Sabtu, 22 Januari 2011

Manfaat Belajar Sulap

BANYAK MANFAAT YANG BISA DIAMBIL DARI BELAJAR SULAP

1.  Sebagai sarana hiburan bisa dimanfaatkan untuk rekreasi pribadi dalam mengisi waktu senggang.

2. Sebagai sarana pergaulan akan bermanfaat bagi siapa saja dalam kontak orang seorang, kelompok maupun sosial. Kontak kelompok misalnya antar murid, pelajar, mahasiswa, pramuka, anggota klub, dan lain lain. Kontak sosial misalnya didalam pertemuan tidak resmi seperti pertemuan arisan, temu kangen, temu karya, dan lain-lain. 

3. Berhubung mudah peragaannya dan tidak ada hubungannya dengan taruhan uang dan judi, maka trik-triknya cocok diperagakan oleh siapa saja, pria dan wanita, tua dan muda, salesman, presenter, master of ceremony (MC) atau pemandu acara, pemandu wisata, dan bahkan bagi para taipan atau bos besar pemilik konglomerat, eksekutif dan staf perusahaan dalam kontak bisnis mereka. 

4. Dalam bidang pendidikan bisa dimanfaatkan oleh para guru TK, SD, SMP untuk memperluas kawasan ilmu pengetahuan siswa, sebagai suatu sarana untuk memotivasi murid agar rajin belajar, agar tidak malu berdiri didepan kelas, mengatasi murid berma-salah seperti siswa yang sulit menangkap pelajaran, yang merasa jenuh dan malas belajar, yang kenakalannya membikin pusing guru maupun orang tua.

5. Khususnya bagi para wulan (warga usia lanjut), menggerakkan jari tangan dalam permainan kartu akan bermanfaat mempertahankan kelenturan jari sehingga bisa mengurangi dan menghambat proses pengapuran (sclerosis) yang mengakibatkan jaringan otot menjadi kaku dan nyeri. Hal ini telah Penulis buktikan sendiri, hingga kini tangannya masih lincah dalam hal sleight-of-hand magic atau ilmu sulap kecekatan tangan. Bagi para wulan untuk mengurangi dan menghambat proses pengapuran, agar tangan tidak merasa kaku.

source : http://binuslie.blogspot.com/2010/01/manfaat-sulap.html
Selengkapnya...

10 Kemampuan Luar Biasa Orang Indigo

fakta indigo

1. Telepati
Telepati adalah kemampuan membaca pikiran dan perasaan manusia atau makhluk lain sering dihubungkan dengan cakra mata ketiga. Cakra adalah semacam lubang hitam (black hole) pada jiwa kita yang posisinya terletak di depan kepala (dahi). Enam kemampuan setelah ini juga mengandalkan kekuatan cakra ketiga.

Mata ketiga tersebut pada tubuh kita terletak di otak bagian depan. Secara fisik berupa ujung-ujung syaraf di kulit luar otak yang berperan sebagai sensor gelombang yang datang.

Setiap kali orang berpikir dan beremosi, maka otak akan memancarkan gelombangnya. Gelombang berfrekuensi rendah ini merembet dan memantul ke sana kemari dengan kecepatan cahaya, kemudian diindra oleh sensor di otak orang indigo dan diolah di otak untuk diubah menjadi sebuah gambaran.

Kemampuan membaca pikiran dan perasaan menangkap gelombang dimiliki hampir semua orang Indigo, termasuk juga anak-anak Indigo yang masih bayi. Sedangkan kemampuan berkomunikasi jarak jauh mengirim gelombang hanya dimiliki oleh orang Indigo tertentu saja.

2. Klervoyans
Kemampuan untuk melihat kejadian yang sedang berlangsung di tempat lain. Sama seperti pikiran dan perasaan yang memancarkan gelombang, setiap peristiwa di alam juga memancarkan gelombang. Gelombang tersebut dipancarkan oleh setiap makhluk yang terlibat dalam peristiwa itu, bahkan benda mati sekalipun memancarkan gelombang dari gerak elektron pada atom dan getaran molekulnya. Kemampuan ini meliputi juga kemampuan melihat benda-benda yang tersembunyi atau berada di suatu tempat yang tertutup.

3. Prekognision
Hal ini berhubungan dengan kemampuan memprediksi dan membuat peristiwa yang akan terjadi. Memprediksi peristiwa artinya menggambarkan sebuah kejadian yang akan terjadi, sedangkan membuat peristiwa maksudnya menetapkan kejadian yang akan terjadi di masa depan. Kemampuan untuk menetapkan suatu peristiwa di masa depan termasuk kemampuan sulit yang jarang dimiliki oleh orang Indigo secara umum.

