Selasa, 25 Januari 2011

MENTALISM METODE MENYELESAIKAN MASALAH


Mentalism adalah salah satu seni dengan berbagai kompleksitas di dalamnya. Seorang mentalist yang sangat menguasai bidangnya tidak hanya mampu menggunakan ilmunya untuk menghibur audiens, namun mentalism dapat pula dijadikan metode atau cara menyelesikan masalahnya.

1. Control yourself...

Seorang mentalis sejati memang harus mampu mengontrol pikiran, hati, dan lidahnya sebelum ia belajar memanipulasi dan membaca pikiran orang lain. Jika seorang mentalis belum bisa mengenali dan mengendalikan diri sendiri, jangan harap mampu menguasai pikiran orang lain.
Yang pertama dilakukan adalah menjawab masalah yang dihadapi selogis mungkin. menghadapi semua masalah itu dengan kepala dingin. Argumen-argumen yang keluarkan sangat logis dan santun, sangat jauh dari kesan berapi-api atau emosional.

2. Use your brain

Jika sudah bisa menguasai diri sendiri, maka bisa mengoptimalkan otak dan akal sehat untuk menyelesaikan masalah. Di saat berbagai tekanan menghimpit, seorang mentalis mungkin akan menutup mata, telinga, hidung, dan indra perasanya; namun, ia tak akan pernah membiarkan otaknya berhenti bekerja. Itulah yang mengakibatkan seorang Mentalis tetap bisa melakukan berbagai aktivitas magic (contoh : mengendarai kendaraan, menyelamatkan korban, berlomba dengan waktu, dan sebagainya) walaupun matanya ditutup oleh blindfold.

3. Being a gentleman

Ketika menyadari bahwa telah melakukan suatu kesalahan ataupun membuat orang lain terluka, jangan pernah ragu untuk meminta maaf. Ketika meminta maaf, sebenarnya telah satu langkah lebih dekat untuk menyelesaikan masalah. Masalah akan terasa jauh lebih ringan, beban berat terangkat, dan segala kekusutan akan terurai. Jangan pernah ragu untuk meminta ataupun memberi maaf.

4. Konsisten

Saat sedang mengejar mimpi dan tiba-tiba menemui sebuah rintangan, apa yang akan dilakukan? Apakah akan berbalik mundur dan bersembunyi di sebuah lubang ? Maka, jika memiliki sebuah mimpi, jangan pernah berhenti untuk menggapai mimpi itu. Tetap konsisten untuk memperjuangkan mimpi, dan jangan pernah gentar untuk menghadapi rintangan seberat apapun.

Tujuan saya menulis artikel ini adalah untuk menunjukkan bahwa mentalism bukan hanya sebuah hiburan, namun juga suatu metode yang dapat digunakan untuk menghadapi kehidupan. Jadi, jika merasa seorang mentalis sejati, selesaikan setiap permasalahan yang dihadapi dengan jalan pikiran seorang mentalis. Selengkapnya...

About Illusionist

 
Istilah "Magic" secara etimologis berasal dari kata Latin Majus. Performances sekarang kita akan mengenali sebagai menyihir mungkin telah dilakukan sepanjang sejarah. Tingkat yang sama kecerdikan yang digunakan untuk menghasilkan tipuan kuno yang terkenal seperti Trojan Horse juga telah digunakan untuk hiburan, atau paling tidak untuk kecurangan dalam permainan uang, sejak jaman dahulu. Mereka juga digunakan oleh berbagai agama dari zaman kuno, dan bahkan dikenal jauh ke belakang pada awal abad ke-17 yang akan digunakan untuk menakut-nakuti populi tidak berpendidikan. Namun, profesi yang illusionist kekuatan yang diperoleh hanya dalam abad kedelapan belas, dan telah menikmati beberapa vogues populer.

Efek dalam kinerja sulap (penyulapan atau Léger de utama), penyesatan, penipuan, kolusi dengan audiens, aparatur dengan mekanisme tersembunyi, cermin, dan tipu daya lainnya (maka ilusi yang biasa disebut sebagai "trik "). Para pemain berusaha untuk menyajikan sebuah efek yang penonton anggap mustahil, bahkan pada pertimbangan. Rasa heran adalah bagian dari hiburan. Pada gilirannya, penonton dewasa memainkan peran di mana mereka setuju untuk menjadi terhibur oleh sesuatu yang mereka ketahui sebagai suatu penipuan. Houdini memperoleh kepercayaan dari khalayak dengan menggunakan pengetahuannya tentang ilusi untuk menghilangkan prasangka penipu, sebuah tradisi dilanjutkan oleh para penyihir seperti James Randi, Arthur Ellison, PC Sorcar, dan Penn dan Teller.


Keajaiban menunjukkan untuk sebagian besar abad ke-20 ini terpinggirkan di Amerika Utara sebagai hiburan sebagian besar anak-anak. Sebuah kebangkitan dimulai dengan Doug Henning, yang membangun kembali pertunjukan sulap sebagai bentuk hiburan massal dengan tampilan khas yang menolak stereotip tua dan rasa bersemangat kecakapan memainkan pertunjukan yang menjadi populer di atas panggung dan televisi spesial.


Hari ini, seni adalah menikmati vogue, didorong oleh sejumlah pemain sangat sukses. David Blaine's pertunjukan yang lebih kombinasi gaya Houdini melarikan diri trik dan ketahanan fisik menampilkan ilusi sihir daripada dilakukan oleh orang lain. Pertengahan abad kedua puluh melihat sihir mengubah dalam berbagai aspek. Beberapa artis memilih untuk merenovasi kerajinan di atas panggung (seperti The Mentalizer Show di Times Square yang bercampur tema-tema spiritualitas dan Kabbalah dengan seni sihir). Lain berhasil membuat transisi ke TV, yang membuka peluang baru untuk tipuan, dan membawa pelaku ke khalayak besar. Kebanyakan TV penyihir melakukan sebelum penonton, yang menyediakan remote penampil dengan kepastian bahwa ilusi yang tidak diperoleh dengan pasca produksi efek visual.


Banyak dari prinsip-prinsip sihir tua. Ada sebuah ungkapan, "itu semua dilakukan dengan asap dan cermin", digunakan untuk menjelaskan sesuatu yang membingungkan, tetapi jarang digunakan efek cermin hari ini, karena jumlah pekerjaan dan menginstal kesulitan transportasi. Sebagai contoh, yang terkenal Pepper's Ghost, ilusi panggung pertama kali digunakan pada abad ke-19 London, diperlukan sebuah teater yang dibangun khusus. Artis modern telah lenyap benda sama besar dengan Taj Mahal, Patung Liberty, dan pesawat ulang-alik, menggunakan optik jenis lain penipuan.


Ada diskusi di antara para penyihir mengenai bagaimana efek tertentu yang akan dikategorikan, dan ketidaksepakatan mengenai kategori apa yang benar-benar ada - misalnya, beberapa penyihir mempertimbangkan "penetrasi" untuk kategori terpisah, sementara yang lain menganggap penetrasi suatu bentuk restorasi atau teleportasi. Hal ini umumnya sepakat bahwa ada sangat sedikit berbagai jenis efek. Telah ada perbedaan pendapat antara beberapa penyihir (seperti Dariel Fitzkee, Harlan Tarbell, SH Sharpe) mengenai bagaimana berbagai jenis ilusi ada. Beberapa di antaranya tercantum di bawah ini.


* Produksi Si penyihir menghasilkan sesuatu dari apa-apa-kelinci dari topi kosong, penggemar kartu dari udara tipis, mandi koin dari ember yang kosong, atau penyihir itu sendiri, yang muncul dalam kepulan asap di panggung yang kosong -- semua efek ini adalah produksi.


* Vanishing Si penyihir membuat sesuatu yang menghilang-koin, kandang merpati, susu dari sebuah surat kabar, seorang asisten dari lemari, atau bahkan Patung Liberty. Seorang menghilang, menjadi kebalikan dari produksi, dapat menggunakan teknik yang sama, di sebaliknya.


