Selasa, 24 Agustus 2010

Menyembuhkan dengan Kekuatan Pikiran

Tahukah Anda, mengapa kita sering mendapat anjuran untuk selalu berpikiran positif dan menghindari pikiran negatif? Karena hubungan antara pikiran yang negatif dan kemungkinan datangnya penyakit ternyata sangat erat. Dalam bukunya yang berjudul self healing, Louis Proto menjelaskan bahwa kekuatan atau kelemahan sistem kekebalan tubuh kitapada akhirnya dipengaruhi oleh apa yang kita pikirkan, kita rasakan, kita katakan dan kita lakukan. Bahkan dengan mengutip pendapat Dr. Edward Bach, dikatkan juga bahwa semua penyakit merupakan suatu perwujudan yang didasari oleh keadaan pikiran yang negatif.

Penelitian-penelitian pun sudah banyak yang menunjukkan bagaimana penderita penyakit kronis yang berpikiran positif lebih besar kemungkinan sembuhnya dibanding pasien yang berpikiran kegatif. Nampaknya pikiran memang memiliki kekuatan yang menentukan kesehatan tubuh kita.

Tapi bagaimana caranya menggunakan kekuatan pikiran untuk melakukan penyembuhan?

Mengenal diri, awal kesehatan, kesuksesan dan kebahagiaan
Melakukan penyembuhan dengan kekuatan pikiran, menurut Vicky Schippers, penyembuh holistik dari Belanda, berarti menggunakan pikiran, keyakinan atau energi spiritual untuk menyembuhkan diri sendiri maupun orang lain. Dan sebelum menyembuhkan orang lain, kita harus lebih dahulu menyembuhkan diri sendiri.

Lebih jauh Vicky menjelaskan bahwa pada dasarnya, setiap orang terlahir dengan kekuatan yang dibutuhkan untuk menjalani kehidupan yang bahagia, sehat dan kreatif dalam melakukan tugas apapun. Namun untuk bahagia, sehat dan kreatif dalam melakukan tugas apapun. Namun untuk bisa menyadari dan menggunakan kekuatan tersebut, kita harus lebih dahulu mengenal diri sendiri.

Jadi cara yang dianjurkan Vicky adalah dnegan mulai masuk ke dalam diri. dan hal itu harus dijalani dengan pengalaman, bukan hanya dengan membaca atau mengikuti pelatihan demi pelatihan saja. Hanya dengan mengolah info dan mengamalkan ilmu yang didapat maka kita bisa mencapai kebijakan. Banyak orang yang mengikuti berbagai pelatihan dan terus mencari tanpa menyadari bahwa yang dicaari sebenarnya ada di dalam diri sendiri. Dan sekali kita berhasil masuk ke dalam diri, maka kita akan selalu merasa bahagia.

Untuk bisa mencapai hal itu, caranya sebenarnya sederhana saja, yaitu dengan mulai mengikuti apa saja yang kita yakini sebagai sesuatu yang baik atau sebagai sesuatu yang benar. Ketika kita berjalan dengan apa yang kita miliki tersebut, maka yang kemudian kita butuhkan pasti akan kita temukan dalam perjalanan. Kita tak pernah mengetahuinya sebelum mempraktekkan sendiri.

Proses penyembuhan selalu berlangsung dari dalam
Selanjutnya Vicky juga menjelaska bahwa penyembuhan dengan kekuatan pikiran sesungguhnya adalah melakukan hal-hal yang biasa dilakukan orang tanpa sadar. Contohnya dalam kasus seorang pasien yang datang berobat ke dokter. Karena yakin dengan keahlian dokter yang menurutnya bagus tersebut, dia bisa menerima pengobatan yang diberikan sehinga akhirnya sembuh. Dia tidak sadar bahwa keyakinan itu mempengaruhi kesembuhannya. Tanpa mempercayai dokter tersebut, belum tentu dia bisa sembuh secepat itu.

Dalam dunia medis juga dikenal apa yang disebut efek placebo. Pasien yang mendapatkan pil dan diberi tahu bahwa pil tersebut adalah obat yang bisa membuatnya sembuh, bisa saja betul-betul sembuh setelah meminumnya. Meskipun pil tersebut sebenarnya mungkin hanya berisi vitamin saja.