Prediksi diperoleh dengan 2 cara, yakni dengan melihat langsung kejadian yang sedang berlangsung di masa depan atau membaca dan menyimpulkan data-data yang ada di masa sekarang dan menyimpulkan sebuah kemungkinan terbesar yang akan terjadi di masa depan.

Cara pertama dilakukan dengan jalan mengembara di dimensi waktu. Rahasianya terletak pada keanehan sifat dimensi waktu. Dimensi waktu tidak berbentuk linier seperti dimensi ruang, tapi berbentukl spiral dengan arah putaran ke dalam dimensi ruang. Anda bayangkan tangga berputar berbentuk spiral di dalam sebuah gedung.

Karena arah putaran spiral, dimensi waktu mengarah ke dalam dimensi ruang, maka pancaran gelombang yang dipancarkan sebuah peristiwa di masa lalu atau masa depan bukan berasal dari luar tubuh, tapi dari dalam tubuh. Meskipun datangnya gelombang dari dalam tubuh diperlukan usaha lebih keras menangkap gelombang ini karena sifat dimensi waktu yang bisa melebar dan menyempit tak terbatas (tidak berhingga). Inilah yang disebut mengembara di dimensi waktu.

Namun di dalam dimensi waktu terdapat sebuah jalan pintas, yakni adanya dawai kosmik yang terletak memotong spiral waktu. Anda bayangkan sebuah lift yang memotong tegak lurus arah putaran tangga spiral tadi. Perjalanan dengan menggunakan lift pasti lebih cepat dibandingkan dengan menuruni tanggal berjalan berputar.

Pada prakteknya, mengembara di dimensi waktu bagi seorang Indigo cukup dengan konsentrasi dan membayangkan suatu waktu (Tahun, bulan, tanggal, atau jam) tertentu, gambarannya bisa berupa kalender dan sebuah jam, dan melihat apa yang terjadi pada saat itu. Akan lebih mudah kalau ada orang/saksi yang diketahui terlibat pada peristiwa itu.

4. Retrokognision
Berhubungan dengan kemampuan melihat dan membuat peristiwa di masa lampau. Yang dimaksud dengan kemampuan membuat peristiwa adalah menetapkan suatu kejadian di masa lampau dan itu berpengaruh kepada masa sekarang. Hal ini juga berhubungan dengan spiral dimensi waktu. Kemampuan ini sangat jarang dimiliki oleh orang Indigo karena jarang dipergunakan.

Yang umum dilakukan oleh orang Indigo adalah melihat kejadian di masa lalu untuk menjelaskan suatu keadaan yang ada di masa sekarang. Biasanya yang dicari adalah sebab-sebab suatu kejadian, siapakah orang-orang yang terlibat dan bagaimana proses terjadinya.

5. Mediumship
Orang Indigo mempunyai kemampuan untuk menggunakan rohnya dan roh orang atau makhluk lain sebagai medium. Orang Indigo mampu berkomunikasi dengan roh untuk menggali informasi.

Roh adalah gumpalan energi hidup yang berstruktur (badan, kepala dan anggota badan roh). Roh menyimpan kenangan seperti halnya tubuh manusia dengan otaknya. Kenangan yang direkam oleh roh berasal dari pengetahuan dasar yang bersifat idealis dan sudah ada sebelumnya, serta pengalaman yang bersifat realistis hasil perjalanan selama hidup bersama tubuh. Melihat makhluk dan berkomunikasi dengan makhluk lain yang tidak terlihat tapi berada di dimensi kita termasuk dalam kemampuan ini.

6. Psikometri
Bermakna kemampuan menggali informasi dan berkomunikasi dengan objek apa pun. Hal ini dimungkinkan karena setiap benda terdiri dari susunan atom yang membentuk molekul. Molekul pada benda padat, gas atau cair bergetar dan getarannya menghasilkan gelombang. Molekul dan atom itu juga dapat menyimpan rekaman suatu peristiwa. Rekaman ini bisa digali dan dibaca.

7. Sugesti hipnosis
Orang Indigo yang tidak belajar hipnosis bisa menghipnosis dengan kemampuan telepatinya. Walaupun proses sugestinya berjalan lamban namun bersifat permanen dan bisa diwariskan. Contoh adalah hasil sugesti hipnosis yang dilakukan orang-orang Indigo seperti para Rasul, Nabi, dan orang suci lainnya. Pengaruh mereka masih terus berbekas hingga sekarang.

