“Sebagai hipnoterapis, saya hanya membimbing untuk mencapai/ menyelesaikan masalah. Pemulihan klien harus dari diri sendiri, dan tanpa obat-obatan,” kata Henry.
Selengkapnya...

Lazerman : "Laser Malaysia Bisa Berdampak Kebutaan"

Detail Berita
Tarakardha 
 
Ulah suporter Malaysia saat pertandingan final Piala AFF hari Minggu lalu, memancing reaksi Tarakardha. Menurut magician yang dekat dengan permainan laser ini, sikap suporter Malaysia itu bisa mengakibatkan kebutaan.

"Dari namanya saja, laser itu membuat radiasi bahaya. Laser yang kemarin dibawa suporter Malaysia itu sepertinya yang sekitar 100 watt dan itu memang dijual untuk umum. Jadi itu memang mengganggu konsentrasi. Bahkan kalau kena mata tiga detik bisa berakibat kebutaan," bebernya saat ditemui di Plasa FX, Senayan, Jakarta, Selasa (28/12/2010) malam.

Namun, menurut pesulap yang pernah tergabung dalam tim Deddy Corbuzier ini, kondisi pemain timnas yang selalu bergerak di lapangan membuat kecil kemungkinan tersorot lebih dari tiga detik. Apalagi, laser disorot dari jarak yang cukup jauh.

"Tapi kalau untuk pemain sepakbola itukan selalu bergerak dan susah untuk diam di satu titik. Apalagi laser diarahkan dari jarak yang jauh. Jadi kalau semakin jauh, spotnya akan semakin melebar, dan kadar silaunya akan berkurang," jelasnya.

Pesulap bernama asli Nyoman Swantara Kardha ini berharap suporter Indonesia tidak meniru sikap jelek suporter Malaysia. Dengan bersikap sportif, pesulap Asia pertama yang memiliki spesialisasi ‘Laser Illusionist’ ini yakin tim nasional Indonesia bisa meraih kemenangan atas Malaysia di laga kedua hari Rabu ini.

"Karena sikap itu membahayakan orang lain, saya berharap suporter Indonesia tidak menirunya. Karena akan berdampak kepada masa depan tim Indonesia juga. Kalau kita berjiwa besar dan bersikap sportif, saya yakin Indonesia bisa juara," yakinnya.

source :  celebrity.okezone.com
Selengkapnya...

Houdini VS Gayus, Sama sama ahli meloloskan diri.

 Master Gayus

 Master Houdini

Terlahir dengan nama Jean Eugene Robert di Prancis, 7 Desember 1805 silam dari keluarga pembuat arloji, Houdini dikenang sebagai pelopor seni sulap modern. Dialah yang mengubah sulap dari sekadar pertunjukan kaki lima di pojok-pojok pasar menjadi tontonan kaum elit di ballroom mewah. 

Karyanya memukau dan abadi. Berbagai trik sulap telah diciptakannya dan masih digunakan oleh pesulap-pesulap yang lahir kemudian sampai hari ini.

Di dunia para pesulap Houdini dikenal sebagai escapologist atau ahli meloloskan diri dari situasi yang paling berbahaya sekalipun. Dialah escapologist paling top. Salah satu triknya yang paling memukau dinamai "Water Chamber". Dalam keadaan seluruh tubuh terlilit dan terkunci dengan rantai besi, Houdini dimasukkan ke dalam sebuah kotak kaca dan selanjutnya dicemplungkan ke dalam air. Hanya dalam hitungan detik ia bisa meloloskan diri dari lilitan rantai yang terkunci dan sekapan kotak kaca sempit itu. Kemampuannya meloloskan diri mengubah sifat tontonan itu, dari mengerikan menjadi menyenangkan. 

Gayus HP Tambunan lain lagi. Dia bukan pesulap seperti Houdini. Ia adalah pesulap jenis yang lain: pesulap pajak. Tetapi seperti Houdini, Gayus juga pantas disebut sebagai escapologist kelas wahid. Dia mampu menjebol ruang tahanannya di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok. Tidak tanggung-tanggung, sejak dikurung bulan April 2010 lalu ia setidaknya telah 68 kali menjebol ruang tahanannya itu.

Bisa dikatakan Gayus bahkan lebih hebat dari Houdini. Setelah meloloskan diri dari Water Chamber, Houdini hanya berdiri di atas panggung sambil mengembangkan kedua tangan menyambut tepuk tangan penonton yang membahana. Sementara Gayus, setelah menjebol ruang tahanan ia berjalan-jalan jauh sekali, sampai Makau, Malaysia dan Singapura juga Bali.

Dalam aksi menyelamatkan diri, penonton bisa melihat bagaimana Houdini berjuang mati-matian melepaskan diri dari rantai besi terkunci. Ia mengerahkan semua kemampuan individualnya, menahan nafas di dalam air sambil tetap meliuk-liukkan badannya hingga bisa lolos dari mulut maut.

Adapun aksi Gayus menjebol ruang tahanan tidak kasat mata. Tetapi dapat dipastikan bahwa ia menggunakan semua kemampuan dan dukungan yang dimilikinya untuk bisa menjebol ruang tahanan itu. Menyaksikan kehebatannya yang luar biasa, dapat dipahami bila kemudian ia berani mencalonkan diri sebagai staf ahli Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dalam dua tahun, sesumbar Gayus, negeri ini akan bersih dari korupsi. 

Begitu lah sedikit kisah tentang dua orang tokoh yang memiliki kemampuan khusus dalam hal meloloskan diri.

source : www.rakyatmerdeka.co.id Selengkapnya...