* Transformasi Si penyihir mengubah sesuatu dari satu negara ke lain-saputangan sutra berubah warna, seorang wanita berubah menjadi harimau, kartu yang acuh tak acuh perubahan pada kartu yang dipilih penonton. Sebuah transformasi dapat dilihat sebagai kombinasi dari menghilang dan produksi.


* Restorasi Si penyihir menghancurkan sebuah objek, kemudian mengembalikan kembali ke keadaan semula-tali dipotong, koran terluka, seorang wanita gergajian menjadi dua, yang meminjam arloji yang hancur berkeping-keping-maka mereka semua dikembalikan ke semula menyatakan.


* Teleportasi Si penyihir menyebabkan sesuatu untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain-cincin pinjaman ditemukan di dalam bola wol, burung kenari di dalam bola lampu, asisten dari lemari ke belakang teater. Ketika dua benda pertukaran tempat, itu disebut transposisi: secara simultan, teleportasi ganda.


* Escapology: Si penyihir (seorang asisten dapat berpartisipasi, tapi penyihir sendiri sejauh ini yang paling umum) diletakkan dalam sebuah perangkat menahan (yakni borgol atau jaket) atau jebakan maut, dan melarikan diri ke tempat aman. Contohnya termasuk yang dimasukkan ke dalam jaket dan ke dalam tangki air melimpah, dan menjadi diikat dan ditempatkan dalam sebuah mobil yang dikirim melalui mobil crusher.


* Levitation Si penyihir menentang gravitasi, baik dengan membuat sesuatu mengambang di udara, atau dengan bantuan objek lain (suspensi)-sebuah bola perak mengapung di sekitar kain, asisten mengapung di udara, yang lain tergantung dari sapu, syal tarian dalam botol tertutup, si penyihir melayang beberapa inci dari lantai. Ada banyak cara yang populer untuk menciptakan ilusi ini bahkan penyihir sendiri sedang levitated.

* Penetrasi Para penyihir membuat benda padat melewati-lain seperangkat cincin baja link dan link, lilin menembus lengan, pedang melewati seorang asisten dalam keranjang, sebuah tempat garam menembus atas meja, seorang laki-laki berjalan melalui cermin . Kadang-kadang disebut sebagai "solid-melalui-padat".

* Prediksi memprediksi Si penyihir pilihan penonton, atau hasil dari suatu peristiwa dalam keadaan tampaknya mustahil-koran utama diperkirakan, jumlah total uang receh di saku penonton, sebuah gambar yang digambar di batu tulis. Prediksi membentuk dasar bagi sebagian besar "pick-a-card" trik, di mana kartu acak yang dipilih, lalu mengungkapkan untuk diketahui oleh para pemain.


Banyak magis rutinitas menggunakan kombinasi efek. Sebagai contoh, dalam "cangkir dan bola" seorang penyihir dapat menggunakan menghilang, produksi, penetrasi, teleportations dan transformasi sebagai bagian dari satu presentasi.

source : http://archive.kaskus.us/thread/3009787 
Selengkapnya...

BAHASA NON VERBAL BAGI MENTALIST


Tentunya kita tahu bahwa suksesnya sebuah penampilan didasarkan pada 55% bahasa non verbal dan 45% apa yang anda sampaikan secara verbal. Sedemikian dahsyatnya bahasa non verbal yang seringkali menghadirkan pernafsiran berbeda untuk yang melihatnya.

Lantas bagaimana pengaruh bahasa non verbal seorang mentalist terhadap kemampuan mempertunjukan keahliannya baik di panggung (stage) atau jarak dekat (close up) ?


Saat seorang mentalist tampil dia mengirimkan sejumlah sinyal berbeda kepada penonton. Sinyal yang paling nyata adalah komunikasi nonverbal, seperti penampilan, gerak fisik, dan perangainya. Mentalist mengirimkan pesan kepada para audiens melalui perilaku dan gerakan bawah sadarnya. Itu sebabnya seorang mentalist harus mengatur bahasa tubuh sebaik-baiknya. Tanpa disadari, penonton akan menjadi terdiam memandang mentalist di atas panggung diiringi rasa penasaran. Mungkin saja mereka sedang menilai apa yang dipertunjukan dalam sikap diam mereka. Tapi, seorang mentalist tak perlu takut atau gugup menghadapinya.


Komunikasi non verbal adalah proses komunikasi dimana pesan disampaikan tidak menggunakan kata-kata. Contoh komunikasi non verbal ialah menggunakan gerak isyarat, bahasa tubuh, ekspresi wajah dan kontak mata, penggunaan objek seperti pakaian, potongan rambut, dan sebagainya, simbol-simbol, serta cara berbicara seperti intonasi, penekanan, kualitas suara, gaya emosi, dan gaya berbicara.


Para ahli di bidang komunikasi nonverbal biasanya menggunakan definisi "tidak menggunakan kata" dengan ketat, dan tidak menyamakan komunikasi non verbal dengan komunikasi non lisan. Contohnya, bahasa isyarat dan tulisan tidak dianggap sebagai komunikasi non verbal karena menggunakan kata, sedangkan intonasi dan gaya berbicara tergolong sebagai komunikasi non verbal. Komunikasi non verbal juga berbeda dengan komunikasi bawah sadar, yang dapat berupa komunikasi verbal ataupun non verbal.


Jenis-jenis komunikasi non verbal yang dapat dilakukan mentalist saat mempertunjukan aksinya :


Komunikasi objek


Komunikasi objek yang paling umum adalah penggunaan rias (make up) dan pakaian (costum/wordrop) . Orang sering dinilai dari penataan penampilan wajah dan jenis pakaian yang digunakannya, walaupun ini dianggap termasuk salah satu bentuk stereotipe. Misalnya seorang mentalist identik seperti layaknya pesulap yang lain menggunakan pakaian berwarna hitam. Seorang mentalist kadang menggunakan riasan tertentu untuk menguatkan karakternya saat sang mentalist mempertunjukan keahliannya.


Sentuhan


Haptik adalah bidang yang mempelajari sentuhan sebagai komunikasi non verbal. Sentuhan dapat termasuk: bersalaman, menggenggam tangan, berciuman, sentuhan di punggung, mengelus-elus, pukulan, dan lain-lain. Masing-masing bentuk komunikasi ini menyampaikan pesan tentang tujuan atau perasaan dari sang penyentuh. Sentuhan juga dapat menyebabkan suatu perasaan pada sang penerima sentuhan, baik positif ataupun negative. Tehnik sentuhan ini banyak digunakan oleh para mentalist dalam menyugesti audience pertunjukannya karenan tehnik ini sangat akurat dan efektif.


Kronemik


Kronemik adalah bidang yang mempelajari penggunaan waktu dalam komunikasi non verbal. Penggunaan waktu dalam komunikasi non verbal meliputi durasi yang dianggap cocok bagi suatu aktivitas, banyaknya aktivitas yang dianggap patut dilakukan dalam jangka waktu tertentu, serta ketepatan waktu (punctuality). Sebuah efeck mentalist akan terasa menjenuhkan apa bila sang mentalist tidak akurat memperkirakan waktu untuk mempertunjukan efecknya itu.


Gerakan tubuh


Dalam komunikasi non verbal, kinesik atau gerakan tubuh meliputi kontak mata, ekspresi wajah, isyarat, dan sikap tubuh. Gerakan tubuh biasanya digunakan untuk menggantikan suatu kata atau frase, misalnya mengangguk untuk mengatakan ya; untuk mengilustrasikan atau menjelaskan sesuatu; menunjukkan perasaan, misalnya memukul meja untuk menunjukkan kemarahan; untuk mengatur atau mengendalikan jalannya percakapan; atau untuk melepaskan ketegangan. Gerakan tubuh ini juga banyak digunakan oleh para mentalis menjadi salah satu rahasia efeck mentalistnya. Beberapa mentalis profesional mengadakan latihan tersendiri dengan disiplin yang sangat ketat dalam rangka mengolah tubuhnya agar mendukung segala pertunjukan mentalistnya. Jangan heran apa bila seorang mentalis tenyata belajar menari atau belajar salah satu canang bela diri.