8. Analitik
Kecerdasan (IQ) orang Indigo rata-rata di atas 120. Kelebihan dari orang biasa adalah kemampuan analisa data secara cepat, luas dan kontinyu. Data-data yang tersebar dan acak akan dikumpulkan dan saling dihubungkan dengan cepat. Sebuah kesimpulan atau jawaban atas sebuah pertanyaan atau permasalahan bisa diperoleh oleh seorang Indigo hanya dalam waktu beberapa detik, terutama yang berhubungan dengan analisa kejadian alam. Kemungkinan ini berhubungan dengan kapasitas dan kemampuan proses di otak yang lebih besar dari orang umum.

9. Telekinetik
Telekinetik artinya menggerakkan benda dari jarak jauh. Pada umumnya berhubungan kuat dengan kemampuan telepati seperti sugesti hipnosis. Merubah perilaku orang lain dengan mengubah susunan genetik pada spiral DNA dan menggerakkan sel, kelenjar atau organ tubuh dalam sistem metabolisme tubuh. Kemampuan untuk menggerakkan benda dengan massa besar tidak umum dimiliki oleh orang-orang Indigo.

10. Komunikasi dengan Tuhan
Kemampuan ini berhubungan dengan cakra mahkota pada bagian atas kepala yang merupakan pintu komunikasi antara manusia dengan Tuhan. Cakra ini pada orang Indigo berwarna ungu yang sangat kuat terutama pada saat terjadi koneksi dengan Sang Sumber. Hubungan dengan makhluk-makhluk suci seperti malaikat dan dimensi lain yang lebih tinggi, juga terjadi di cakra ini.

kemampuan tidak umum ini tidak semuanya dimiliki oleh semua orang Indigo. Namun apabila terus dilatih, semua kemampuan akan bisa dimiliki, karena pada dasarnya hal itu sudah ada pada setiap Indigo. Untuk orang yang bukan Indigo, kemampuan ini juga bisa diperoleh dengan latihan keras dan disiplin, namun seringkali hambatannya juga sangat besar.

Sumber : kaskus.us
Selengkapnya...

Rabu, 19 Januari 2011

Suggestibility Test – Rigid Catalepsy

Rigid Catalepsy merupakan praktek pertama yang harus anda lakukan dengan baik. Praktek ini sangat penting, karena merupakan gerbang awal anda dalam memahami perilaku pikiran bawah sadar.

Secara teknis praktek ini adalah tentang penyampaian sugesti sederhana terhadap Subyek, dan mempelajari reaksi yang terjadi.

Rigid Catalepsy bertujuan untuk membuat tangan Subyek menjadi keras (rigid) seperti besi, sehingga benar-benar tidak dapat dibengkokkan dengan upaya sekeras apapun juga dari Subyek.

Mintalah Subyek untuk mengepalkan tangan dan meluruskan tangannya dengan keras (tegang) dan mintalah ia membayangkan bahwa tangannya sekarang menjadi besi yang sangat kuat dan lurus. Anda dapat membantu dengan memberikan sentuhan. Agar lebih fokus, mintalah Subyek untuk memejamkan mata.

Pandulah Subyek untuk mengucapkan sugesti di dalam hati yang bertujuan untuk membuat tangannya menjadi sekeras besi, misalkan :

“Wahai tangan, engkau aku perintahkan menjadi keras seperti besi baja. Sedemikian kerasnya, sehingga jika engkau dibengkokkan, maka semakin keras engkau dibengkokkan maka engkau akan bertambah keras seperti besi baja”.

Kemudian mintalah Subyek untuk mencoba membengkokkan tangannya, tetapi tambahkan sugesti :

“Walaupun kamu mencoba untuk membengkokkan, tetapi tangan kamu akan semakin mengeras seperti besi baja !”

Jangan lupa normalkan kembali dengan cara memberikan sugesti :

“Ya, sekarang tangan kamu normal kembali, sehingga dengan mudah dapat dibengkokkan kembali”.

source : hipnotis.net
Selengkapnya...

Selasa, 18 Januari 2011

State of Consciousness


 
Hipnotis merupakan gejala alami sehari-hari. Hipnotis adalah salah satu “state” atau “keadaan” alami kita sehari-hari.

Untuk memperoleh pemahaman secara lengkap, maka kita harus memahami terlebih dahulu bahwa sesungguhnya dalam kondisi sehari-hari kita berada di salah satu dari 3 kondisi atau keadaan kesadaran, atau “State of Consciousness”. Ke-3 kondisi tersebut adalah :

Normal State
Merupakan kondisi kesadaran “normal” dalam pengertian sehari-hari. Dalam kondisi ini kita berada dalam keadaan “waspada”, dan pikiran kita cenderung kritis. Pada kondisi ini filter Pikiran Bawah Sadar lebih “tertutup”, sehingga kita relatif kurang merespon sugesti yang berasal dari luar diri kita, atau kita berada dalam kondisi “Non Sugestif”.

Sleep State
Adalah kondisi ketika kita tertidur lelap tanpa mimpi. Dalam kondisi ini walaupun Pikiran Sadar dalam kondisi tidak aktif, akan tetapi Pikiran Bawah Sadar-pun tidak merespon informasi yang berasal dari luar, atau Pikiran Bawah Sadar dalam kondisi “Non Receptive”. Secara praktis dikatakan bahwa kita juga berada dalam kondisi “Non Sugestif”.

Hypnosis State
Diantara kondisi Normal State dan Sleep State, terdapat suatu kondisi yang disebut sebagai “Hypnosis State”, atau sering disingkat dengan “Hypnos”, bahkan ada yang menyebutnya dengan istilah kondisi “Hipnosa”.
Dalam kondisi inilah kita cenderung menjadi lebih “sugestif” untuk menerima respon yang berasal luar diri kita, dengan kata lain bahwa filter Pikiran Bawah Sadar mulai terbuka, sehingga informasi relatif lebih mudah “memasuki” Pikiran Bawah Sadar.
***
Kondisi “Hypnos” ini memiliki rentang cukup besar, mulai dari “Light”, “Medium”, sampai dengan “Deep”, dimana kondisi “Light” kurang lebih bermakna bahwa filter Pikiran Bawah Sadar mulai “sedikit” terbuka, dan kondisi “Deep” bermakna bahwa filter Pikiran Bawah Sadar terbuka lebar.

Berdasarkan penjelasan ini, maka kiranya mulai dapat dipahami kegiatan hipnotis secara praktis adalah menempatkan diri sendiri atau orang lain ke kondisi “Hypnos”. Atau dengan kata lain mempelajari pengetahuan Hipnotis antara lain adalah mempelajari berbagai teknik untuk membawa Subyek ke kondisi “Hypnos”.

source : hipnotis.net
Selengkapnya...

Struktur Lengkap Classic Hypnosis


 
Pada Hypnosis gaya klasik, atau konvensional, berlaku struktur atau tahapan sebagai berikut :

Pre-Induction
Tahap ini adalah saat dimana Hypnotist pertama kali berinteraksi dengan Subyek. Dalam Tahap ini seorang Hypnotist melakukan observasi terhadap diri Subyek menyangkut berbagai hal yang kiranya dibutuhkan dalam proses Hypnosis, antara lain : perkiraan tingkat Suggestibility (sugestivitas), serta detail permasalahan (pada proses Hypnotherapy). Pada tahap ini pulalah seorang Hypnotist dapat melakukan proses pembelajaran “Trance” kepada Subyek, atau dikenal dengan istilah “Hypnotic Training”. Dalam proses Hypnotherapy, tahap ini merupakan tahap dimana seorang Hypnotherapist memberikan edukasi di seputar proses Hypnotherapy yang akan dilakukan.

Induction
Suatu tahapan teknis, dimana seorang Hypnotist mulai memandu Subyek untuk mulai memasuki kondisi “Trance”. Teknik induction atau induksi yang dipergunakan disesuaikan dengan kondisi Subyek berdasarkan hasil observasi pada saat tahapan Pre-Induction.

Deepening
Suatu tahapan untuk memperdalam kondisi “Trance” dari Subyek. Kedalaman “Trance” yang dibutuhkan dapat berbeda-beda untuk setiap kebutuhan.

Depth Level Test
Pengujian tingkat kedalaman “Trance” dari Subyek. Cara yang dipergunakan dapat melalui konfirmasi (Ideo Motor Response) atau berdasarkan identifikasi dengan standar kedalaman yang ada (misal : Davis-Husband Scale).

Suggestion
Tahapan inti dari proses Hypnosis, yaitu pemberian sugesti sesuai dengan maksud dan tujuan proses Hypnosis yang dilakukan.

Termination (Emerge)
Pengakhiran proses Hypnosis, yaitu suatu langkah bertahap untuk membawa kembali Subyek ke kondisi normal.

Struktur atau tahapan di atas merupakan struktur standar, terutama diterapkan pada proses Hypnosis untuk menghasilkan efek therapeutic atau Hypnotherapy. Pada Stage Hypnotism, terkadang pada Subyek diminta membuka mata sebelum proses Termination, dan melakukan “action” sesuai dengan sugesti yang diberikan. Dalam kasus ini, dikenal istilah bahwa Subyek berada dalam kondisi “Ability To Open Eyes Without Affecting The Trance”, atau membuka mata dalam kondisi “Trance”. Termination yang sesungguhnya baru dilakukan di akhir acara.

source : hipnotis.net
Selengkapnya...