Sabtu, 31 Juli 2010

Ingin Angkat Harkat Sulap


Kiprah Deddy Corbuzier di Tanah Air memang memberikan warna tersendiri bagi dunia sulap. Sejak ia berkiprah, sulap memang kian populer dan semakin banyak orang ingin mempelajarinya untuk menguak apa rahasia di balik permainan ini.

"Saya suka sulap sejak berumur delapan tahun," aku Deddy, yang lebih suka disebut mind games atau mentalist, ketimbang pesulap.

Awalnya, ungkap kelahiran 28 Desember 1976 ini, ia tertarik pada sulap karena suka menonton permainan pesulap dari Amerika, Mark Wilson's, di TVRI. Ternyata ibunya, Heniwaty, bisa memainkan salah satu sulapan Wilson's, yaitu tali dipotong jadi menjadi dua lalu disambung lagi.

"Nah, sejak saat itu saya merasa tertarik dan ingin tahu caranya," kenangnya.

Setelah mendapat ajaran dari ibunya, Deddy pun bercita-cita menjadi pesulap. Ia belajar dari buku-buku yang ia beli di luar negeri. Kala ikut orangtuanya ke Amerika, Prancis, dan Israel, ia mengikuti seminar-seminar tentang sulap dan menjadi anggota International Brotherhood of Magicians.

Kebiasaan anggota "Persaudaraan Pesulap Dunia" ini adalah menggunakan nama belakang orang lain. Deddy Cahyadi Sundjono - demikian nama aslinya - lalu memilih menggunakan nama arsitek Prancis, Corbuzier, sebagai nama belakang.

Daya tarik aliran Deddy adalah berinteraksi dengan penonton. Karena itu, pada setiap pertunjukan, yang ia namakan mind games, ia melibatkan penonton.

Tiap tahun, Deddy mengungkapkan, ia ingin memberikan pertunjukan sulap spektakuler. Tahun ini ia berupaya menebak skor final pertandingan Piala Eropa.

Usai ia memulai aksi sulapnya itu, INILAH.COM berbincang dengannya:

Dari mana Anda belajar sulap?

Untuk menjadi pesulap itu yang paling penting adalah banyak bertukar pikiran dengan teman-teman yang mempunyai profesi sama. Saya memang tidak belajar sulap secara profesional. Ototidak saja.

Jadi apa aliran sulap Anda?

Mental magic. Saya dalam main sulap berupaya menggabungkan efek-efek psikologi, parapsikologi, mind power, mind reading, psikokinetik, dan human research.

Menurut Anda, seorang pesulap itu apa sih?

Bagi saya seorang mentalis sama halnya dengan penyanyi ataupun pemain film. Namun, bentuk ekspresinya saja yang berbeda. Kalau penyanyi, berkarya lewat album, aktor atau aktris lewat akting atas peran yang dibawakan dalam film.

Nah ini karya saya sebagai mentalis, yang tak memungkiri bahwa apa yang dilakukan sebagai bentuk sensasi. Yakni dengan menggelar aksi-aksi yang spektakuler, atau menghebohkan orang.

Kenapa harus menghebohkan?

Langkah-langkah yang saya lakukan merupakan bagian dari upaya membangun citra mentalis dan ilusionis, sama halnya dengan profesi lain, terutama di dunia hiburan.

Hanya pesulap yang mengiklankan dirinya di batang-batang pohon. Saya ingin menghilangkan citra semacam itu. Sulap itu adalah bagian dari hiburan yang bisa dijual. Makanya, sejak era saya, pesulap itu selalu tampil rapi-rapi, dan menarik. Saya memang berupaya menjadikan sulap sebagai bagian dari hiburan.

Saya tak pernah jemu-jemunya menaikkan citra seni sulap di Tanah Air, bahkan di kancah dunia. Hingga kini masih banyak yang melihat seni sulap hanya sebagai seni murahan dan kacangan jika dibandingkan seni hiburan lainnya.

Tetapi, beberapa tahun belakangan banyak anak muda menjadikan sulap sebagai profesi, seperti Demian Aditya (pesulap muda) yang punya tayangan di sebuah stasiun televisi?

Ya, saya bersyukur banyak teman-teman saya yang menjadikan sulap sebagai lahan profesi. Karena memang sulap, menurut saya, bukan sekadar hobi, tapi juga untuk menopang kehidupannya. Kalau Anda benar-benar bagus, itu bisa dijadikan pegangan hidup. Sekali pentas bisa dapat honor puluhan juta.

Tetapi, ya memang masih minim orang yang menyadari kalau sulap dapat jadi lahan mencari uang. Banyak orang di sini tidak menyadari bahwa pintu gerbang sulap terbuka lebar untuk menjadi lebih menjanjikan dengan mengikuti perkembangan zaman.

Kalau soal prestasi, atraksi sulap apa yang jadi prestasi tertinggi Anda?

Waktu saya berhasil menjual salah satu permainan berjudul Free Will ke Amerika. Hebatnya, Free Will dinyatakan sebagai salah satu dari 10 permainan terbaik di dunia, dan telah digunakan para pesulap profesional dari dunia Barat, seperti David Blaine, David Copperfield, dan Jeff McBride, yang tak lain adalah juara dunia Cabaret Magic selama lima kali berturut-turut.

Dan saat itu, nama saya juga dikenal di luar negeri karena aksi sulap saya bersama McBride akan ditayangkan di Las Vegas, Amerika, dan juga di Tanah Air.

Selama ini saya susah payah mencari jalan bagaimana caranya bisa go international. Caranya sederhana saja, yakni membuat konsep atau permainan atau lecture untuk dijual ke luar negeri. Ternyata, satu dari tiga permainan saya, dapat diterima di luar negeri. Sampai sekarang belum pernah ada pesulap Asia yang berhasil melakukannya.

sumber : http://sangpesulap.blogspot.com/search/label/Berita


Tidak ada komentar:

Posting Komentar