Rabu, 10 November 2010

MAGIC AUDIENCE @ SCHOOL

Artikel ini saya tulis sebagai referensi bagi para pembaca blog yang mungkin ingin menampilkan trik di sekolah mereka. Selain itu, banyak diantara magician-magician baik yang sudah profesional maupun in training, mayoritas berstatus sebagai pelajar termasuk saya. Ketertarikan saya menulis artikel ini dlatarbelakangi oleh survey yang dilakukan Mas Wiku sendiri terhadap audiensnya yang ditulis dalam ebook APOLOGY (Different Countries, Different Reactions) Karena saya pribadi  masih minim pengalaman dalam bermain magic, saya menulis artikel ini juga berdasarkan sharing dari adik saya yang lebih dahulu mempelajari seni magic dan juga teman saya, Michael Setiawan yang sering menampilkan magic di depan banyak orang.
Di lingkungan sekolah pastilah kita akan bertemu orang-orang yang kurang lebih sebaya dengan kita yang memiliki karakter yang berbeda-beda. Siswa-siswa di sekolah cenderung mengelompokkan diri dengan teman yang memiliki karakter kurang lebih sama. Berdasarkan fakta tersebut, saya mengelompokkan audiens-audiens pertunjukan magic di sekolah. Berikut hasil survey saya.

Sociophobics
Ciri-ciri orang yang termasuk dalam kelompok ini adalah mereka sering kesulitan berinteraksi dengan teman-teman lainnya, kebanyakan karena mereka kurang memahami cara berkomunikasi yang baik dan tidak percaya diri. Tetapi dibalik kekurangan mereka tersebut, mereka sebenarnya ornag-orang yang cukup ramah untuk diajak berteman. Awalnya memang cukup sulit mengajak mereka untuk bermain magic, namun jika Anda mampu memahami mereka dengan baik, mereka akan bersedia untuk diajak bermain. Bahkan kemungkinan besar tidak akan terbersit di benak mereka untuk mencoba membongkar trik Anda. Risiko trik Anda terbongkar cukup kecil, sehingga trik apapun yang Anda mainkan cukup ampuh untuk memukau mereka. Manfaatkan rasa percaya diri Anda untuk mempengaruhi pikiran mereka.

Non-blocks
Meskipun mereka ramah dan terbuka kepada siapa saja, mereka sering tidak dikenal oleh kelompok tertentu. Jika Anda amati, mereka sering bergaul dengan kelompok pertama dan ketiga. Dapat dikatakan mereka adalah audiens yang terbaik. Perhatikan kemampuan bicara dan kemampuan memainkan trik Anda secara seimbang. Meskipun mereka mengetahui trik Anda, mereka tetap akan menghargai usaha Anda untuk menghibur mereka. Tetapi jika Anda melakukan suatu kesalahan, mereka mungkin akan menolak jika Anda mengajak mereka bermain kedua kalinya. Mereka respek terhadap orang yang rendah hati, jadi jangan pernah menyombongkan diri dalam menampilkan trik di depan mereka 

Brainiacs
Orang-orang yang berprestasi dalam bidang pelajaran baik di dalam dan di luar sekolah termasuk dalam kelompok ini. Mungkin banyak pula magician yang termasuk dalam kelompok ini. Meskipun mereka memiliki kepribadian yang baik, tidak akan menjamin trik Anda luput dari usaha mereka membongkar trik Anda. Mereka tidak akan segan mengolok-olok Anda jika Anda melakukan kesalahan. Namun, ada weak spot yang bisa Anda manfaatkan, yaitu dengan memainkan trik-trik Anda dengan tempo yang cepat. Gabungkan flourish yang bervariasi jika Anda memainkan kartu, atau pengaruhi pikiran mereka dengan teknik forcing. Jika Anda mampu memadukan ketiga skill tersebut, mereka akan ketagihan dan meminta Anda untuk memainkan trik lagi di depan mereka. Karena pintar, mereka memiliki rasa gengsi yang cukup tinggi, jadi jangan sekali-kali berniat membuat mereka terlihat bodoh saat memainkan trik Anda. 