Proxemik


Proxemik atau bahasa ruang, yaitu jarak yang mentalist gunakan ketika berkomunikasi dengan audiance, termasuk juga tempat atau lokasi posisi mentalist berada atau berdiri. Pengaturan jarak menentukan seberapa jauh atau seberapa dekat tingkat keakraban mentalist dengan audiance, menunjukkan seberapa besar penghargaan, suka atau tidak suka dan perhatian audiance terhadap sang mentalist, selain itu juga menunjukkan simbol sosial. Dalam ruang personal, dapat dibedakan menjadi 4 ruang interpersonal :

• Jarak intim
Jarak dari mulai bersentuhan sampai jarak satu setengah kaki. Biasanya jarak ini untuk bercinta, melindungi, dan menyenangkan.
• Jarak personal
Jarak yang menunjukkan perasaan masing - masing pihak yang berkomunikasi dan juga menunjukkan keakraban dalam suatu hubungan, jarak ini berkisar antara satu setengah kaki sampai empat kaki.
• Jarak sosial
Dalam jarak ini pembicara menyadari betul kehadiran orang lain, karena itu dalam jarak ini pembicara berusaha tidak mengganggu dan menekan orang lain, keberadaannya terlihat dari pengaturan jarak antara empat kaki hingga dua belas kaki.
• Jarak publik
Jarak publik yakni berkisar antara dua belas kaki sampai tak terhingga.

Vokalik


Vokalik atau paralanguage adalah unsur nonverbal dalam suatu ucapan, yaitu cara berbicara. Ilmu yang mempelajari hal ini disebut paralinguistik. Contohnya adalah nada bicara, nada suara, keras atau lemahnya suara, kecepatan berbicara, kualitas suara, intonasi, dan lain-lain. Selain itu, penggunaan suara-suara pengisi seperti "mm", "e", "o", "um", saat berbicara juga tergolong unsur vokalik, dan dalam komunikasi yang baik hal-hal seperti ini harus dihindari. Seperti hal nya tubuh para mentalist juga melatih kemampuan vokalnya secara khusus dengan disiplin yang sangat ketat dalam rangka mengolah vokalnya agar mendukung segala pertunjukan mentalistnya.


Lingkungan


Lingkungan juga dapat digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan tertentu. Diantaranya adalah penggunaan ruang, jarak, temperatur, penerangan, dan warna.


Variasi budaya dalam komunikasi nonverbal


Budaya asal seseorang amat menentukan bagaimana orang tersebut berkomunikasi secara nonverbal. Perbedaan ini dapat meliputi perbedaan budaya Barat-Timur, budaya konteks tinggi dan konteks rendah, bahasa, dsb. Contohnya, orang dari budaya Oriental cenderung menghindari kontak mata langsung, sedangkan orang Timur Tengah, India dan Amerika Serikat biasanya menganggap kontak mata penting untuk menunjukkan keterpercayaan, dan orang yang menghindari kontak mata dianggap tidak dapat dipercaya. Sagat penting bagi seorang mentalis mengetahui budaya dan kebiasaan dimana dia mempertunjukan kebolehannya agar jangan sampai salah pengertian antara makna pertunjukan yang dibawakan mentalist dengan tanggapan audiencenya.
Selengkapnya...

Dasar – Dasar Menjadi Seorang Mentalist


Menurut Edward Jellar, salah seorang magician sekaligus penulis artikel magic di berbagai majalah sulap, mentalism adalah salah satu trik magic yang paling mudah dilakukan. Ia mengatakan bahwa mentalism terdiri dari 90% aksi panggung, 9% trik, dan hanya 1% kekuatan pikiran. Artinya, sebuah trik yang sangat sederhana pun bisa diangkat menjadi suatu show yang luar biasa selama dikemas dalam suatu aksi panggung yang memukau.

Edward juga menguraikan metode yang biasa dipakai oleh para mentalist dalam shownya sebagai berikut :
1. Menggunakan “stooges”, seolah-olah sukarelawan, padahal adalah asisten sendiri yang telah diberi tahu tentang hal-hal yang harus dilakukan di atas panggung sehingga show dapat berjalan dengan sukses. Metode ini paling mudah dan paling banyak dilakukan, walaupun akan menjadi suatu benaca besar apabila konspirasi dengan sang “stooges” terbongkar.

2. Menggunakan trik-trik sederhana yang dikembangkan sendiri, dan ditampilkan dalam atmosfer yang mendukung. Bisa saja triknya sangat sederhana, namun makna permainan, atmosfer, dan aksi panggung yang ditampilkan sangat megah. Itulah mengapa para mentalist selalu menceritakan latar belakang ataupun landasan pokok di setiap shownya.

3. Menggunakan analisa psikologis. Misalkan membaca bahasa tubuh dan gerak-gerik penonton. Metode ini cukup sulit untuk dipelajari, sehingga lebih banyak mentalist yang memilih menggunakan metode “kecepatan tangan” atau menggunakan trik.

4. Menggunakan kemampuan indra keenam, jika anda memang memilikinya. Edward sendiri mengaku ia tidak mempunyai indra keenam ataupun bertemu dengan magician yang memilikinya.

Kuncinya hanya satu, latihan, latihan, dan latihan. Dengan latihan rutin, anda bisa membangun sebuah atmosfer yang membuat para penonton percaya bahwa anda memiliki “kemampuan khusus” ataupun “kekuatan supernatural”.
Selengkapnya...

Senin, 24 Januari 2011

Neuro-Linguistic Programming (NLP)


Neuro-Linguistic Programming (NLP) adalah model komunikasi interpersonal dan merupakan pendekatan alternatif terhadap psikoterapi yang didasarkan kepada pembelajaran subyektif mengenai bahasa, komunikasi, dan perubahan personal. NLP dikembangkan dari hasil jerih payah beberapa orang. Diawali oleh Richard Bandler dan John Grinder, Beberapa orang yang menjadi catatan pengembangan NLP adalah David Gordon, Leslie Cameron-Bandler, Steve and Connirae Andreas, Robert Dilts, dan masih banyak lagi. Studi mereka dimulai pada awal tahun 1970 dan sampai sekarang masih terus berlanjut dengan banyak perkembangan. Dengan teknik NLP membuat para terapis jauh lebih efektif membantu kliennya dalam melakukan perubahan yang ada dalam dirinya. 

Semula pembahasan lebih terpusat pada berbagai "hal beda yang dapat membuat perbedaan" antara individu "unggul" dengan individu "rata-rata". Guna memahami lebih lanjut akan perbedaan tersebut, mereka melakukan serangkaian pemodelan pada berbagai aspek dari individu "unggul", seperti berbagai prilaku dalam menerima serta menyikapi lingkungan sekitar. Hal itu berujung pada pemahaman mengenai mekanisme kerja pikiran. Sehingga NLP berisikan berbagai presuposisi mengenai mekanisme kerja pikiran dan berbagai cara individu dalam berinteraksi dengan lingkungan dan antar sesamanya, disertai dengan seperangkat metode untuk melakukan perubahan.

Secara semantik, Neuro dapat diartikan sebagai berbagai mekanisme yang dilakukan individu dalam menginterpretasikan informasi yang didapat melalui panca indra dan berbagai mekanisme pemprosesan selanjutnya di pikiran. Linguistic ditujukan untuk menjelaskan pengaruh bahasa yang digunakan pada diri maupun pada individu lain yang kemudian membentuk pengalaman individu akan lingkungan. Programming dapat diartikan sebagai berbagai mekanisme yang dapat dilakukan untuk melatih diri seorang individu (dan individu lain) dalam berpikir, bertindak dan berbicara dengan cara baru yang lebih positif. Walaupun pikiran individu telah memiliki program "alaminya", yang didapat baik melalui pewarisan secara genetis maupun melalui berbagai pengalaman, individu tetap dapat melakukan peprograman ulang sehingga dapat bertindak lebih efektif.

NLP semula dikembangkan sebagai salah satu perangkat psychotherapeutic. Namun kemudian memperoleh kredibilitas ketika diaplikasikan pada berbagai bidang, seperti bisnis, komunikasi dan lainnya. NLP juga sangat bermanfaat ketika digunakan pada pengembangan pribadi maupun pada proses belajar dan mengajar yang efektif.

http://id.wikipedia.org/wiki/NLP
Selengkapnya...