Karena itu menurut Vicky, semua bentuk penyembuhan sebenarnya selalu dimulai dari dalam. Sedangkan semua perlakukan yang berasal dari luar seperti aneka tindakan medis seperti obat hingga operasi sifatnya membantu memicu terjadinya proses penyembuhan. Karena dalam diri setiap orang, tersimpan energi yang sangat kuat yang dikenal sebagai energi spiritual / chi life force). Energi itu bisa dimiliki dan digunakan oleh orang yang biasa bermeditasi.

Meditasi yang dimaksud di sini adalah meditasi dalam arti berserah diri kepada Tuhan. Dengan cara duduk dan melepaskan semua masalah serta beban pikiran, lalu membiarkan Tuhan mengambil alih semua permasalah itu. Karena dengan pertolongan Tuhan, tidak ada yang tidak mungkin dilakukan atau dicapai. Dengan kemampuan mengakses energi spiritual dan menggunakannya, tidak hanya penyembuhan yang bisa kita dapatkan, bahkan penuaan pun bisa dihambat.

Jika diurut kembali proses penyembuhan dengan kekuatan pikiran menurut Vicky adalah:

1. Meyakini bahwa setiap orang memiliki kemampuan untuk menyembuhkan diri dengan kekuatan pikiran.

2. Memahami bahwa proses penyembuhan itu tidak terjadi di level pikiran sadar tapi di level pikiran bawah sadar yang memungkinkan manusia berhubungan dengan Tuhan.

3. Berdoa, meminta apa yang kita butuhkan.

4. Bermeditasi

Terkadang orang mempertanyakan perbedaan doa dan meditasi. Menurut Vicky, ketika berdoa kita meminta sesuatu dari Tuhan. Sedangkan bermeditasi berarti mendengarkan jawaban-jawaban dari Tuhan. Karena Tuhan berbicara pada manusia lewat hati kita. Apa yang membuat hati terasa nyaman, itulah yang baik dan benar.

Empat langkah di atas harus dilakukan terlebih dahulu sebelum kemudian melakukan afirmasi untuk mengobati diri, dengan kata-kata seperti: Saya bisa mengobati diri saya sendiri. Saya memiliki kekuatan untuk mengobati diri sendiri. Baru selanjutnya lakukan visualisasi.

Menguasai ucapan, pikiran dan perbuatan
Vicky juga mengingatkan bahwa untuk bisa berhasil dengan penyembuhan ini satu hal yang harus diingat adalah dengan menjauhi sikap yang terlalu mementingkan diri sendiri, sering mengkritik atau menyinggung perasaan orang lain. Kita harus tahu betul hal-hal yang dirasakan baik dan ebnar untuk diri sendiri dan selalu menghindari tindakan yang merugikan orang lain. Karena egolah biasanya yang menjadi penghalang dari pertumbuhan spiritual kita.

Selanjutnya hal lain yang juga penting dilakukan adalah menguasai diri. Maksudnya adalah menguasai tubuh fisik dan pikiran kita. Menguasai tubuh fisik dan pikiran kita. Menguasai tbuh fisik umumnya dilakukan dengan melakukan latihan olah tubuh. Sedangkan menguasai pikiran berarti membuat pikiran bekerja untuk kita dan bukan kita yang diperbudak pikiran. Lalu belajar memanfaatkan pikiran bawah sadaar untuk menciptakan segala sesuatu yang dibutuhkan.

Pada tahap itu kita akan menjadi semakin berhati-hati dengan setiap perkataan kita dan selalu melihat hasilnya, apakah negatif atau positif. Setelah bisa hidup dengan kesadaran seperti itu, kita akan mulai melihat juga efek dari pikiran kita terhadap sesama. Jika pikiran kita terhadap sesama selalu baik pasti pikiran kita enak. Jika pikiran kita terhadap sesama tidak baik, perasaan kita juga akan negatif. Pada akhirnya kita akan menyadari bahwa pikiran itu sama dengan tindakan, sama-sama menimbulkan dampak. Dengan begitu kita akan selalu berusaha menjaga ucapan, pikiran dan tindakan sehingga selalu harmonis.

Sumber: Majalah Nirmala


Tidak ada komentar:

Posting Komentar