Populars-School Athletes
Mungkin kelompok ini memiliki tingkat kesulitan tertinggi di antara kelompok 1-4. Kelompok ini cenderung menjadi heckler yang berusaha mempermalukan Anda. Parahnya lagi, cukup banyak diantara kelompok ini yang mempelajari magic. Akan tetapi, kebanyakan dari mereka mempelajari hanya agar sekedar tahu dan ingin terlihat hebat, jadi tidak sedikit yang “banting setir” dari magician menjadi heckler. Mereka memiliki rasa percaya diri yang tinggi, sehingga cukup mengintimidasi bagi beberapa teman-temannya. Tapi tenang saja, karena selama Anda memiliki kepercayaan diri yang tinggi dan kemampuan berkomunikasi dan memainkan trik yang baik, Anda akan mempu menaklukkan mereka. Perhatikan eye contact Anda dengan mereka waktu bermain, karena mereka akan menilai percaya diri tidaknya seseorang dari cara seseorang berinteraksi dengan mereka baik verbal maupun non verbal. Seperti saat meladeni kelompok 3, mainkan trik Anda dengan tempo cepat dan masukkan banyak trik-trik flourish dan kecepatan tangan. Jangan mengintimidasi mereka jika mereka salah mengikuti instruksi Anda, dan gunakan bahasa yang non formal agar mereka merasa nyaman bermain dengan Anda dan instruksi Anda dapat lebih dipahami dengan baik. Jika Anda berhasil memainkan trik dengan mereka, dijamin satu sekolah bakal mengenal Anda sebagai magician dalam waktu yang singkat.

Girls
Ada tips khusus bagi magician-magician yang ingin menampilkan trik di depan kaum hawa. Mungkin banyak dari Anda yang sudah mengetahui tips ini, karena juga dibahas dalam ebook APOLOGY dari Mas Wiku. Tipsnya cukup simpel : TALK LESS, DO MORE. Penonton wanita cenderung bosan apabila Anda menampilkan magic yang tidak disertai trik2 yang menarik mata. Jadi jika Anda ingin tampil di depan penonton wanita, belajarlah banyak trik flourish dan kecepatan tangan. Meskipun flourish agak merepotkan untuk dipelajari, trik2 tersebut cukup bermanfaat sebagai pengalih perhatian saat Anda melakukan crucial move dari trik Anda, mereka tidak akan curiga bahwa Anda mengatur posisi dari kartu mereka jika Anda mengkombinasikan charlier yang disambung dengan false cut (yang sering saya latih) misalnya. Buatlah mereka berpikir begini seusai permainan : “yah selesainya cepet amat, maen lagi dong”. Dengan rasa percaya diri yang tinggi, Anda akan dapat membuat mereka menuruti semua instruksi Anda. Jika Anda sering berhasil melakukan show Anda di depan mereka, bersiap-siaplah diperebutkan cewek satu sekolah.

Demikian hasil survey saya. Satu hal lagi yang perlu Anda perhatikan adalah TEMAN-TEMAN ANDA BISA SAJA TERMASUK DALAM LEBIH DARI SATU KELOMPOK DI ATAS. Jika demikian, Anda perlu mengamati, sifat kelompok mana yang dominan dalam karakter mereka. Saya pribadi sering dikatakan seorang SOCIOPHOBIC, tapi saya juga sering berkumpul dengan kelompok BRAINIAC. Perbedaan-perbedaan ini bermanfaat secara positif dalam menampilkan magic, dimana seorang magician harus bisa MENGHARGAI ORANG LAIN. Tentu Anda pribadi juga termasuk mungkin salah satu dari kelompok-kelompok di atas. Namun, Anda tidak boleh memandang sebelah mata teman-teman Anda yang mungkin termasuk kelompok lainnya. Sekian artikel ini dan...

SELAMAT MENCOBA.

Note  :  Ebook "Apology" karya Wiku Pulangasih the Online Magician bisa didownload di alamat berikut :
source : wikumagic.org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar